Obat sepi cowo yg masih sendiri
yg pertama datangi guru mengaji
yg kedua siapkanlah data diri
jgn lupa disertai photo asli
yg ketiga minta dicarikan istri
yg keempat taarufnya di temani
yg kelima maharnya cari sendiri
yg keenam melamar tambatan hati
yg ketujuh tentukan tanggal dan hari
kedelapan KUA nya di datangi
kesembilan undangan nya di sebari
kesepuluh handai taulan di kabari
kesebelas rapat panitia mulai
kedua belas anggarannya di hitungi
ketiga belas seserahan dikemasi
jgn lupa dgn besan koordinasi
tiba kini hari yg dinanti-nanti
trima amanah menggetarkan hati
teman2 tdk lelah menggodai
walau diantaranya ada yg iri
hanya krna nikahnya di dahului
salah siapa nunda2 jadi hobby
jgn lupa cari kontrakan sendiri
agar ibadahnya lebih variasi
agar ibadahnya lebih konsentrasi
Kamis, 24 September 2009
jangan berharap
Bukannya mau mengajarkan,,tapi sekedar mengabarkan.part 1.
Oleh : alfaqir…ayid.
Saudaraku..
Mungkin kita terlalu sring mengharapkan ssuatu yg berlebih dr org laen terhadap kita ataupun kluarga kita..
Mungkin kita jg terkadang iri terhadap apa yg d raih ataupun d dapat oleh saudara,tetangga,tman ataupun org laen..
Mungkin kita jg sulit mengucapkan kata syukur ataupun slamat kpda mereka yg lbih beruntung drpada kita walaupun mreka org2 terdekat kita…
Mungkin kita terlalu sring mengeluh karena “rumput ttangga itu lebih hijau dari rumput d rumah kita” ..
Pernahkah kita bisikkan kpda diri kita..
“apa yang telah saya lakukan terhadap diri sendiri? Dan dirinya ”
“seberapa kuatkah ikhtiar saya d bandingkan dgn ikhtiarnya “
“inilah rezeki saya,dan itu adalah rezekinya”
“inilah waktu kemenangannya,dan saya d laen waktu”
Saudaraku..
Jangan pernah berharap orang lain mw menyapa kita,jika senyumannya saja sulit kita balas.
Jangan pernah berharap orang lain mw menghargai kita,jika kita tak pernah menghormatinya.
Jangan pernah berharap orang lain mw berbagi kepada kita,jika salamnya saja sulit kita jawab.
Jangan pernah berharap orang lain mw mencintai kita,jika kita tidak pernah blajar mencintai orang lain.
Jangan pernah berharap…
Oleh : alfaqir…ayid.
Saudaraku..
Mungkin kita terlalu sring mengharapkan ssuatu yg berlebih dr org laen terhadap kita ataupun kluarga kita..
Mungkin kita jg terkadang iri terhadap apa yg d raih ataupun d dapat oleh saudara,tetangga,tman ataupun org laen..
Mungkin kita jg sulit mengucapkan kata syukur ataupun slamat kpda mereka yg lbih beruntung drpada kita walaupun mreka org2 terdekat kita…
Mungkin kita terlalu sring mengeluh karena “rumput ttangga itu lebih hijau dari rumput d rumah kita” ..
Pernahkah kita bisikkan kpda diri kita..
“apa yang telah saya lakukan terhadap diri sendiri? Dan dirinya ”
“seberapa kuatkah ikhtiar saya d bandingkan dgn ikhtiarnya “
“inilah rezeki saya,dan itu adalah rezekinya”
“inilah waktu kemenangannya,dan saya d laen waktu”
Saudaraku..
Jangan pernah berharap orang lain mw menyapa kita,jika senyumannya saja sulit kita balas.
Jangan pernah berharap orang lain mw menghargai kita,jika kita tak pernah menghormatinya.
Jangan pernah berharap orang lain mw berbagi kepada kita,jika salamnya saja sulit kita jawab.
Jangan pernah berharap orang lain mw mencintai kita,jika kita tidak pernah blajar mencintai orang lain.
Jangan pernah berharap…
Selasa, 15 September 2009
AADC
Perempuan datang atas nama cinta
Bunda pergi karena cinta
Digenangi air racun jingga dalam wajahmu
Seperti bulan malam tidur dihatimu
Yang berdinding gelap dan kedinginan
Ada apa dengannya
Meninggalkan hati untuk di caci
Lalu sekali ini aq liat karya surga dari mata seorang hamba
Ada apa dengan cinta
Tapi aq pasti akan kembali
Dalam satu purnama
Untuk mempertanyakan kembali cintanya
Bukan untuknya bukan untuk siapa tapi untukku
Karena aq inginkanmu
Itu saja
Bunda pergi karena cinta
Digenangi air racun jingga dalam wajahmu
Seperti bulan malam tidur dihatimu
Yang berdinding gelap dan kedinginan
Ada apa dengannya
Meninggalkan hati untuk di caci
Lalu sekali ini aq liat karya surga dari mata seorang hamba
Ada apa dengan cinta
Tapi aq pasti akan kembali
Dalam satu purnama
Untuk mempertanyakan kembali cintanya
Bukan untuknya bukan untuk siapa tapi untukku
Karena aq inginkanmu
Itu saja
Rabu, 02 September 2009
sekedar mengingatkan..
9 bulan mak kita mengandung,mcam2 saket ditanggung,Pening,muntah,tak bisa tidur,sampai nak melahirkan,bahkan ketika nak melahirkan,nyawa pun d pertaruhkan..
Ketika kau lahir,kau dibelai,dijaga, d asuh,di rawat dr tapak kaki 2 jari sampai tapak kaki besar sekali..
dan kau d bekali segala pelajaran dan ilmu oleh kedua orang tuamu.
lalu ketika sudah besar, kau berjumpa pasangan,lalu kau lupa kepada orang tuamu..
mereka kau abaikan..patut kau mengabaikannya demi sesuatu yang baru kau dapatkan?
tau tidak,syurga itu d bawah tlapak kaki ibu..jika setitik air matanya jatuh (karena kau sakiti),sampai mati kau tak slamat..walaupun ibumu seorang perempuan yang kejam..
masihkah kau menyakiti hati ibumu?
Ketika kau lahir,kau dibelai,dijaga, d asuh,di rawat dr tapak kaki 2 jari sampai tapak kaki besar sekali..
dan kau d bekali segala pelajaran dan ilmu oleh kedua orang tuamu.
lalu ketika sudah besar, kau berjumpa pasangan,lalu kau lupa kepada orang tuamu..
mereka kau abaikan..patut kau mengabaikannya demi sesuatu yang baru kau dapatkan?
tau tidak,syurga itu d bawah tlapak kaki ibu..jika setitik air matanya jatuh (karena kau sakiti),sampai mati kau tak slamat..walaupun ibumu seorang perempuan yang kejam..
masihkah kau menyakiti hati ibumu?
sadarkah kita?
9 bulan mak kita mengandung,mcam2 saket ditanggung,Pening,muntah,tak bisa tidur,sampai nak melahirkan,bahkan ketika nak melahirkan,nyawa pun d pertaruhkan..
Ketika kau lahir,kau dibelai,dijaga, d asuh,di rawat dr tapak kaki 2 jari sampai tapak kaki besar sekali..
dan kau d bekali segala pelajaran dan ilmu oleh kedua orang tuamu.
lalu ketika sudah besar, kau berjumpa pasangan,lalu kau lupa kepada orang tuamu..
mereka kau abaikan..
tau tidak,syurga itu d bawah tlapak kaki ibu..jika setitik air matanya jatuh (karena kau sakiti),sampai mati kau tak slamat..walaupun ibumu seorang perempuan yang kejam..
masihkah kau menyakiti hati ibumu?
Ketika kau lahir,kau dibelai,dijaga, d asuh,di rawat dr tapak kaki 2 jari sampai tapak kaki besar sekali..
dan kau d bekali segala pelajaran dan ilmu oleh kedua orang tuamu.
lalu ketika sudah besar, kau berjumpa pasangan,lalu kau lupa kepada orang tuamu..
mereka kau abaikan..
tau tidak,syurga itu d bawah tlapak kaki ibu..jika setitik air matanya jatuh (karena kau sakiti),sampai mati kau tak slamat..walaupun ibumu seorang perempuan yang kejam..
masihkah kau menyakiti hati ibumu?
Langganan:
Postingan (Atom)