Farid Rizki FR
(230 717 003)
ENGLISH FOR ACADEMIC PURPOSE DAILY JOURNAL
AUGUST 27, 2009
FIRST MEETING
introduction
Actually today is the first meeting I learn English for Academic Purpose in the fifth semester. We only introduce our selves at this time, without learning…the lecturer know the students and the students know the lecturer.
SEPTEMBER 03, 2009
SECOND MEETING
Definition of EFAP
At the second meeting, I learn about the definition of English for Academic Purpose (EFAP). According to the meaning which given by the lecturer, EFAP is the use of English in study settings (particularly but not exclusively in higher education).
Where the main goal is the ability to kope with students’s academic specialism. EFAP :
1. EGAP (general)
2. ESAP (specific)
So, to day we learn about that.
SEPTEMBER 10, 2009
THIRD MEETING
Oral presentation
At the third meeting, learn about 4 language skills which includes ;
1.speaking
2.listening
3.reading
4.writing
In this meeting we talk much about skill in language, how to be a good speaker, listener, reader and also writer. Then the lecturer ask us to deliver the presentation. The good presentation is which have; introduction, content, and conclusion.
OKTOBER 1, 2009
FOURTH MEETING
At the fourth meeting, the lecturer give us the syllabus.
The syllabus which is given includes;
1.Introduction
2.Definition of EAP
3.Presentation
4.Identifiying cultural
5.Convince the opposition
6.Talking textbook (reading,listening,not talking skill)
7.Appealing to your peers
8.Learning style & strategies
9.How is your genre awareness
10.A bridge to academic interest
11.Test your index savvy
12.Jigsaw schema skim (groupwork)
13.Listen up (games)
14.What is your definition
We have a text book, our lecturer gave it for us, and than we read together, listen to lecturer speak, and at last talk again about what the lecturer want from us to do to get a value in this study class, that is :
1. Daily journal : 25 %
2. Make a blog, with Autobiography + picture :25 %
3. Attendance : 10 %
4. Group work : 40 %
OKTOBER 8, 2009
FIFTH MEETING
At the fifth meeting we try to search the strength and the weakness of journal review according to some criteria such as; content, title, interesting idea, pattern, references, formal language, grammar, scientific word, punctuation and spelling…
According to the criteria’ the strengths :
1. It has interesting idea
2. The content of the journal is brief and clear
3. It use the easy word, make us easy to understand
4. Using the formal language & systematic
The weakness :
1. There are some incorrect grammar & punctuation
2. There are so many repetition word
3. Title is to long & lack interesting
October 15, 2009
Sixth Meeting
To day we learn about Academic writing.
Short list :
1. Content
2. Title
3. Interesting idea
4. Pattern
5. Referencing
6. Grammar
7. Scientific words
8. Punctuation
9. Spelling
And next, my group discuse about strengths and weakness of Nadia Ulfa journal.
October 22 - November 5, 2009
Seventh - Ninth meeting
we not come in to the class..
November 12, 2009
Tenth Meeting
How to make definition
What is your definition?
Example :
A generator is a machine that produce electricity
A lawyer is a person who is qualified in legal meters.
Is a general increase in princes and fall in the purchasing power of money.
……… is a machine that produce electricity,
Usually, Common mistake went we make a definition, there are :
- Giving an examples
- Omitting general class
- Using another form of defined word
Formula to make definition :
Word to be defined (a) + verb to be (b) + general class (c) + relative clause showing particular characteristics (d)
Ex : referee is official into control the game in sport
a b c d
November 19, 2009
eleventh meeting
Plagiarism / paraphrasing
In this meeting, we are learn about approaches to using outside source information in writing, then decide which approaches are acceptable and which are not.
Example :
- Taking phrases directly from various outside sources and making a paragraph by combining these phrases with your own words and adding citations
( acceptable)
- Taking phrases directly from various outside sources and making a paragraph by combining these phrases with your own words
(not acceptable)
If in our papers is founder “not acceptable approaches” than “ acceptable” approaches”, called plagiarism, otherwise, it called paraphrasing.
December 3, 2009
twelfth meeting
Citation / referencing
Citation : “ According to John (2008) a ship. “ is..”
Quotation : “ is…”
In this meeting, lecturer give a book for each group and ask the student to make a citation based on the text book given. Then ask the student to ascertain about endnote, footnote, bibliography, footnote, and references.
Different between Endnote and footnote only on the location where they take place.
Rabu, 09 Desember 2009
Jumat, 27 November 2009
ada apa dengan diri
malam membentangkan selimutnya
angin malam terasa meniupi
bersama rembulan yang menatap sayu di peraduan
tapi mengapa ,ata tak dapat ditutupi
sesosok wajah terukir indah dalam khayalku
hingga asa melambung tiinggi
menerawang angkasa raya
hingga angan ingin tercipta
ku telusuri lorong hati
mencari sebuah arti
ada apa dengan diri
hingga gelisah menyelimuti
sepotong nama terukir rapi
hingga akal tak dapat melupai
siapa gerangan di sanubari
pakah aq sedang jatuh hati?
ayid..
angin malam terasa meniupi
bersama rembulan yang menatap sayu di peraduan
tapi mengapa ,ata tak dapat ditutupi
sesosok wajah terukir indah dalam khayalku
hingga asa melambung tiinggi
menerawang angkasa raya
hingga angan ingin tercipta
ku telusuri lorong hati
mencari sebuah arti
ada apa dengan diri
hingga gelisah menyelimuti
sepotong nama terukir rapi
hingga akal tak dapat melupai
siapa gerangan di sanubari
pakah aq sedang jatuh hati?
ayid..
Selasa, 17 November 2009
ALUMNI (formasi baru)
Manajer : Farid Rizki FR (0852 7707 2292)
Pelatih : Munzir Ardy (SKALA)
Berdiri sejak bulan april 2008..
Personilnya berasal dari alumni grup nasyid masing2, (kecuali martunis)
Dengan tekad berdakwah dengan suara dan nada..
Pengalaman : Sudah pernah tampil kurang lebih 20 kali.
Prestasi : Juara 1 festival nasyid IAIN Fairs 2008
Pengisi Acara di depan Gubernur Kelantan dan pejabat Malaysia.
MOHON DOANYA YA AGAR KAMI SELALU ISTIQAMAH DAN BERTAHAN..(FARIZ)
Personil team :
Farid Rizki FR
TTL : Lhokseumawe,22 Agustus 1989
Asal : Lhokseumawe
Alamat : jl.seulanga, no.3 punge Jurong.Banda Aceh.
Pendidikan : Tarbiyah English -S1- IAIN Ar-Raniry. Banda Aceh
No.Hp : 0852 7707 2292
Pengalaman di nasyid : sejak kelas 1 SMA
Prestasi :
Juara 2 bersama Group Nasyid Al-Ikhwan
Juara 1 bersama Grup Nasyid ALUMNI
Dedi Sulaiman (ketua Team)
TTL : Lhoksukon, 13 Maret 1986
Asal : Lhoksukon, Aceh Utara
Alamat : Lampriet, Banda Aceh
Pendidikan : Tarbiyah Pendidikan Agama.-S1-.IAIN Ar-Raniry.Banda Aceh
No.Hp :0852 6003 8695
Pengalaman d nasyid : 3 tahun.
Prestasi :
Juara 1 bersama Grup Nasyid ALUMNI
Daiyadi Reza
TTL : Tamiang, 1 september 1987
Asal : Tamiang.Aceh timur.
Alamat : Asrama Putra, IAIN Ar-Raniry. Darussalam.Banda Aceh.
Pendidikan : Tarbiyah Pendidikan Agama.-S1-.IAIN Ar-Raniry.Banda Aceh
No. Hape : 0852 9668 2682
Pengalaman di nasyid : sejak kelas 1 SMA.
Prestasi :
Juara 1 bersama Grup Nasyid ALUMNI
Indra Oktama Tambunan
TTL : Banda Aceh,6 oktober 1989
Asal : Banda Aceh.
Alamat : Neusu, Banda Aceh
pendidikan : Kedokteran, Universitas Abulyatama. Banda Aceh
No. Hape : 0813 6077 7813
Pengalaman di nasyid :sejak kelas 1 SMA
Prestasi :
Juara 2 dan 3 bersama group Nasyid Nuansa
Juara 1 bersama group Nasyid ALUMNI
Marthunis
TTL : Peudada, 6 september 1989
Asal : Bireun, Aceh Jeumpa.
Alamat : Darussalam, Banda Aceh.
Pendidikan : Tarbiyah English -S1- IAIN Ar-Raniry. Banda Aceh
No. Hp : 0852 6039 1548
Pengalaman di Nasyid : sejak 2008
Prestasi :
Juara 1 bersama Grup Nasyid ALUMNI
Wendi Septian (new personil)
TTL : lhokseumawe,26 september 1990
Asal : lhokseumawe
Alamat : Askopma, Darussalam, Banda Aceh.
Pendidikan : FKIP UNSYIAH. Banda Aceh
No. Hp : 0852 7058 1049
Pengalaman di Nasyid : SMA
Prestasi :
Juara 2 lomba nasyid OSIS dan ROHIS se-Lhokseumawe.
Juara 3 festival nasyid RRI Lhokseumawe, se-kota lhokseumawe dan Aceh Utara.
Juara 3 festival nasyid Istiqamah Arun.Lhokseumawe.
Pelatih : Munzir Ardy (SKALA)
Berdiri sejak bulan april 2008..
Personilnya berasal dari alumni grup nasyid masing2, (kecuali martunis)
Dengan tekad berdakwah dengan suara dan nada..
Pengalaman : Sudah pernah tampil kurang lebih 20 kali.
Prestasi : Juara 1 festival nasyid IAIN Fairs 2008
Pengisi Acara di depan Gubernur Kelantan dan pejabat Malaysia.
MOHON DOANYA YA AGAR KAMI SELALU ISTIQAMAH DAN BERTAHAN..(FARIZ)
Personil team :
Farid Rizki FR
TTL : Lhokseumawe,22 Agustus 1989
Asal : Lhokseumawe
Alamat : jl.seulanga, no.3 punge Jurong.Banda Aceh.
Pendidikan : Tarbiyah English -S1- IAIN Ar-Raniry. Banda Aceh
No.Hp : 0852 7707 2292
Pengalaman di nasyid : sejak kelas 1 SMA
Prestasi :
Juara 2 bersama Group Nasyid Al-Ikhwan
Juara 1 bersama Grup Nasyid ALUMNI
Dedi Sulaiman (ketua Team)
TTL : Lhoksukon, 13 Maret 1986
Asal : Lhoksukon, Aceh Utara
Alamat : Lampriet, Banda Aceh
Pendidikan : Tarbiyah Pendidikan Agama.-S1-.IAIN Ar-Raniry.Banda Aceh
No.Hp :0852 6003 8695
Pengalaman d nasyid : 3 tahun.
Prestasi :
Juara 1 bersama Grup Nasyid ALUMNI
Daiyadi Reza
TTL : Tamiang, 1 september 1987
Asal : Tamiang.Aceh timur.
Alamat : Asrama Putra, IAIN Ar-Raniry. Darussalam.Banda Aceh.
Pendidikan : Tarbiyah Pendidikan Agama.-S1-.IAIN Ar-Raniry.Banda Aceh
No. Hape : 0852 9668 2682
Pengalaman di nasyid : sejak kelas 1 SMA.
Prestasi :
Juara 1 bersama Grup Nasyid ALUMNI
Indra Oktama Tambunan
TTL : Banda Aceh,6 oktober 1989
Asal : Banda Aceh.
Alamat : Neusu, Banda Aceh
pendidikan : Kedokteran, Universitas Abulyatama. Banda Aceh
No. Hape : 0813 6077 7813
Pengalaman di nasyid :sejak kelas 1 SMA
Prestasi :
Juara 2 dan 3 bersama group Nasyid Nuansa
Juara 1 bersama group Nasyid ALUMNI
Marthunis
TTL : Peudada, 6 september 1989
Asal : Bireun, Aceh Jeumpa.
Alamat : Darussalam, Banda Aceh.
Pendidikan : Tarbiyah English -S1- IAIN Ar-Raniry. Banda Aceh
No. Hp : 0852 6039 1548
Pengalaman di Nasyid : sejak 2008
Prestasi :
Juara 1 bersama Grup Nasyid ALUMNI
Wendi Septian (new personil)
TTL : lhokseumawe,26 september 1990
Asal : lhokseumawe
Alamat : Askopma, Darussalam, Banda Aceh.
Pendidikan : FKIP UNSYIAH. Banda Aceh
No. Hp : 0852 7058 1049
Pengalaman di Nasyid : SMA
Prestasi :
Juara 2 lomba nasyid OSIS dan ROHIS se-Lhokseumawe.
Juara 3 festival nasyid RRI Lhokseumawe, se-kota lhokseumawe dan Aceh Utara.
Juara 3 festival nasyid Istiqamah Arun.Lhokseumawe.
Sabtu, 14 November 2009
apa kabar
Apa Kabar hati?
Masihkah ia embun? merunduk tawadu’ di pucuk-pucuk daun?
Masihkah ia karang? berdiri tegar menghadapi gelombang ujian.
Apa Kabar Iman?
Masihkah ia bintang? terang benderang menerangi kehidupan.
Apa kabar saudaraku? dimanapun engkau berada semoga Allah senantiasa melindungi dan menjaga dirimu, hatimu, dan imanmu hari ini dan untuk selamanya
Amin…
Masihkah ia embun? merunduk tawadu’ di pucuk-pucuk daun?
Masihkah ia karang? berdiri tegar menghadapi gelombang ujian.
Apa Kabar Iman?
Masihkah ia bintang? terang benderang menerangi kehidupan.
Apa kabar saudaraku? dimanapun engkau berada semoga Allah senantiasa melindungi dan menjaga dirimu, hatimu, dan imanmu hari ini dan untuk selamanya
Amin…
Kamis, 12 November 2009
pria dan matahari
> > Seorang wanita bertanya pada seorang pria
> > tentang cinta dan harapan...
> > Wanita berkata ingin menjadi bunga terindah di
> > dunia
> > Dan pria berkata ingin menjadi matahari.
> > Wanita tidak mengerti kenapa pria ingin jadi
> > matahari,
> > bukan kupu kupu atau kumbang yang bisa terus
> > menemani bunga...
> > Wanita berkata ingin menjadi rembulan
> > dan pria berkata ingin tetap menjadi matahari.
> > Wanita semakin bingung karena matahari dan
> > bulan tidak bisa bertemu,
> > tetapi pria ingin tetap jadi matahari....
> > Wanita berkata ingin menjadi Phoenix...
> > yang bisa terbang ke langit jauh di atas matahari,
> > dan pria berkata ia akan selalu menjadi matahari....
> > Wanita tersenyum pahit dan kecewa.
> > Wanita sudah berubah tiga kali...
> > namun pria tetap keras kepala ingin jadi matahari,
> > tanpa mau ikut berubah bersama wanita.
> > Maka wanita pun pergi dan tak pernah lagi kembali
> > tanpa pernah tahu alasan kenapa pria tetap
> > menjadi matahari....
> > Pria merenung sendiri dan menatap matahari.
> > Saat wanita jadi bunga, pria ingin menjadi matahari
> > agar bunga dapat terus hidup.
> > Matahari akan memberikan semua sinarnya untuk
> > bunga
> > agar ia tumbuh, berkembang...
> > dan terus hidup sebagai bunga yang cantik.
> > Walau matahari tahu ia hanya dapat memandang
> > dari jauh
> > dan pada akhirnya kupu kupu yang akan menari
> > bersama bunga.
> > Ini disebut Kasih.....
> > yaitu memberi tanpa pamrih.
> > Saat wanita jadi bulan,
> > pria tetap menjadi matahari.....
> > agar bulan dapat terus bersinar indah dan
> > dikagumi.
> > Cahaya bulan yang indah hanyalah pantulan
> > cahaya matahari,
> > tetapi saat semua makhluk mengagumi bulan,
> > siapakah yang ingat kepada matahari?
> > Matahari rela memberikan cahayanya untuk bulan
> > walaupun ia sendiri tidak bisa menikmati cahaya
> > bulan...
> > dilupakan jasanya dan kehilangan kemuliaannya
> > sebagai pemberi cahaya
> > agar bulan mendapatkan kemuliaan tersebut....
> > Ini disebut dengan Pengorbanan...
> > menyakitkan namun sangat layak untuk cinta.
> > Saat wanita jadi phoenix yang dapat terbang tinggi,
> > jauh ke langit bahkan di atas matahari...
> > Pria tetap selalu jadi matahari
> > agar phoenix bebas untuk pergi kapan pun ia mau
> > dan matahari tidak akan mencegahnya.
> > Matahari rela melepaskan phoenix untuk pergi
> > jauh,
> > namun matahari akan selalu menyimpan
> > cinta yang membara di dalam hatinya hanya untuk
> > phoenix.
> > Matahari selalu ada untuk phoenix kapan pun ia
> > mau kembali
> > walau phoenix tidak selalu ada untuk matahari.
> > Tidak akan ada makhluk lain selain phoenix
> > yang bisa masuk ke dalam matahari dan
> > mendapatkan cintanya.....
> > Ini disebut dengan Kesetiaan.....
> > walaupun ditinggal pergi dan dikhianati,
> > namun tetap menanti dan mau memaafkan.
> > Untuk para wanita.....
> > Siapakah Matahari yang ada di dalam
> > kehidupanmu??
> > Bila engkau sudah menemukan dan melihat
> > Matahari dalam
> > kehidupanmu...pergi,lihat dan jangan pernah
> > meninggalkannya
(tapi ingat, sbelum d ijab-qabulkan. syariat tetap membataskan..)
al-faqir : ayid
> > tentang cinta dan harapan...
> > Wanita berkata ingin menjadi bunga terindah di
> > dunia
> > Dan pria berkata ingin menjadi matahari.
> > Wanita tidak mengerti kenapa pria ingin jadi
> > matahari,
> > bukan kupu kupu atau kumbang yang bisa terus
> > menemani bunga...
> > Wanita berkata ingin menjadi rembulan
> > dan pria berkata ingin tetap menjadi matahari.
> > Wanita semakin bingung karena matahari dan
> > bulan tidak bisa bertemu,
> > tetapi pria ingin tetap jadi matahari....
> > Wanita berkata ingin menjadi Phoenix...
> > yang bisa terbang ke langit jauh di atas matahari,
> > dan pria berkata ia akan selalu menjadi matahari....
> > Wanita tersenyum pahit dan kecewa.
> > Wanita sudah berubah tiga kali...
> > namun pria tetap keras kepala ingin jadi matahari,
> > tanpa mau ikut berubah bersama wanita.
> > Maka wanita pun pergi dan tak pernah lagi kembali
> > tanpa pernah tahu alasan kenapa pria tetap
> > menjadi matahari....
> > Pria merenung sendiri dan menatap matahari.
> > Saat wanita jadi bunga, pria ingin menjadi matahari
> > agar bunga dapat terus hidup.
> > Matahari akan memberikan semua sinarnya untuk
> > bunga
> > agar ia tumbuh, berkembang...
> > dan terus hidup sebagai bunga yang cantik.
> > Walau matahari tahu ia hanya dapat memandang
> > dari jauh
> > dan pada akhirnya kupu kupu yang akan menari
> > bersama bunga.
> > Ini disebut Kasih.....
> > yaitu memberi tanpa pamrih.
> > Saat wanita jadi bulan,
> > pria tetap menjadi matahari.....
> > agar bulan dapat terus bersinar indah dan
> > dikagumi.
> > Cahaya bulan yang indah hanyalah pantulan
> > cahaya matahari,
> > tetapi saat semua makhluk mengagumi bulan,
> > siapakah yang ingat kepada matahari?
> > Matahari rela memberikan cahayanya untuk bulan
> > walaupun ia sendiri tidak bisa menikmati cahaya
> > bulan...
> > dilupakan jasanya dan kehilangan kemuliaannya
> > sebagai pemberi cahaya
> > agar bulan mendapatkan kemuliaan tersebut....
> > Ini disebut dengan Pengorbanan...
> > menyakitkan namun sangat layak untuk cinta.
> > Saat wanita jadi phoenix yang dapat terbang tinggi,
> > jauh ke langit bahkan di atas matahari...
> > Pria tetap selalu jadi matahari
> > agar phoenix bebas untuk pergi kapan pun ia mau
> > dan matahari tidak akan mencegahnya.
> > Matahari rela melepaskan phoenix untuk pergi
> > jauh,
> > namun matahari akan selalu menyimpan
> > cinta yang membara di dalam hatinya hanya untuk
> > phoenix.
> > Matahari selalu ada untuk phoenix kapan pun ia
> > mau kembali
> > walau phoenix tidak selalu ada untuk matahari.
> > Tidak akan ada makhluk lain selain phoenix
> > yang bisa masuk ke dalam matahari dan
> > mendapatkan cintanya.....
> > Ini disebut dengan Kesetiaan.....
> > walaupun ditinggal pergi dan dikhianati,
> > namun tetap menanti dan mau memaafkan.
> > Untuk para wanita.....
> > Siapakah Matahari yang ada di dalam
> > kehidupanmu??
> > Bila engkau sudah menemukan dan melihat
> > Matahari dalam
> > kehidupanmu...pergi,lihat dan jangan pernah
> > meninggalkannya
(tapi ingat, sbelum d ijab-qabulkan. syariat tetap membataskan..)
al-faqir : ayid
(proposal))the influence of practicing Enghlish in developing speech ability
(introduction)
speaking is one of English skill. speech is an activity involving speaker and audience to communicate as good as possible which depend on their own ability. with some ways which has done by many people in order to appear more interesting in front of public. As a result, the audience is understand what speaker said. especially, when we became as public figure. such as presenter, trainer, preacher or speaker in seminar.
many student said that speech is a boring and frightening work. then when they stood in front of the public and became a central object. they were nervous, afraid, lose idea or forget vocabulary what they want to say. therefore what they have talked was not appropriate with what they have been prepared before. so, in this case, writter think it happens cause the speaker have not expriences in speech and another problems that are related to speech. such as unfamiliar topic or ouuosion, unorganize speech, less preparation flows and the influence practicing English in developin speech ability their own.
speaking is one of English skill. speech is an activity involving speaker and audience to communicate as good as possible which depend on their own ability. with some ways which has done by many people in order to appear more interesting in front of public. As a result, the audience is understand what speaker said. especially, when we became as public figure. such as presenter, trainer, preacher or speaker in seminar.
many student said that speech is a boring and frightening work. then when they stood in front of the public and became a central object. they were nervous, afraid, lose idea or forget vocabulary what they want to say. therefore what they have talked was not appropriate with what they have been prepared before. so, in this case, writter think it happens cause the speaker have not expriences in speech and another problems that are related to speech. such as unfamiliar topic or ouuosion, unorganize speech, less preparation flows and the influence practicing English in developin speech ability their own.
Selasa, 10 November 2009
Consider my auto repairman, again. He had a habit of teeling me jokes whenever he saw me. One time he raised his head from under the automobile hood to say,” doc, a deaf-amd-dumb guy went into a hardware store to ask some nails, he put two fingers together on the counter and made hammering motions with the other hand. The clerk brought him nails. He picked out the sizes he wanted, and left. Well, doc, the next guy who came in was a blind man. He wanted scissors. How do you suppose he asked for them?
Indulgently. I litted my right hand and made scissoring motions with my first two fingers. Whereupon my auto repairman laughed raucously and said, “why, you dumb jerk, he used his voice and asked for them” then he said, smugly, I’ve been trying that on all my customers today.” Did you catch many?’ I asked. “ quite a few” he said, ” but I knew for sure I’d catch you .” “ why is that?” I asked. “because you are so goddamned educated, doc. I knew you couldn’t be very smart.’ And I have an uneasy he had something there. (finish)
Indulgently. I litted my right hand and made scissoring motions with my first two fingers. Whereupon my auto repairman laughed raucously and said, “why, you dumb jerk, he used his voice and asked for them” then he said, smugly, I’ve been trying that on all my customers today.” Did you catch many?’ I asked. “ quite a few” he said, ” but I knew for sure I’d catch you .” “ why is that?” I asked. “because you are so goddamned educated, doc. I knew you couldn’t be very smart.’ And I have an uneasy he had something there. (finish)
for instance, i had an auto repairman once, who, on these intelligence tests, could not possibly have scored more than 80,by my estimate. i always took it for granted that i was far more intelligent than he was. yet, when anything went wrong with my car, i hastened to him with it, watched him anxiously as explored its vitals, and listened to his pronouncements as though they were divine oracles - and he always fixed my car.
well then, suppose my auto repairman devised questions for an intelligence test. or suppose a carpenter did, or a farmer, or indeed, almost anyone but an academician. by every one of those tests, i'd prove my self a moron, and i'd be a moron,too. in a world there i could not use my academic training and my verbal talents but had to do something intricate or hard , working with myb hands, i would do poorly. my intelligence, then, is not absolute but is a function of the society i live in and of the fact that a small subsection of that society has managed to foist itself on the rest as an arbiter of such matters.
well then, suppose my auto repairman devised questions for an intelligence test. or suppose a carpenter did, or a farmer, or indeed, almost anyone but an academician. by every one of those tests, i'd prove my self a moron, and i'd be a moron,too. in a world there i could not use my academic training and my verbal talents but had to do something intricate or hard , working with myb hands, i would do poorly. my intelligence, then, is not absolute but is a function of the society i live in and of the fact that a small subsection of that society has managed to foist itself on the rest as an arbiter of such matters.
What is inteligence,anyway? (Apakah kecerdasan itu dengan berbagai cara?)
What is inteligence, anyway ? when I was in the army. I received a kind of aptitude test that all soldiers took and against a normal of 100. Scored 160. No one at the base had ever seen a figure like that, and for two hours they made a big fuss over me. (it didn’t mean anything. The next day I was still a buck private with private with KP as my highest duty).
(Apakah kecerdasan dengan berbagai cara?ketika aku menjadi tentara.aku mendapatkan suatu jenis dr tes bakat yg hrus d ikuti para tentara dan, secara normal bernilai dr 100 sampai 160. Tidak seorang pun pada dasarnya memiliki (sifat) seorang figur seperti itu. Dan untuk 2 jam mereka menjadi suatu pertengkaran besar melebihi saya. (itu tidak bermaksud apa2, (karena) esoknya,aku tetap prajurit biasa dgn pangkat kapten sbgai jabatan tertinggiku).
All my life I’ve been registering scores like that, so that I have the complacent feeling that I’m highly intelligent, and I expert other people to think so, too. Actually, though. Don’t such scores simply mean that I am very good at answering the type of academic questions that are considered worthy of answers by the people who make up the intelligence tests-people with intellectual bents similar to mine?
Seluruh hidupku ku habiskan untuk mendapatkan nilai seperti itu, hingga aku merasakan kepuasan tersendiri yakni aku memiliki kecerdasan yg tinggi.dan aku jg mampu seperti orang lain berpikir. Bterbukti, lebih dulu. Tidak mendapat nilai yang biasa berarti bahwa aku sangat baik saat menjawab jenis dr pertanyaan akademik itu yang di anggap berguna karena mampu menjawabnya, oleh orang2 yg membuat tes kecerdasan- orang dengan bakat intelektual yang serupa dengan yang ku miliki?
(br ini dlu kak,yg lain blm d artiin..lg proses ne)
(Apakah kecerdasan dengan berbagai cara?ketika aku menjadi tentara.aku mendapatkan suatu jenis dr tes bakat yg hrus d ikuti para tentara dan, secara normal bernilai dr 100 sampai 160. Tidak seorang pun pada dasarnya memiliki (sifat) seorang figur seperti itu. Dan untuk 2 jam mereka menjadi suatu pertengkaran besar melebihi saya. (itu tidak bermaksud apa2, (karena) esoknya,aku tetap prajurit biasa dgn pangkat kapten sbgai jabatan tertinggiku).
All my life I’ve been registering scores like that, so that I have the complacent feeling that I’m highly intelligent, and I expert other people to think so, too. Actually, though. Don’t such scores simply mean that I am very good at answering the type of academic questions that are considered worthy of answers by the people who make up the intelligence tests-people with intellectual bents similar to mine?
Seluruh hidupku ku habiskan untuk mendapatkan nilai seperti itu, hingga aku merasakan kepuasan tersendiri yakni aku memiliki kecerdasan yg tinggi.dan aku jg mampu seperti orang lain berpikir. Bterbukti, lebih dulu. Tidak mendapat nilai yang biasa berarti bahwa aku sangat baik saat menjawab jenis dr pertanyaan akademik itu yang di anggap berguna karena mampu menjawabnya, oleh orang2 yg membuat tes kecerdasan- orang dengan bakat intelektual yang serupa dengan yang ku miliki?
(br ini dlu kak,yg lain blm d artiin..lg proses ne)
Senin, 09 November 2009
muhasabah cinta 2
Ya Allah, jika aku jatuh cinta,
Cintakanlah aku pada seseorang yang melabuhkan cintanya pada-Mu,
agar bertambah kekuatan ku untuk mencintai-Mu
Ya Muhaimin, jika aku jatuh cinta,
jagalah cintaku padanya agar tidak melebihi cintaku pada-Mu
Ya Allah, jika aku jatuh hati,
izinkanlah aku menyentuh hati seseorang yang hatinya tertaut pada-Mu,
agar tidak terjatuh aku dalam jurang cinta semu
Ya Rabbana, jika aku jatuh hati,
jagalah hatiku padanya agar tidak berpaling dari hati-Mu
Ya Rabbul Izzati, jika aku rindu,
rindukanlah aku pada seseorang yang merindui syahid di jalan-Mu
Ya Allah, jika aku rindu,
jagalah rinduku padanya agar tidak lalai aku merindukan syurga-Mu
Ya Allah, jika aku menikmati cinta kekasih-Mu,
janganlah kenikmatan itu melebihi kenikmatan indahnya bermunajat di sepertiga malam terakhirmu
Ya Allah, jika aku jatuh hati pada kekasih-Mu,
jangan biarkan aku tertatih dan terjatuh dalam perjalanan panjang menyeru manusia kepada-Mu
Ya Allah, jika Kau halalkan aku merindui kekasih-Mu, jangan biarkan aku melampaui batas sehingga melupakan aku pada cinta hakiki dan rindu abadi hanya kepada-Mu
Ya Allah Engkau mengetahui bahwa hati-hati ini telah berhimpun dalam cinta pada-Mu, telah berjumpa pada taat pada-Mu, telah bersatu dalam dakwah pada-MU, telah berpadu dalam membela syariat-Mu. Kukuhkanlah Ya Allah ikatannya, kekalkanlah cintanya, tunjukilah jalan-jalannya, penuhilah hati-hati ini dengan Nur-Mu yang tiada pernah pudar, lapangkanlah dada-dada kami dengan limpahan keimanan kepada-Mu dan keindahan bertawakal di jalan-Mu.
Cintakanlah aku pada seseorang yang melabuhkan cintanya pada-Mu,
agar bertambah kekuatan ku untuk mencintai-Mu
Ya Muhaimin, jika aku jatuh cinta,
jagalah cintaku padanya agar tidak melebihi cintaku pada-Mu
Ya Allah, jika aku jatuh hati,
izinkanlah aku menyentuh hati seseorang yang hatinya tertaut pada-Mu,
agar tidak terjatuh aku dalam jurang cinta semu
Ya Rabbana, jika aku jatuh hati,
jagalah hatiku padanya agar tidak berpaling dari hati-Mu
Ya Rabbul Izzati, jika aku rindu,
rindukanlah aku pada seseorang yang merindui syahid di jalan-Mu
Ya Allah, jika aku rindu,
jagalah rinduku padanya agar tidak lalai aku merindukan syurga-Mu
Ya Allah, jika aku menikmati cinta kekasih-Mu,
janganlah kenikmatan itu melebihi kenikmatan indahnya bermunajat di sepertiga malam terakhirmu
Ya Allah, jika aku jatuh hati pada kekasih-Mu,
jangan biarkan aku tertatih dan terjatuh dalam perjalanan panjang menyeru manusia kepada-Mu
Ya Allah, jika Kau halalkan aku merindui kekasih-Mu, jangan biarkan aku melampaui batas sehingga melupakan aku pada cinta hakiki dan rindu abadi hanya kepada-Mu
Ya Allah Engkau mengetahui bahwa hati-hati ini telah berhimpun dalam cinta pada-Mu, telah berjumpa pada taat pada-Mu, telah bersatu dalam dakwah pada-MU, telah berpadu dalam membela syariat-Mu. Kukuhkanlah Ya Allah ikatannya, kekalkanlah cintanya, tunjukilah jalan-jalannya, penuhilah hati-hati ini dengan Nur-Mu yang tiada pernah pudar, lapangkanlah dada-dada kami dengan limpahan keimanan kepada-Mu dan keindahan bertawakal di jalan-Mu.
Sabtu, 07 November 2009
muhasabah cinta
Wahai... Pemilik nyawaku
Betapa lemah diriku ini
Berat ujian dariMu
Kupasrahkan semua padaMu
Tuhan... Baru ku sadar
Indah nikmat sehat itu
Tak pandai aku bersyukur
Kini kuharapkan cintaMu
Kata-kata cinta terucap indah
Mengalun berzikir di kidung doaku
Sakit yang kurasa biar jadi penawar dosaku
Butir-butir cinta air mataku
Teringat semua yang Kau beri untukku
Ampuni khilaf dan salah selama ini
Ya ilahi....
Muhasabah cintaku...
Tuhan... Kuatkan aku
Lindungiku dari putus asa
Jika ku harus mati
Pertemukan aku denganMu
Betapa lemah diriku ini
Berat ujian dariMu
Kupasrahkan semua padaMu
Tuhan... Baru ku sadar
Indah nikmat sehat itu
Tak pandai aku bersyukur
Kini kuharapkan cintaMu
Kata-kata cinta terucap indah
Mengalun berzikir di kidung doaku
Sakit yang kurasa biar jadi penawar dosaku
Butir-butir cinta air mataku
Teringat semua yang Kau beri untukku
Ampuni khilaf dan salah selama ini
Ya ilahi....
Muhasabah cintaku...
Tuhan... Kuatkan aku
Lindungiku dari putus asa
Jika ku harus mati
Pertemukan aku denganMu
Kamis, 24 September 2009
tombo sepi
Obat sepi cowo yg masih sendiri
yg pertama datangi guru mengaji
yg kedua siapkanlah data diri
jgn lupa disertai photo asli
yg ketiga minta dicarikan istri
yg keempat taarufnya di temani
yg kelima maharnya cari sendiri
yg keenam melamar tambatan hati
yg ketujuh tentukan tanggal dan hari
kedelapan KUA nya di datangi
kesembilan undangan nya di sebari
kesepuluh handai taulan di kabari
kesebelas rapat panitia mulai
kedua belas anggarannya di hitungi
ketiga belas seserahan dikemasi
jgn lupa dgn besan koordinasi
tiba kini hari yg dinanti-nanti
trima amanah menggetarkan hati
teman2 tdk lelah menggodai
walau diantaranya ada yg iri
hanya krna nikahnya di dahului
salah siapa nunda2 jadi hobby
jgn lupa cari kontrakan sendiri
agar ibadahnya lebih variasi
agar ibadahnya lebih konsentrasi
yg pertama datangi guru mengaji
yg kedua siapkanlah data diri
jgn lupa disertai photo asli
yg ketiga minta dicarikan istri
yg keempat taarufnya di temani
yg kelima maharnya cari sendiri
yg keenam melamar tambatan hati
yg ketujuh tentukan tanggal dan hari
kedelapan KUA nya di datangi
kesembilan undangan nya di sebari
kesepuluh handai taulan di kabari
kesebelas rapat panitia mulai
kedua belas anggarannya di hitungi
ketiga belas seserahan dikemasi
jgn lupa dgn besan koordinasi
tiba kini hari yg dinanti-nanti
trima amanah menggetarkan hati
teman2 tdk lelah menggodai
walau diantaranya ada yg iri
hanya krna nikahnya di dahului
salah siapa nunda2 jadi hobby
jgn lupa cari kontrakan sendiri
agar ibadahnya lebih variasi
agar ibadahnya lebih konsentrasi
jangan berharap
Bukannya mau mengajarkan,,tapi sekedar mengabarkan.part 1.
Oleh : alfaqir…ayid.
Saudaraku..
Mungkin kita terlalu sring mengharapkan ssuatu yg berlebih dr org laen terhadap kita ataupun kluarga kita..
Mungkin kita jg terkadang iri terhadap apa yg d raih ataupun d dapat oleh saudara,tetangga,tman ataupun org laen..
Mungkin kita jg sulit mengucapkan kata syukur ataupun slamat kpda mereka yg lbih beruntung drpada kita walaupun mreka org2 terdekat kita…
Mungkin kita terlalu sring mengeluh karena “rumput ttangga itu lebih hijau dari rumput d rumah kita” ..
Pernahkah kita bisikkan kpda diri kita..
“apa yang telah saya lakukan terhadap diri sendiri? Dan dirinya ”
“seberapa kuatkah ikhtiar saya d bandingkan dgn ikhtiarnya “
“inilah rezeki saya,dan itu adalah rezekinya”
“inilah waktu kemenangannya,dan saya d laen waktu”
Saudaraku..
Jangan pernah berharap orang lain mw menyapa kita,jika senyumannya saja sulit kita balas.
Jangan pernah berharap orang lain mw menghargai kita,jika kita tak pernah menghormatinya.
Jangan pernah berharap orang lain mw berbagi kepada kita,jika salamnya saja sulit kita jawab.
Jangan pernah berharap orang lain mw mencintai kita,jika kita tidak pernah blajar mencintai orang lain.
Jangan pernah berharap…
Oleh : alfaqir…ayid.
Saudaraku..
Mungkin kita terlalu sring mengharapkan ssuatu yg berlebih dr org laen terhadap kita ataupun kluarga kita..
Mungkin kita jg terkadang iri terhadap apa yg d raih ataupun d dapat oleh saudara,tetangga,tman ataupun org laen..
Mungkin kita jg sulit mengucapkan kata syukur ataupun slamat kpda mereka yg lbih beruntung drpada kita walaupun mreka org2 terdekat kita…
Mungkin kita terlalu sring mengeluh karena “rumput ttangga itu lebih hijau dari rumput d rumah kita” ..
Pernahkah kita bisikkan kpda diri kita..
“apa yang telah saya lakukan terhadap diri sendiri? Dan dirinya ”
“seberapa kuatkah ikhtiar saya d bandingkan dgn ikhtiarnya “
“inilah rezeki saya,dan itu adalah rezekinya”
“inilah waktu kemenangannya,dan saya d laen waktu”
Saudaraku..
Jangan pernah berharap orang lain mw menyapa kita,jika senyumannya saja sulit kita balas.
Jangan pernah berharap orang lain mw menghargai kita,jika kita tak pernah menghormatinya.
Jangan pernah berharap orang lain mw berbagi kepada kita,jika salamnya saja sulit kita jawab.
Jangan pernah berharap orang lain mw mencintai kita,jika kita tidak pernah blajar mencintai orang lain.
Jangan pernah berharap…
Selasa, 15 September 2009
AADC
Perempuan datang atas nama cinta
Bunda pergi karena cinta
Digenangi air racun jingga dalam wajahmu
Seperti bulan malam tidur dihatimu
Yang berdinding gelap dan kedinginan
Ada apa dengannya
Meninggalkan hati untuk di caci
Lalu sekali ini aq liat karya surga dari mata seorang hamba
Ada apa dengan cinta
Tapi aq pasti akan kembali
Dalam satu purnama
Untuk mempertanyakan kembali cintanya
Bukan untuknya bukan untuk siapa tapi untukku
Karena aq inginkanmu
Itu saja
Bunda pergi karena cinta
Digenangi air racun jingga dalam wajahmu
Seperti bulan malam tidur dihatimu
Yang berdinding gelap dan kedinginan
Ada apa dengannya
Meninggalkan hati untuk di caci
Lalu sekali ini aq liat karya surga dari mata seorang hamba
Ada apa dengan cinta
Tapi aq pasti akan kembali
Dalam satu purnama
Untuk mempertanyakan kembali cintanya
Bukan untuknya bukan untuk siapa tapi untukku
Karena aq inginkanmu
Itu saja
Rabu, 02 September 2009
sekedar mengingatkan..
9 bulan mak kita mengandung,mcam2 saket ditanggung,Pening,muntah,tak bisa tidur,sampai nak melahirkan,bahkan ketika nak melahirkan,nyawa pun d pertaruhkan..
Ketika kau lahir,kau dibelai,dijaga, d asuh,di rawat dr tapak kaki 2 jari sampai tapak kaki besar sekali..
dan kau d bekali segala pelajaran dan ilmu oleh kedua orang tuamu.
lalu ketika sudah besar, kau berjumpa pasangan,lalu kau lupa kepada orang tuamu..
mereka kau abaikan..patut kau mengabaikannya demi sesuatu yang baru kau dapatkan?
tau tidak,syurga itu d bawah tlapak kaki ibu..jika setitik air matanya jatuh (karena kau sakiti),sampai mati kau tak slamat..walaupun ibumu seorang perempuan yang kejam..
masihkah kau menyakiti hati ibumu?
Ketika kau lahir,kau dibelai,dijaga, d asuh,di rawat dr tapak kaki 2 jari sampai tapak kaki besar sekali..
dan kau d bekali segala pelajaran dan ilmu oleh kedua orang tuamu.
lalu ketika sudah besar, kau berjumpa pasangan,lalu kau lupa kepada orang tuamu..
mereka kau abaikan..patut kau mengabaikannya demi sesuatu yang baru kau dapatkan?
tau tidak,syurga itu d bawah tlapak kaki ibu..jika setitik air matanya jatuh (karena kau sakiti),sampai mati kau tak slamat..walaupun ibumu seorang perempuan yang kejam..
masihkah kau menyakiti hati ibumu?
sadarkah kita?
9 bulan mak kita mengandung,mcam2 saket ditanggung,Pening,muntah,tak bisa tidur,sampai nak melahirkan,bahkan ketika nak melahirkan,nyawa pun d pertaruhkan..
Ketika kau lahir,kau dibelai,dijaga, d asuh,di rawat dr tapak kaki 2 jari sampai tapak kaki besar sekali..
dan kau d bekali segala pelajaran dan ilmu oleh kedua orang tuamu.
lalu ketika sudah besar, kau berjumpa pasangan,lalu kau lupa kepada orang tuamu..
mereka kau abaikan..
tau tidak,syurga itu d bawah tlapak kaki ibu..jika setitik air matanya jatuh (karena kau sakiti),sampai mati kau tak slamat..walaupun ibumu seorang perempuan yang kejam..
masihkah kau menyakiti hati ibumu?
Ketika kau lahir,kau dibelai,dijaga, d asuh,di rawat dr tapak kaki 2 jari sampai tapak kaki besar sekali..
dan kau d bekali segala pelajaran dan ilmu oleh kedua orang tuamu.
lalu ketika sudah besar, kau berjumpa pasangan,lalu kau lupa kepada orang tuamu..
mereka kau abaikan..
tau tidak,syurga itu d bawah tlapak kaki ibu..jika setitik air matanya jatuh (karena kau sakiti),sampai mati kau tak slamat..walaupun ibumu seorang perempuan yang kejam..
masihkah kau menyakiti hati ibumu?
Minggu, 16 Agustus 2009
Alumni dan personilnya
Manajer : Farid Rizki FR (0852 7707 2292)
Pelatih : Munzir Ardy (SKALA)
Berdiri sejak bulan april 2008..
Personilnya berasal dari alumni grup nasyid masing2, (kecuali martunis)
Dengan tekad berdakwah dengan suara dan nada..
Pengalaman : Sudah pernah tampil kurang lebih 20 kali.
Prestasi : Juara 1 festival nasyid IAIN Fairs 2008
Pengisi Acara di depan Gubernur Kelantan dan pejabat Malaysia.
MOHON DOANYA YA AGAR KAMI SELALU ISTIQAMAH DAN BERTAHAN..(FARIZ)
Personil team :
Farid Rizki FR
TTL : Lhokseumawe,22 Agustus 1989
Asal : Lhokseumawe
Alamat : jl.seulanga, no.3 punge Jurong.Banda Aceh.
Pendidikan : Tarbiyah English -S1- IAIN Ar-Raniry. Banda Aceh
No.Hp : 0852 7707 2292
Pengalaman di nasyid : sejak kelas 1 SMA
Prestasi : Juara 2 bersama Group Nasyid Al-Ikhwan
Juara 1 bersama Grup Nasyid ALUMNI
Dedi Sulaiman (ketua Team)
TTL : Lhoksukon, 13 Maret 1986
Asal : Lhoksukon, Aceh Utara
Alamat : Lampriet, Banda Aceh
Pendidikan : Tarbiyah Pendidikan Agama.-S1-.IAIN Ar-Raniry.Banda Aceh
No.Hp :0852 6003 8695
Pengalaman d nasyid : 3 tahun.
Prestasi : Juara 1 bersama Grup Nasyid ALUMNI
Daiyadi Reza
TTL : Tamiang, 1 september 1987
Asal : Tamiang.Aceh timur.
Alamat : Asrama Putra, IAIN Ar-Raniry. Darussalam.Banda Aceh.
Pendidikan : Tarbiyah Pendidikan Agama.-S1-.IAIN Ar-Raniry.Banda Aceh
No. Hape : 0852 9668 2682
Pengalaman di nasyid : sejak kelas 1 SMA.
Prestasi : Juara 1 bersama Grup Nasyid ALUMNI
Marthunis
TTL : Peudada, 6 september 1989
Asal : Bireun, Aceh Jeumpa.
Alamat : Darussalam, Banda Aceh.
Pendidikan : Tarbiyah English -S1- IAIN Ar-Raniry. Banda Aceh
No. Hp : 0852 6039 1548
Pengalaman di Nasyid : sejak 2008
Prestasi : Juara 1 bersama Grup Nasyid ALUMNI
Fadrul Mizan
TTl : Simeulue, 14 Juni 88
Asal : Simeulue, Aceh Singkil
Alamat : Mesjid gampong Peurada, Banda Aceh
Pendidikan : Tarbiyah Pendidikan Agama.-S1-.IAIN Ar-Raniry.Banda Aceh
No. Hape : 0852 7704 0047
Pengalaman di nasyid : 4 tahun.
Prestasi : Juara 1 bersama Grup Nasyid ALUMNI
Indra Oktama Tambunan
TTL : Banda Aceh,6 oktober 1989
Asal : Banda Aceh.
Alamat : Neusu, Banda Aceh
pendidikan : Kedokteran, Universitas Abulyatama. Banda Aceh
No. Hape : 0813 6077 7813
Pengalaman di nasyid :sejak kelas 1 SMA
Prestasi : Juara 2 dan 3 bersama group Nasyid Nuansa
Juara 1 bersama group Nasyid ALUMNI
Pelatih : Munzir Ardy (SKALA)
Berdiri sejak bulan april 2008..
Personilnya berasal dari alumni grup nasyid masing2, (kecuali martunis)
Dengan tekad berdakwah dengan suara dan nada..
Pengalaman : Sudah pernah tampil kurang lebih 20 kali.
Prestasi : Juara 1 festival nasyid IAIN Fairs 2008
Pengisi Acara di depan Gubernur Kelantan dan pejabat Malaysia.
MOHON DOANYA YA AGAR KAMI SELALU ISTIQAMAH DAN BERTAHAN..(FARIZ)
Personil team :
Farid Rizki FR
TTL : Lhokseumawe,22 Agustus 1989
Asal : Lhokseumawe
Alamat : jl.seulanga, no.3 punge Jurong.Banda Aceh.
Pendidikan : Tarbiyah English -S1- IAIN Ar-Raniry. Banda Aceh
No.Hp : 0852 7707 2292
Pengalaman di nasyid : sejak kelas 1 SMA
Prestasi : Juara 2 bersama Group Nasyid Al-Ikhwan
Juara 1 bersama Grup Nasyid ALUMNI
Dedi Sulaiman (ketua Team)
TTL : Lhoksukon, 13 Maret 1986
Asal : Lhoksukon, Aceh Utara
Alamat : Lampriet, Banda Aceh
Pendidikan : Tarbiyah Pendidikan Agama.-S1-.IAIN Ar-Raniry.Banda Aceh
No.Hp :0852 6003 8695
Pengalaman d nasyid : 3 tahun.
Prestasi : Juara 1 bersama Grup Nasyid ALUMNI
Daiyadi Reza
TTL : Tamiang, 1 september 1987
Asal : Tamiang.Aceh timur.
Alamat : Asrama Putra, IAIN Ar-Raniry. Darussalam.Banda Aceh.
Pendidikan : Tarbiyah Pendidikan Agama.-S1-.IAIN Ar-Raniry.Banda Aceh
No. Hape : 0852 9668 2682
Pengalaman di nasyid : sejak kelas 1 SMA.
Prestasi : Juara 1 bersama Grup Nasyid ALUMNI
Marthunis
TTL : Peudada, 6 september 1989
Asal : Bireun, Aceh Jeumpa.
Alamat : Darussalam, Banda Aceh.
Pendidikan : Tarbiyah English -S1- IAIN Ar-Raniry. Banda Aceh
No. Hp : 0852 6039 1548
Pengalaman di Nasyid : sejak 2008
Prestasi : Juara 1 bersama Grup Nasyid ALUMNI
Fadrul Mizan
TTl : Simeulue, 14 Juni 88
Asal : Simeulue, Aceh Singkil
Alamat : Mesjid gampong Peurada, Banda Aceh
Pendidikan : Tarbiyah Pendidikan Agama.-S1-.IAIN Ar-Raniry.Banda Aceh
No. Hape : 0852 7704 0047
Pengalaman di nasyid : 4 tahun.
Prestasi : Juara 1 bersama Grup Nasyid ALUMNI
Indra Oktama Tambunan
TTL : Banda Aceh,6 oktober 1989
Asal : Banda Aceh.
Alamat : Neusu, Banda Aceh
pendidikan : Kedokteran, Universitas Abulyatama. Banda Aceh
No. Hape : 0813 6077 7813
Pengalaman di nasyid :sejak kelas 1 SMA
Prestasi : Juara 2 dan 3 bersama group Nasyid Nuansa
Juara 1 bersama group Nasyid ALUMNI
Sabtu, 15 Agustus 2009
tentang cinta - 2
Cinta itu langit, apa yang di bawahnya akan di tutupinya. Cinta itu angin, apa pun yang ditiupnya akan di gerakkannya, Cinta itu seperti air, dengannya hidup segalanya, seperti bumi, cinta bisa menimbun semuanya……..
tentang cinta
cinta itu tidak terjangkau oleh penndengaran apalagi penglihatan kita. cinta adalah lautan yg tak terhitung kedalamannya.. cobalah kau hitung berapa banyak air d sungai,tapi di hadapan samudra itu. 7 sungai pun tiada bearti.. cinta tiada d temukan dalam pendidikan apalagi ilmu pengetahuan.. karena ia adalah misteri yang tak terungkapkan
Jumat, 14 Agustus 2009
3 tipe jodoh..
sbuah pesan moral dr sebuah film "syurga cinta"
jodoh itu ada 3 kategori :
pertama.jodoh dr syeitan.
maksudnya : ketika kamu berkenalan (antara cowok dan cewek,berpegangan tangan,lalu kamu terus bermaksiat.lalu akhirnya si cewek mengandung/hamil.baru kamu menikah.
kedua.jodoh dari jin.
maksudnya : kamu berduan berkenalan.lalu kamu menyukai dia,tapi dia tidak suka sama kamu.lalu kamu bumbuhkan dan sihirkan agar dia suka sama kamu .lalu kamu menikah.
ketiga. jodoh dari Allah.
maksudnya : kamu berdua berpandangan mata,trus menusuk ke qalbu.lalu kamu meminang dia.
dan dia menerima pinangan kamu.lalu kamu menikah. insya Allah kamu berdua akan berkekalan,hingga akhir hayat. itulah yang di namakan Syurga Cinta.
jodoh itu ada 3 kategori :
pertama.jodoh dr syeitan.
maksudnya : ketika kamu berkenalan (antara cowok dan cewek,berpegangan tangan,lalu kamu terus bermaksiat.lalu akhirnya si cewek mengandung/hamil.baru kamu menikah.
kedua.jodoh dari jin.
maksudnya : kamu berduan berkenalan.lalu kamu menyukai dia,tapi dia tidak suka sama kamu.lalu kamu bumbuhkan dan sihirkan agar dia suka sama kamu .lalu kamu menikah.
ketiga. jodoh dari Allah.
maksudnya : kamu berdua berpandangan mata,trus menusuk ke qalbu.lalu kamu meminang dia.
dan dia menerima pinangan kamu.lalu kamu menikah. insya Allah kamu berdua akan berkekalan,hingga akhir hayat. itulah yang di namakan Syurga Cinta.
Rabu, 24 Juni 2009
Kegagalan bukanlah akhir dari segalanya…………
Gagal ? Siapa sih yang gak pernah merasakannya ? Lebih baik pernah mencoba tapi gagal, daripada tidak pernah berbuat apa – apa. Kegagalan adalah bagian dari dinamika hidup. Anggap saja kegagalan sebagai batu sandungan. Siapa saja yang merasa terpukul, kecewa berat + patah semangat. Baca dulu nich…Insya Allah bisa meringankan masalah ente – ente. Met mencobaaaaaaaaaaaaaaa……..!
1.Jangan putus asa.
Selalu ada jalan dan selalu ada hikmah. Realistis saja. Dunia tak selebar daun kelor masih ada harapan esok hari untuk memperbaiki. Kegagalan bukanlah aib. Maju terus pantang mundur.
2.Belajar dari kesalahan
Experience is the best teacher and nobody’s perfect in this world. It’s okay if made mistake than none. Pelajari, kenapa kita gagal cermati dan perbaiki kesalahan itu.
okey !
3.Berfikir positif
Lihatlah segalanya dengan positif thinking. Perangi setiap asumsi,prasangka, atau prsepsi negatif yang muncul. Karena ia hanya akan menjadi benalu yang merugi kan dirimu.
4.Berhenti mencari alasan
Alasan tetaplah alasan. Ia tidak akan mengubah kegagalan menjadi keberhasilan. Kalau fokus mencari alasan untuk sebuah kegagalan maka akan di temukan berjuta-juta alasan dengan mudahnya.
5.berbagi
Cobalah berani untuk membagi kesedihan dengan orang lain. Pilihlah orang yang cocok untuk curhat. Dengan adanya shoulder to cry on, insya Allah dapat membantu meringankan masalah you.
6.Nikmati
Nikmati saja apa adanya. Jagan terlalu di jadikan beban. Let if flow (biarkan mengalir). Kepedihan itu akan sirna seiring perjalanan waktu. Satu yang pasti, kehidupan ini akan normal
7.Yakin
Keyakinan sering kali mengalahkan logika manusia. Kalau keyakinan sudah terpatri, kamu dapat melakukan apa saja. Yakin bahwa kamu pasti mampu, kamu pasti dapat bangkit dan yakin bahwa ALLAH pasti akan slalu memberi pertolongan.
8.Pajang slogan
Letakkan slogan-slogan yang dapat meng gugah semangatmu di tempat yang strategis. Seperti “saya pasti bisa” masih ada hari esok”. “ayo semangat…masih ada kesempatan”.
9.Bersabar
Kesabaran akan membuat kamu lebih bijak dalam menerima kenyataan dan dengan sikap itu pula akn membuat kamu tahan terhadap goncangan dan tekanan. Sehingga tetap khusnudzan dalam keadaan apapun.
10.tawakal
Tataplah hati sepenuh harapan, semangat dan gairah. Luruskan niat, sempurnakan ikhtiar dan tawakal pada ALLAH. Ingatlah, ALLAH pasti akan slalu memberikan yang terbaik bagi hamba-nya.
Terima kasih
Mudah – mudahan bermanfaat.
Al fakir : farid
1.Jangan putus asa.
Selalu ada jalan dan selalu ada hikmah. Realistis saja. Dunia tak selebar daun kelor masih ada harapan esok hari untuk memperbaiki. Kegagalan bukanlah aib. Maju terus pantang mundur.
2.Belajar dari kesalahan
Experience is the best teacher and nobody’s perfect in this world. It’s okay if made mistake than none. Pelajari, kenapa kita gagal cermati dan perbaiki kesalahan itu.
okey !
3.Berfikir positif
Lihatlah segalanya dengan positif thinking. Perangi setiap asumsi,prasangka, atau prsepsi negatif yang muncul. Karena ia hanya akan menjadi benalu yang merugi kan dirimu.
4.Berhenti mencari alasan
Alasan tetaplah alasan. Ia tidak akan mengubah kegagalan menjadi keberhasilan. Kalau fokus mencari alasan untuk sebuah kegagalan maka akan di temukan berjuta-juta alasan dengan mudahnya.
5.berbagi
Cobalah berani untuk membagi kesedihan dengan orang lain. Pilihlah orang yang cocok untuk curhat. Dengan adanya shoulder to cry on, insya Allah dapat membantu meringankan masalah you.
6.Nikmati
Nikmati saja apa adanya. Jagan terlalu di jadikan beban. Let if flow (biarkan mengalir). Kepedihan itu akan sirna seiring perjalanan waktu. Satu yang pasti, kehidupan ini akan normal
7.Yakin
Keyakinan sering kali mengalahkan logika manusia. Kalau keyakinan sudah terpatri, kamu dapat melakukan apa saja. Yakin bahwa kamu pasti mampu, kamu pasti dapat bangkit dan yakin bahwa ALLAH pasti akan slalu memberi pertolongan.
8.Pajang slogan
Letakkan slogan-slogan yang dapat meng gugah semangatmu di tempat yang strategis. Seperti “saya pasti bisa” masih ada hari esok”. “ayo semangat…masih ada kesempatan”.
9.Bersabar
Kesabaran akan membuat kamu lebih bijak dalam menerima kenyataan dan dengan sikap itu pula akn membuat kamu tahan terhadap goncangan dan tekanan. Sehingga tetap khusnudzan dalam keadaan apapun.
10.tawakal
Tataplah hati sepenuh harapan, semangat dan gairah. Luruskan niat, sempurnakan ikhtiar dan tawakal pada ALLAH. Ingatlah, ALLAH pasti akan slalu memberikan yang terbaik bagi hamba-nya.
Terima kasih
Mudah – mudahan bermanfaat.
Al fakir : farid
Sabtu, 20 Juni 2009
Selasa, 31 Maret 2009
untukmu ukhti
Senantiasa menunjukkan pandangan
Sebagai hiasan kedua pandangan
Kedua belah pipinya dipoles
Dengan rasa malu
Senantiasa membersikan seluruh tubuhnya
Dengan istighfar untuk menghapus
Semua dosa dan kesalahan
Selalu merawat rambutnya
Dari gangguan pandangan laki-laki asing
Dengan jilbab islam
Kedua belah telinganya senantiasa
Dihiasi dengan ketawadhuan
Jari-jari tangannya
Selalu dihiasi dengan rasa persaudaraan
Untaian kesucian tidak pernah Terlepas dari tubuhnya
Sebagai untaian kalung yang terbaik bagi semua muslimah
Sebagai hiasan kedua pandangan
Kedua belah pipinya dipoles
Dengan rasa malu
Senantiasa membersikan seluruh tubuhnya
Dengan istighfar untuk menghapus
Semua dosa dan kesalahan
Selalu merawat rambutnya
Dari gangguan pandangan laki-laki asing
Dengan jilbab islam
Kedua belah telinganya senantiasa
Dihiasi dengan ketawadhuan
Jari-jari tangannya
Selalu dihiasi dengan rasa persaudaraan
Untaian kesucian tidak pernah Terlepas dari tubuhnya
Sebagai untaian kalung yang terbaik bagi semua muslimah
TEAM NASYID ALUMNI
IKHWATIFILLAH. .
setelah hampir dua tahun ana berusaha membentuk tim nasyid Alumni (alunan musik nuansa islami). Alhamdulillah berkat rahmat Allah dan dukungan antum semua. pada hari sabtu tgl 28 maret 2009 kemaren, kami berhasil meraih juara 1 festival nasyid IAIN Fairs tingkat SMU, mahasiswa dan umum daerah Banda Aceh dan Aceh Besar sekitarnya.
Ana juga mengucapkan ribuan terima kasih kepada Antum semua yang sudah mendukung Alumni hingga kami berhasil meraih juara. ana juga mengharapkan doa antum semua semoga kami tetap istiqamah berdakwah melalui nasyid. semoga kita semua menjadi pelopor kejayaan Islam nantinya. Amin..!
-Manejer Alumni-
Fariz (ayid)
setelah hampir dua tahun ana berusaha membentuk tim nasyid Alumni (alunan musik nuansa islami). Alhamdulillah berkat rahmat Allah dan dukungan antum semua. pada hari sabtu tgl 28 maret 2009 kemaren, kami berhasil meraih juara 1 festival nasyid IAIN Fairs tingkat SMU, mahasiswa dan umum daerah Banda Aceh dan Aceh Besar sekitarnya.
Ana juga mengucapkan ribuan terima kasih kepada Antum semua yang sudah mendukung Alumni hingga kami berhasil meraih juara. ana juga mengharapkan doa antum semua semoga kami tetap istiqamah berdakwah melalui nasyid. semoga kita semua menjadi pelopor kejayaan Islam nantinya. Amin..!
-Manejer Alumni-
Fariz (ayid)
Senin, 16 Februari 2009
Always be honest, would you want them to lie to u?
Be there when they need u or u may wind up alone.
Cheer them on, we all need encouragement now and then
Don’t look for their faults, even if u’ve none
Encourage their dreams, what would we be without them
Forgive them, u just may do something wrong sometime
Get together often, misery loves company, so does glee
Have faith in them, the human animal is remarkable
Include them, u may need to be included sometime
Just be there, when they need u
Know when they need a hug, and could u use the one?
Love them unconditionally that is the only condition
Make them feel special, because aren’t we all special?
Never forget them, who wants to feel forgotten?
Offer to help, and know when say “no, thanks!” is just politeness
Praise them honestly and openly
Quietly disagree, noisy no’s make enemies
Really listen a friendly ear is soothing balm
Say u’re sorry, don’t let them assume it
Talk frequently, communication is important
Use good judgment...
Verbalize ur feelings…
Wish them luck, hopefully good
Xamine ur motives before u “help” out
Your words count, use them wisely
Zip ur lips when told a secret
Following these ABC’s as often as you are able, you should live a long and friend filled life…
Be there when they need u or u may wind up alone.
Cheer them on, we all need encouragement now and then
Don’t look for their faults, even if u’ve none
Encourage their dreams, what would we be without them
Forgive them, u just may do something wrong sometime
Get together often, misery loves company, so does glee
Have faith in them, the human animal is remarkable
Include them, u may need to be included sometime
Just be there, when they need u
Know when they need a hug, and could u use the one?
Love them unconditionally that is the only condition
Make them feel special, because aren’t we all special?
Never forget them, who wants to feel forgotten?
Offer to help, and know when say “no, thanks!” is just politeness
Praise them honestly and openly
Quietly disagree, noisy no’s make enemies
Really listen a friendly ear is soothing balm
Say u’re sorry, don’t let them assume it
Talk frequently, communication is important
Use good judgment...
Verbalize ur feelings…
Wish them luck, hopefully good
Xamine ur motives before u “help” out
Your words count, use them wisely
Zip ur lips when told a secret
Following these ABC’s as often as you are able, you should live a long and friend filled life…
makna diam
1- diam adalah ibadah tanpa bersusah payah.
2-Diam adalah perhiasan tanpa berias.
3-Diam adalah kehebatan tanpa kerajaan.
4-Diam adalah benteng tanpa pagar.
5-Diam adalah merupakan kekayaan tanpa minta
maaf dari orang lain.
6-Diam adalah penutup keaiban(cacat),menjadi
keindahan bagi orang ALIM
dan menutupi kekurangan bagi orang bodoh.
7-Diam adalah menjadikan istirahat bagi kedua
MALAIKAT pencatat amal.
ttd
ayid
1- diam adalah ibadah tanpa bersusah payah.
2-Diam adalah perhiasan tanpa berias.
3-Diam adalah kehebatan tanpa kerajaan.
4-Diam adalah benteng tanpa pagar.
5-Diam adalah merupakan kekayaan tanpa minta
maaf dari orang lain.
6-Diam adalah penutup keaiban(cacat),menjadi
keindahan bagi orang ALIM
dan menutupi kekurangan bagi orang bodoh.
7-Diam adalah menjadikan istirahat bagi kedua
MALAIKAT pencatat amal.
ttd
ayid
puisi untuk HabibAllah
RINDUKU UNTUK KEKASIH ALAM
By : ayid
Kugoreskan pena ini
Sbagai penyembuh rinduku
dan tanda Cintaku yang terdalam..
diriku sadar.. Aku ini bukan siapa-siapa..
aku bukanlah seorang penyair
yang mahir menyulami untaian kata indah.
Dan Aku bukanlah seorang puitis nan romantis
yang dapat menulis rangkaian kalimat yang harum
laksana Kasturi untukmu..
Aku hanyalah sebutir pasir di luasnya padang pasir
Namun.. apa yang aku tuliskan kepadamu
Berasal dari lubuk sanubariku
Wahai kau Rasulullah..
Ijinkan aku yang dhaif ini
Mengutarakan isi sanubariku kepadamu
Walaupun kau tak terlihat oleh mataku
Tak tersentuh oleh indraku
Terlalu jauh jarak yang membentang diantara kita
Hingga lelahku langkahkan kaki ini
dalam mencari tauladan yang dapat membimbingku
Di saat hatiku sedang resah dan gelisah..
Aku mencari-cari cahaya di dalam kegelapan..
Hingga seberkas cahaya yang terpancar..
Membuatku merasa bersyukur Karena menemukanmu
Mempunyai seorang panutan sepertimu..
meskipun hanya Melalui shirah aku mengenalmu
Wahai kau kekasih Allah..
Akhlakmu yang mulia senantiasa kau jaga..
Nafsumu slalu dididik..
Oleh murabbimu yang tiada duanya..
Imanmu yang kuat mengakar daging di tubuhmu..
Ihsanmu terpuji..
Sucinya hatimu terpancar di wajahmu..
Membuat semuan mata sejuk memandangmu.
Lancar bibirmu menyebut Allah jua ayat-ayat-Nya..
menggetarkan qalbu siapapun jua
Pintar akalmu.. Senantiasa terjaga oleh Al-Quran..
Hidupmu hanya untuk berjuang di Jalan-Nya..
Sungguh
Seandainya alam raya yang indah ini dapat berkata..
Pasti hanya pujian yang akan terucapkan
Karena kau memang tak pantas untuk dicela
Rasulullah yang aku cintai…
Tidak pernah kurasakan perasaan cinta
yang begitu dasyatnya..
Seperti cinta ini kepadamu
Dan bagiku tiada makhluk yang lebih pantasku cintai
Melebihi dirimu
Tidak pernah jua kurasakan rasa rindu
yang begitu sejuk di qalbu..
selain rindu ketikaku Mengingatmu ya Rasulullah..
Engkaulah Sang belahan jiwa bagi seluruh
Umat manusia di jagat raya
Duhai kau junjunganku..
aku mencintaimu karena mulutmu yang
selalu berdzikir menyebut asma-Nya..
Jua merindukan perkataanmu yang selalu
mengingatkan manusia akan kebenaran yang haqiqi..
Dan merindukan wajahmu yang selalu basah
karena wudhu’mu..
Serta Aku mencintaimu karena kau mencintai
Setiap umatmu tanpa pandang golongan
Wahai kau cahaya kehidupan..
Hadirmu di dunia bagaikan pelita..
Kau terangi dunia dengan cahaya indahmu..
Kau sampaikan amanah dan petunjuk dari-Nya..
Kau berikan suri tauladan yang baik..
Mengangkat manusia dari keadaan jahiliyah..
Menuju alam yang teramat indah..
Terkadang aku cemburu kpadamu
Karena Rabbmu begitu mencintaimu
Yang dibanggakan slalu namamu
Yang bgitu snang Ia dengar pasti doamu
Betapa kau dicintainya kau oleh kekasihmu
Tapi siapalah diriku ini..
Jangankan menyaingimu..
Melaksanakan semua sunnahmu saja aku tak mampu..
Duhai kau kekasih alam..
Terlalu banyak kata yang tak mampuku ungkapkan
namun aku slalu bermunajat di setiap sujudku kepada-Nya
agar suatu saat nanti aku dapat berjumpa denganmu..
menatap indahnya senyummu yang teramat indah
sambil mendekap wajahmu yang bersinar
hinga dahaga kerinduanku kepadamu terobati..
dan kau catat diriku sebagai umatmu
dihari persaksian kelak..amin
al-faqir
ayid
By : ayid
Kugoreskan pena ini
Sbagai penyembuh rinduku
dan tanda Cintaku yang terdalam..
diriku sadar.. Aku ini bukan siapa-siapa..
aku bukanlah seorang penyair
yang mahir menyulami untaian kata indah.
Dan Aku bukanlah seorang puitis nan romantis
yang dapat menulis rangkaian kalimat yang harum
laksana Kasturi untukmu..
Aku hanyalah sebutir pasir di luasnya padang pasir
Namun.. apa yang aku tuliskan kepadamu
Berasal dari lubuk sanubariku
Wahai kau Rasulullah..
Ijinkan aku yang dhaif ini
Mengutarakan isi sanubariku kepadamu
Walaupun kau tak terlihat oleh mataku
Tak tersentuh oleh indraku
Terlalu jauh jarak yang membentang diantara kita
Hingga lelahku langkahkan kaki ini
dalam mencari tauladan yang dapat membimbingku
Di saat hatiku sedang resah dan gelisah..
Aku mencari-cari cahaya di dalam kegelapan..
Hingga seberkas cahaya yang terpancar..
Membuatku merasa bersyukur Karena menemukanmu
Mempunyai seorang panutan sepertimu..
meskipun hanya Melalui shirah aku mengenalmu
Wahai kau kekasih Allah..
Akhlakmu yang mulia senantiasa kau jaga..
Nafsumu slalu dididik..
Oleh murabbimu yang tiada duanya..
Imanmu yang kuat mengakar daging di tubuhmu..
Ihsanmu terpuji..
Sucinya hatimu terpancar di wajahmu..
Membuat semuan mata sejuk memandangmu.
Lancar bibirmu menyebut Allah jua ayat-ayat-Nya..
menggetarkan qalbu siapapun jua
Pintar akalmu.. Senantiasa terjaga oleh Al-Quran..
Hidupmu hanya untuk berjuang di Jalan-Nya..
Sungguh
Seandainya alam raya yang indah ini dapat berkata..
Pasti hanya pujian yang akan terucapkan
Karena kau memang tak pantas untuk dicela
Rasulullah yang aku cintai…
Tidak pernah kurasakan perasaan cinta
yang begitu dasyatnya..
Seperti cinta ini kepadamu
Dan bagiku tiada makhluk yang lebih pantasku cintai
Melebihi dirimu
Tidak pernah jua kurasakan rasa rindu
yang begitu sejuk di qalbu..
selain rindu ketikaku Mengingatmu ya Rasulullah..
Engkaulah Sang belahan jiwa bagi seluruh
Umat manusia di jagat raya
Duhai kau junjunganku..
aku mencintaimu karena mulutmu yang
selalu berdzikir menyebut asma-Nya..
Jua merindukan perkataanmu yang selalu
mengingatkan manusia akan kebenaran yang haqiqi..
Dan merindukan wajahmu yang selalu basah
karena wudhu’mu..
Serta Aku mencintaimu karena kau mencintai
Setiap umatmu tanpa pandang golongan
Wahai kau cahaya kehidupan..
Hadirmu di dunia bagaikan pelita..
Kau terangi dunia dengan cahaya indahmu..
Kau sampaikan amanah dan petunjuk dari-Nya..
Kau berikan suri tauladan yang baik..
Mengangkat manusia dari keadaan jahiliyah..
Menuju alam yang teramat indah..
Terkadang aku cemburu kpadamu
Karena Rabbmu begitu mencintaimu
Yang dibanggakan slalu namamu
Yang bgitu snang Ia dengar pasti doamu
Betapa kau dicintainya kau oleh kekasihmu
Tapi siapalah diriku ini..
Jangankan menyaingimu..
Melaksanakan semua sunnahmu saja aku tak mampu..
Duhai kau kekasih alam..
Terlalu banyak kata yang tak mampuku ungkapkan
namun aku slalu bermunajat di setiap sujudku kepada-Nya
agar suatu saat nanti aku dapat berjumpa denganmu..
menatap indahnya senyummu yang teramat indah
sambil mendekap wajahmu yang bersinar
hinga dahaga kerinduanku kepadamu terobati..
dan kau catat diriku sebagai umatmu
dihari persaksian kelak..amin
al-faqir
ayid
untukmu Rohisku
BY : @Y!D
Rohis
Kau bagaikan bumi bagiku
Di mana aku pernah hidup di dalammu
Bersama penghunimu yang beraneka ragam
Namun ku senang dengannya
Rohis
Kau telah mempercayaiku tuk menjadi bulanmu
Padahal aku hanyalah pijar kecil yang redup dulunya
Tapi aku selalu bertekad menjadi purnama
Hingga aku dapat menyinarimu semampuku
Walau terkadang cahaya itu bukan dariku asalnya
Namun dari matahari adanya
Rohis
Kau telah mengajariku cara menyinari
Menyinari dirimu dan diriku sendiri
Dan kau juga telah mengenalkan kepadaku
Cahaya – cahaya yang terang
Yang belum pernah ku kenal sebelumnya
Cahaya dari bidadari – bidadari dan bidadara itu
Rohis
Kau tahu aku hanyalah bulan
Yang tidak mungkin selalu menjadi purnama
Walau itu tekadku dulu
Namun aku tak dapat melawan waktu
Yang memaksakanku untuk berevolusi
Rohis
Terkadang aku ingin menjadi matahari untukmu
Namun itu tak mungkin terjadi
Karena sinar mataharimu lebih baik dari sinarku
Dan terkadang akupun berhutang sinar padanya
Walau mungkin aku tak perlu melunasinya
Rohis
Terima kasih ku ucapkan untukmu
Yang telah memilihku sebagai bulanmu
Dan mengenalkan pada pendudukmu dan alam raya ini
Bahwa akulah bulanmu
Rohis
Maafkan diriku bila tak mampu menyinarimu dengan baik
Karena kini saatnya aku menjadi bintang kecil yang baru
Yang akan menyinarimu dari jauh
Dengan sinarku sendiri walau kecil adanya
Rohis
Kau bagaikan bumi bagiku
Di mana aku pernah hidup di dalammu
Bersama penghunimu yang beraneka ragam
Namun ku senang dengannya
Rohis
Kau telah mempercayaiku tuk menjadi bulanmu
Padahal aku hanyalah pijar kecil yang redup dulunya
Tapi aku selalu bertekad menjadi purnama
Hingga aku dapat menyinarimu semampuku
Walau terkadang cahaya itu bukan dariku asalnya
Namun dari matahari adanya
Rohis
Kau telah mengajariku cara menyinari
Menyinari dirimu dan diriku sendiri
Dan kau juga telah mengenalkan kepadaku
Cahaya – cahaya yang terang
Yang belum pernah ku kenal sebelumnya
Cahaya dari bidadari – bidadari dan bidadara itu
Rohis
Kau tahu aku hanyalah bulan
Yang tidak mungkin selalu menjadi purnama
Walau itu tekadku dulu
Namun aku tak dapat melawan waktu
Yang memaksakanku untuk berevolusi
Rohis
Terkadang aku ingin menjadi matahari untukmu
Namun itu tak mungkin terjadi
Karena sinar mataharimu lebih baik dari sinarku
Dan terkadang akupun berhutang sinar padanya
Walau mungkin aku tak perlu melunasinya
Rohis
Terima kasih ku ucapkan untukmu
Yang telah memilihku sebagai bulanmu
Dan mengenalkan pada pendudukmu dan alam raya ini
Bahwa akulah bulanmu
Rohis
Maafkan diriku bila tak mampu menyinarimu dengan baik
Karena kini saatnya aku menjadi bintang kecil yang baru
Yang akan menyinarimu dari jauh
Dengan sinarku sendiri walau kecil adanya
waktunya telah tiba
WAKTUNYA TELAH TIBA
BY: AYID
TEMANKU…
MASIH TERBAYANG JELAS DIMATA INI
SAAT – SAAT ITU
KETIKA KAU MENGHULURKAN TANGANMU
SEBAGAI TANDA PERSAHABATAN KITA
PERTEMUAN KITA DI WAKTU ITU
JUGA MENGISYARATKAN TANDA PERSAUDARAAN DI ANTARA KITA
SENYUM MANIS TERUKIR DENGAN INDAHNYA
DI UJUNG BIBIR ITU
TANPA KITA SADARI…
MALAM SIANG BERLALU
DETIK MENIT PUN BERLARI DENGAN CEPATNYA
HARI, MINGGU, BULAN SILIH BERGANTI
NAMUN KINI IA DATANG MENGHAMPIRI KITA
TANPA MELIHAT KEADAAN KITA
PERPISAHAN..
IALAH SOSOK YANG MENJADI PENYEBAB SEMUA INI
YANG AKAN MEMISAHKAN AKU DAN KAU
DAN AKAN MENGHENTIKAN PERJALANAN KITA
KU DUDUK DI TEMANI MALAM
KU BERBISIK PADA BINTANG – BINTANG
HARUSKAH PERPISAHAN INI TERJADI
APAKAH INI AKHIR DARI KISAH INI
NAMUN IA HANYA DIAM SERIBU BAHASA
BERKELAP-KELIP MENGHIBURKU
TEMAN ..
MENGAPA DI SAAT SENYUMMU TERUKIR
SAYANGMU MULAI KURASAKASN
UKHUWAH MULAI TERJALIN
TAPI MENGAPA IA DATANG MENGHAMPIRI KTA
TEBING TINGGI KAN KU DAKI
LAUTAN PUN KAN KU SEBRANGI
ANDAI IA BISA MENGHALANGI SEMUA INI
DEMIMU TEMAN..
MASIH ADAKAH SENYUMMU UNTUKKU TEMAN
WALAU SEPERCIK DI WAJAHMU
HARUSKAH SEMUA KENANGAN TANG TELAH KITA BINA
SIRNA BEGITU SAJA
SELAMAT JALAN TEMAN
INGATLAH DAKU TEMANMU
WALAU MUNGKIN KITA TAKKAN PERNAH BERJUMPA LAGI
WALAU HANYA DALAM MIMPI
BY: AYID
TEMANKU…
MASIH TERBAYANG JELAS DIMATA INI
SAAT – SAAT ITU
KETIKA KAU MENGHULURKAN TANGANMU
SEBAGAI TANDA PERSAHABATAN KITA
PERTEMUAN KITA DI WAKTU ITU
JUGA MENGISYARATKAN TANDA PERSAUDARAAN DI ANTARA KITA
SENYUM MANIS TERUKIR DENGAN INDAHNYA
DI UJUNG BIBIR ITU
TANPA KITA SADARI…
MALAM SIANG BERLALU
DETIK MENIT PUN BERLARI DENGAN CEPATNYA
HARI, MINGGU, BULAN SILIH BERGANTI
NAMUN KINI IA DATANG MENGHAMPIRI KITA
TANPA MELIHAT KEADAAN KITA
PERPISAHAN..
IALAH SOSOK YANG MENJADI PENYEBAB SEMUA INI
YANG AKAN MEMISAHKAN AKU DAN KAU
DAN AKAN MENGHENTIKAN PERJALANAN KITA
KU DUDUK DI TEMANI MALAM
KU BERBISIK PADA BINTANG – BINTANG
HARUSKAH PERPISAHAN INI TERJADI
APAKAH INI AKHIR DARI KISAH INI
NAMUN IA HANYA DIAM SERIBU BAHASA
BERKELAP-KELIP MENGHIBURKU
TEMAN ..
MENGAPA DI SAAT SENYUMMU TERUKIR
SAYANGMU MULAI KURASAKASN
UKHUWAH MULAI TERJALIN
TAPI MENGAPA IA DATANG MENGHAMPIRI KTA
TEBING TINGGI KAN KU DAKI
LAUTAN PUN KAN KU SEBRANGI
ANDAI IA BISA MENGHALANGI SEMUA INI
DEMIMU TEMAN..
MASIH ADAKAH SENYUMMU UNTUKKU TEMAN
WALAU SEPERCIK DI WAJAHMU
HARUSKAH SEMUA KENANGAN TANG TELAH KITA BINA
SIRNA BEGITU SAJA
SELAMAT JALAN TEMAN
INGATLAH DAKU TEMANMU
WALAU MUNGKIN KITA TAKKAN PERNAH BERJUMPA LAGI
WALAU HANYA DALAM MIMPI
untukmu
Untukmu
By : ayid
Dimalam yang gelap nan larut ini
Aku masih terjaga di kesendirianku
Lamunan membawaku jauh tentu arah
Aku sendiri tak mengerti apayang sedang terjadi
Wahai kau yang tak pernah ku sapa
Dan tersenyum kepadaku
Mengapa aku gelisah akanmu
Ingin membawamu hadir dalam mimpiku
Wahai kau yang tak pernahku lihat
Saat ini kau masih menjadi misteri bagiku
Yang aku tak tahu sampai kapan terus begini
Keberadaanmu pun tak pernah ku ketahui
Wahai kau yang kurindui senyumanmu
Yang terukir indah di bibirmu
Panjatan doa darimu lisanmu
Dan dorongan semangatmu untukku
Wahai kau yang berada dalam khayalanku
Ingin rasanya aku persembahkan sesuatu untukmu
Tapi keberadaanmu tak pernahku ketahui
Namun aku yakin bahwa kau tercipta untukku
Pkl 00.30 WIB
Bna
By : ayid
Dimalam yang gelap nan larut ini
Aku masih terjaga di kesendirianku
Lamunan membawaku jauh tentu arah
Aku sendiri tak mengerti apayang sedang terjadi
Wahai kau yang tak pernah ku sapa
Dan tersenyum kepadaku
Mengapa aku gelisah akanmu
Ingin membawamu hadir dalam mimpiku
Wahai kau yang tak pernahku lihat
Saat ini kau masih menjadi misteri bagiku
Yang aku tak tahu sampai kapan terus begini
Keberadaanmu pun tak pernah ku ketahui
Wahai kau yang kurindui senyumanmu
Yang terukir indah di bibirmu
Panjatan doa darimu lisanmu
Dan dorongan semangatmu untukku
Wahai kau yang berada dalam khayalanku
Ingin rasanya aku persembahkan sesuatu untukmu
Tapi keberadaanmu tak pernahku ketahui
Namun aku yakin bahwa kau tercipta untukku
Pkl 00.30 WIB
Bna
wanita idamanku
BY : AYID
Wanita shalehah….
Adalah sebaik – baik keindahan
Menatapnya menyejukkan qalbuku
Mendengarkan suaranya menghanyutkan bathinku Wanita shalehah….
Adalah bidadari syurga yang hadir ke dunia
Yang meneguhkan jihad suami
Penebar rahmat bagi rumah tangga, dunia, dan akhirat
Wanita shalehah….
Bagiku ia adalah perhiasan dunia yang terindah
Hidup yang gelapkan menjadi terang
Bila ia menemani hari - hariku
Bagiku hanya wanita yang berimanlah
Yang bisa djadikan teman
Dalam tiap kesusahan
Wanita shalehah… Ia kan selalu jadi hiburan
Aurat selalu di tutup demi kehormatan
Alquran dan sunnah menjadi pedomannya
Iman dan islam pun telah menjadi keyakinan
Menurutku hanya wanita shalehah
Yang punya cinta sejati
Yang akan tetap setia
Di dalam kehidupan ini Dari hidup sampai mati
Ia menampakkan kemuliaan
Ia bagaikan setangkai melati yang tumbuh menyinari
Di tengah gelapnya kehidupan
Ya Rabbi….
Sungguh jika waktunya tlah tiba nanti
Izinkan daku memetik setangkai melati-MU
Untuk menghiasi taman dan mewangikan kehidupanku
Demi menambah cintaku pada-Mu ya Rabbi…..
Wanita shalehah….
Adalah sebaik – baik keindahan
Menatapnya menyejukkan qalbuku
Mendengarkan suaranya menghanyutkan bathinku Wanita shalehah….
Adalah bidadari syurga yang hadir ke dunia
Yang meneguhkan jihad suami
Penebar rahmat bagi rumah tangga, dunia, dan akhirat
Wanita shalehah….
Bagiku ia adalah perhiasan dunia yang terindah
Hidup yang gelapkan menjadi terang
Bila ia menemani hari - hariku
Bagiku hanya wanita yang berimanlah
Yang bisa djadikan teman
Dalam tiap kesusahan
Wanita shalehah… Ia kan selalu jadi hiburan
Aurat selalu di tutup demi kehormatan
Alquran dan sunnah menjadi pedomannya
Iman dan islam pun telah menjadi keyakinan
Menurutku hanya wanita shalehah
Yang punya cinta sejati
Yang akan tetap setia
Di dalam kehidupan ini Dari hidup sampai mati
Ia menampakkan kemuliaan
Ia bagaikan setangkai melati yang tumbuh menyinari
Di tengah gelapnya kehidupan
Ya Rabbi….
Sungguh jika waktunya tlah tiba nanti
Izinkan daku memetik setangkai melati-MU
Untuk menghiasi taman dan mewangikan kehidupanku
Demi menambah cintaku pada-Mu ya Rabbi…..
terangilah
TERANGILAH
By : AYID
Oh sang surya..
Dimanakah engkau kini
Mengapa kau tak menyinari hati ini lagi
Mengapa kau bersembunyi
Di saat ku membutuhkanmu
Mengapa harus tercipta duka
Kalau suka itu indah
Mengapa harus ada masalah dalam hidup ini
Kalau bebas itu nikmat nyatanya
Mungkin ribuan orang mengaku temanku
Tapi tak seorangpun membantuku
Disaatku diserang masalah
Apakah itu yang namanya teman
Mungkin hanya lewat tinta ini
Ku bisa mencurahkan beban ini
Beban yang selama ini menghantuiku
Di saat terang dan gelap gulita
Mungkin aku akan marah
Jika aku di katakan pecundang
Tapi nyatanya…
Apa dayaku…
Oh sang surya
Bersinarlah dengan cahayamu
Terangilah hatiku ini
Hati yang penuh duka..
By : AYID
Oh sang surya..
Dimanakah engkau kini
Mengapa kau tak menyinari hati ini lagi
Mengapa kau bersembunyi
Di saat ku membutuhkanmu
Mengapa harus tercipta duka
Kalau suka itu indah
Mengapa harus ada masalah dalam hidup ini
Kalau bebas itu nikmat nyatanya
Mungkin ribuan orang mengaku temanku
Tapi tak seorangpun membantuku
Disaatku diserang masalah
Apakah itu yang namanya teman
Mungkin hanya lewat tinta ini
Ku bisa mencurahkan beban ini
Beban yang selama ini menghantuiku
Di saat terang dan gelap gulita
Mungkin aku akan marah
Jika aku di katakan pecundang
Tapi nyatanya…
Apa dayaku…
Oh sang surya
Bersinarlah dengan cahayamu
Terangilah hatiku ini
Hati yang penuh duka..
tentangnya
BY : @Y!D
Gundah nan gelisah terus menemaniku
Detik demi detik yang berlari tak ku hiraukan
Lilitan sarafku terus bekerja dengan kerasnya
Namun tak berhasil menjawab akan semua ini
Ku coba diam untuk sekejap
Ku telusuru setiap jengkal dari ruang waktuku
Ku selami lorong – lorong hatiku
Namun tak jua ku temukan jawabnya
Walau hanya sepotong kata
Ku coba membuka lembaran – lembaran hatiku
Dan ku pastikan ia tak pernah ku kenali sebelumnya
Walau hanya sesaat saja
Tapi kini mengapa ia begitu akrab
Bermain dalam hayalku yang tak menentu
Ingin rasanya ku menjemputnya dari singgasana hatiku
Tuk hadir menemani hari – hariku yang hitam
Menghiburku dalam setiap dukaku
Tapi ku tak berani menyentuhnya
Walau hanya ujung kerudungnya saja
Gundah nan gelisah terus menemaniku
Detik demi detik yang berlari tak ku hiraukan
Lilitan sarafku terus bekerja dengan kerasnya
Namun tak berhasil menjawab akan semua ini
Ku coba diam untuk sekejap
Ku telusuru setiap jengkal dari ruang waktuku
Ku selami lorong – lorong hatiku
Namun tak jua ku temukan jawabnya
Walau hanya sepotong kata
Ku coba membuka lembaran – lembaran hatiku
Dan ku pastikan ia tak pernah ku kenali sebelumnya
Walau hanya sesaat saja
Tapi kini mengapa ia begitu akrab
Bermain dalam hayalku yang tak menentu
Ingin rasanya ku menjemputnya dari singgasana hatiku
Tuk hadir menemani hari – hariku yang hitam
Menghiburku dalam setiap dukaku
Tapi ku tak berani menyentuhnya
Walau hanya ujung kerudungnya saja
kenanganku
BY : ayid
Dentingan jam pukul 12 malam
Semua insan asyik dengan mimpinya
Nyanyian burung hantu sajalah yang terdengar
Serta pestanya para jangkrik
Tapi..
Daku masih terjaga
Sambil berusaha melupakannya
Yang setiap hari mengusikku
Tapi ku tak berdaya untuk itu
Kenangan bersamamu di kala itu
Senyum dan tawa yang terukir Manis
Tak mampuku lupakan
Sampai waktu itu tiba
Sang waktu yang telah memisahkan kita
Dan menghalangi kita untuk bersatu kembali
Hingga akhirnya kita berpisah
Walau berat rasanya
Tuhan berikanlah waktu sesaat untukku
Tuk menyatakan rasa ini yang tak sempat aku nyatakan
Ijinkanlah aku oh waktu
Untuk bertemu dengannya lagi
Walau dalam mimpiku
Dentingan jam pukul 12 malam
Semua insan asyik dengan mimpinya
Nyanyian burung hantu sajalah yang terdengar
Serta pestanya para jangkrik
Tapi..
Daku masih terjaga
Sambil berusaha melupakannya
Yang setiap hari mengusikku
Tapi ku tak berdaya untuk itu
Kenangan bersamamu di kala itu
Senyum dan tawa yang terukir Manis
Tak mampuku lupakan
Sampai waktu itu tiba
Sang waktu yang telah memisahkan kita
Dan menghalangi kita untuk bersatu kembali
Hingga akhirnya kita berpisah
Walau berat rasanya
Tuhan berikanlah waktu sesaat untukku
Tuk menyatakan rasa ini yang tak sempat aku nyatakan
Ijinkanlah aku oh waktu
Untuk bertemu dengannya lagi
Walau dalam mimpiku
takku pahami
BY : @Y!D
Hari ini aku merasakan sesuatu
Sesuatu yang belum pernah ku rasakan sebelumnya
Ku berpaling ke arah yang belum pernah ku lalui
Ku mencoba sesuatu yang belum pernah ku coba
Aku tak mengerti pada diriku
Kini saat aku tak bersamamu
Aku merasakan senang namun ku tak bahagia
Aku merasa lepas namun tak bebas
Mengapa rasa ini tak pernah padam dari hatiku
Berapa lama lagi aku harus menunggumu
Menunggu sesuatu tak tahu kapan berakhir
Akhir yang tak ku ketahui tepinya
Mengapa bayanganmu tak dapat menghilang dari mata bathinku
Bagaimana caraku menghilangkannya
Yang semakin kucoba semakin jelas terlihat
Hingga mataku disilaukannya walau gelap adanya
Engkau………
Mengapa kau hanya diam sejuta kata
Memberiku harapan demi harapan
Namun ku tak tahu kapan terwujud
Hingga sang waktu yang berkata
Hari ini aku merasakan sesuatu
Sesuatu yang belum pernah ku rasakan sebelumnya
Ku berpaling ke arah yang belum pernah ku lalui
Ku mencoba sesuatu yang belum pernah ku coba
Aku tak mengerti pada diriku
Kini saat aku tak bersamamu
Aku merasakan senang namun ku tak bahagia
Aku merasa lepas namun tak bebas
Mengapa rasa ini tak pernah padam dari hatiku
Berapa lama lagi aku harus menunggumu
Menunggu sesuatu tak tahu kapan berakhir
Akhir yang tak ku ketahui tepinya
Mengapa bayanganmu tak dapat menghilang dari mata bathinku
Bagaimana caraku menghilangkannya
Yang semakin kucoba semakin jelas terlihat
Hingga mataku disilaukannya walau gelap adanya
Engkau………
Mengapa kau hanya diam sejuta kata
Memberiku harapan demi harapan
Namun ku tak tahu kapan terwujud
Hingga sang waktu yang berkata
seper3 malamku
BY : @YID
Ku tersentak di sepertiga malamku
Terbersit rindu yang sangat pada diri-Mu
Yang selama ini telah jauh dari hadapan-Mu
Akibat kelalaian dengan duniaku
ku bentangkan sajadah lusuh nan tua itu
Bukan karena sering ku pakai melainkan karena diterpa waktu
Ku bersimpuh mengingat akan semua karunia yang telah Kau curahkan
Tanpa pernah kau minta pamrih
Butiran butiran bening mengalir deras dari sudut mataku
Dengan bibir bergetar tanpa pernah ku sengaja
Ku meminta pada-Mu ya Rabb…
walau malu rasanya
karena mulutku selalu penuh dengan maksiat
Ya Rabb..
Aku lalai dari mengingat-Mu dan semua karunia-Mu
Walau kutahu kau tak lupa mengingat hamba-Mu
Dan tak pernah bosan memberiku rizki-Mu
Ya Rabb..
Sungguh ku tak pernah berharap untuk kaya di dunia-Mu
Seandainya akhirat nanti aku miskin dan papa
Aku juga tak pernah bangga dengan gelar yang ku miliki
Andai akhiratku hina
Wahai engkau Yang Maha Mencintai
Ijinkanlah aku mencintai-Mu dengan sekeping hatiku
Dan jadikanlah rasa cintaku pada-Mu
Melebihi cintaku pada hamba-Mu
Wahai engkau yang maha lembut
Lembutkanlah hatiku yang keras bagaikan batu ini
Dengarkanlah bisikanku wahai zat Yang Maha Mendengar
Bsikan hamba-Mu yang dhaif
Ku tersentak di sepertiga malamku
Terbersit rindu yang sangat pada diri-Mu
Yang selama ini telah jauh dari hadapan-Mu
Akibat kelalaian dengan duniaku
ku bentangkan sajadah lusuh nan tua itu
Bukan karena sering ku pakai melainkan karena diterpa waktu
Ku bersimpuh mengingat akan semua karunia yang telah Kau curahkan
Tanpa pernah kau minta pamrih
Butiran butiran bening mengalir deras dari sudut mataku
Dengan bibir bergetar tanpa pernah ku sengaja
Ku meminta pada-Mu ya Rabb…
walau malu rasanya
karena mulutku selalu penuh dengan maksiat
Ya Rabb..
Aku lalai dari mengingat-Mu dan semua karunia-Mu
Walau kutahu kau tak lupa mengingat hamba-Mu
Dan tak pernah bosan memberiku rizki-Mu
Ya Rabb..
Sungguh ku tak pernah berharap untuk kaya di dunia-Mu
Seandainya akhirat nanti aku miskin dan papa
Aku juga tak pernah bangga dengan gelar yang ku miliki
Andai akhiratku hina
Wahai engkau Yang Maha Mencintai
Ijinkanlah aku mencintai-Mu dengan sekeping hatiku
Dan jadikanlah rasa cintaku pada-Mu
Melebihi cintaku pada hamba-Mu
Wahai engkau yang maha lembut
Lembutkanlah hatiku yang keras bagaikan batu ini
Dengarkanlah bisikanku wahai zat Yang Maha Mendengar
Bsikan hamba-Mu yang dhaif
seorang hamba berlumur dosa
By : AYID
Seorang hamba berlumuran dosa
Tersesat jauh dari –Mu
Kini ia berdiri di pintu-Mu
Bersimpuh dengan pasrahnya
Dosa- dosa yang tiada terkira
Telah membuatnya hina
Tak sengaja ku mendengar suara
Dengan penuh kebingungan yang tersirat di wajahnya
Ia bertanya dengan ketakutan
Namun penuh pengharapan
Mengangkat kedua tangan
Mengemis kepada-Nya
Ya Allah.. ya Rabbi..
Dengan mulut apa aku harus bermunajat kepadamu
Apakah dengan mulutku yang selalu kukotori dengan dosa- dosa
Menggunjing, berbohong, dan adu domba.
Ya Allah.. Ya… Rabbi..
Dengan kaki yang mana aku melangkah menuju_Mu
Apakah dengan kaki yang selalu berjalan menuju maksiat
dan lari dari perintah-Mu
Ya Allah.. ya rabbi…
Dengan mata apa aku harus memandang-Mu
Apakah dengan mataku yang sering menikmati yang kau haramkan
Atau dengan mata yang selalu kenyang dengan nafsu dan syahwat
Ya.. Allah. Ya rabbi..
Dengan tangan yang mana aku harus berbuat untuk-Mu
Apakah dengan tanganku yang berbuat maksiat
Dan mencelakai makhluq-Mu
Ya Allah.. Ya Rabbi…
Dengan hati yang mana aku mengharap kepada-Mu
Apakah dengan hatiku yang selalu lalai
Oleh gemerlap dunia dan melupakan akhirat-Mu
Ataukah dengan hati yang tahu akan tentang diri-Mu
Namun lalai dan tidak mencintai-Mu
Dan yang selalu menikmati lezatnya karunia-Mu
Namun tidak pernah menyembah-Mu
Wahai zat yang maha pengampun
Ampunilah dosa-dosa dan kekhilafanku
Yang teramat sering kulakukan
Walau hanya dengan sedikit kebaikan dari-Mu
Wahai zat yang maha pemurah dan penyayang
Kasihanilah aku…..
Jika tidak tahu bahwa kesalahanku sebanding dengan pengampunan-Mu
Penuhilah timbanganku dan berilah aku sedekah
Karena aku hamba yang fakir yang lemah dan selalu membutuhkan- Mu
Seorang hamba berlumuran dosa
Tersesat jauh dari –Mu
Kini ia berdiri di pintu-Mu
Bersimpuh dengan pasrahnya
Dosa- dosa yang tiada terkira
Telah membuatnya hina
Tak sengaja ku mendengar suara
Dengan penuh kebingungan yang tersirat di wajahnya
Ia bertanya dengan ketakutan
Namun penuh pengharapan
Mengangkat kedua tangan
Mengemis kepada-Nya
Ya Allah.. ya Rabbi..
Dengan mulut apa aku harus bermunajat kepadamu
Apakah dengan mulutku yang selalu kukotori dengan dosa- dosa
Menggunjing, berbohong, dan adu domba.
Ya Allah.. Ya… Rabbi..
Dengan kaki yang mana aku melangkah menuju_Mu
Apakah dengan kaki yang selalu berjalan menuju maksiat
dan lari dari perintah-Mu
Ya Allah.. ya rabbi…
Dengan mata apa aku harus memandang-Mu
Apakah dengan mataku yang sering menikmati yang kau haramkan
Atau dengan mata yang selalu kenyang dengan nafsu dan syahwat
Ya.. Allah. Ya rabbi..
Dengan tangan yang mana aku harus berbuat untuk-Mu
Apakah dengan tanganku yang berbuat maksiat
Dan mencelakai makhluq-Mu
Ya Allah.. Ya Rabbi…
Dengan hati yang mana aku mengharap kepada-Mu
Apakah dengan hatiku yang selalu lalai
Oleh gemerlap dunia dan melupakan akhirat-Mu
Ataukah dengan hati yang tahu akan tentang diri-Mu
Namun lalai dan tidak mencintai-Mu
Dan yang selalu menikmati lezatnya karunia-Mu
Namun tidak pernah menyembah-Mu
Wahai zat yang maha pengampun
Ampunilah dosa-dosa dan kekhilafanku
Yang teramat sering kulakukan
Walau hanya dengan sedikit kebaikan dari-Mu
Wahai zat yang maha pemurah dan penyayang
Kasihanilah aku…..
Jika tidak tahu bahwa kesalahanku sebanding dengan pengampunan-Mu
Penuhilah timbanganku dan berilah aku sedekah
Karena aku hamba yang fakir yang lemah dan selalu membutuhkan- Mu
sang akhwat
BY : AYID
Mentari pagi berselimut awan putih
Hembusan angin nan sejuk
Menghantam tubuhku yang dingin
Di dalam kesendirianku
Kuarahkan pandanganku ke segenap penjuru
Tak ada seorang pun yang menemaniku
Namun tak begitu halnya dengan bathinku
Sesuatu yang sulit ku lukiskan dengan untaian kata
Hatiku…
Mengapa ia begitu ramai dengannya
Dengan bayangan sosok yang amat ku kenal
Ya.. kaulah orangnya
Kau sang akhwat..
Berkerudung besar dan berbaju longgar
Berparas cantik nan ayu berkacamata indah
Dengan tutur kata yang tak pernah bosan
Tuk ku dengarkan
Kau sang akhwat
Ingin rasanya ku dekap wajahmu dengan kedua tanganku
Namun ku takut mengotorimu
Karena tanganku kotor dengan maksiatku
Kau sang akhwat
Ingin rasanya ku miliki dirimu yang menyejukkan itu
Tuk menyejukkan qalbuku yang terlanjur panas oleh dosaku
Walau ujung kerudungmu pun tak berani ku sentuh
Kau sang akhwat
Janganlah kau pernah memandangku
Biarlah aku yang selalu memandangmu
Agar hatiku tenang dengannya
Mentari pagi berselimut awan putih
Hembusan angin nan sejuk
Menghantam tubuhku yang dingin
Di dalam kesendirianku
Kuarahkan pandanganku ke segenap penjuru
Tak ada seorang pun yang menemaniku
Namun tak begitu halnya dengan bathinku
Sesuatu yang sulit ku lukiskan dengan untaian kata
Hatiku…
Mengapa ia begitu ramai dengannya
Dengan bayangan sosok yang amat ku kenal
Ya.. kaulah orangnya
Kau sang akhwat..
Berkerudung besar dan berbaju longgar
Berparas cantik nan ayu berkacamata indah
Dengan tutur kata yang tak pernah bosan
Tuk ku dengarkan
Kau sang akhwat
Ingin rasanya ku dekap wajahmu dengan kedua tanganku
Namun ku takut mengotorimu
Karena tanganku kotor dengan maksiatku
Kau sang akhwat
Ingin rasanya ku miliki dirimu yang menyejukkan itu
Tuk menyejukkan qalbuku yang terlanjur panas oleh dosaku
Walau ujung kerudungmu pun tak berani ku sentuh
Kau sang akhwat
Janganlah kau pernah memandangku
Biarlah aku yang selalu memandangmu
Agar hatiku tenang dengannya
harapku
BY : AYID
Cinta
Apakah ia hanya sepotong kata yang tertera di lembaran
Atau hanya sebuah cerita semu yang tak berwujud
Hanya daku sajakah yang tidak mempercayai keberadaannya
Sedang mereka asyik dengan cintanya
Mengapa mata terus menangis tuk’a yang tidak pernah menangisimu
Mengapa hati selalu merinduinya yang tidak pernah merinduimu
Mengapa pula otak terus memikirkanya yang tidak pernah memikirkanmu
Berapa banyak perhatian yang tercurah tanpa balasan yang setimpal
Salahkah jiwa ini jika terus berharap padahal harapan tinggal kenangan
Pantaskah itu semua?
Aku tak tahu kapan waktukan berhenti
Menghentikan roda penantianku yang panjang
Membantuku menemukan ujung jalan hidupku
Dalam pencarianku menemukan sebuah bungkusan hati
Yang berisikan cinta didalamnya
Cinta
Apakah ia hanya sepotong kata yang tertera di lembaran
Atau hanya sebuah cerita semu yang tak berwujud
Hanya daku sajakah yang tidak mempercayai keberadaannya
Sedang mereka asyik dengan cintanya
Mengapa mata terus menangis tuk’a yang tidak pernah menangisimu
Mengapa hati selalu merinduinya yang tidak pernah merinduimu
Mengapa pula otak terus memikirkanya yang tidak pernah memikirkanmu
Berapa banyak perhatian yang tercurah tanpa balasan yang setimpal
Salahkah jiwa ini jika terus berharap padahal harapan tinggal kenangan
Pantaskah itu semua?
Aku tak tahu kapan waktukan berhenti
Menghentikan roda penantianku yang panjang
Membantuku menemukan ujung jalan hidupku
Dalam pencarianku menemukan sebuah bungkusan hati
Yang berisikan cinta didalamnya
pertanyaanku
By : @yid
Dengtingan jam dinding itu
Mengejutkanku dari alam mimpiku
Yang indah namun fiktif
Untuk segera bangkit dari singgasana malamku
Walau berat rasanya
Mentari pagi masih berselimutkan awan kemalasan
Seperti diriku kini
Ku arahkan pandanganku ke penjuru kamarku
Ku lihat segerombolan semut kecil lagi asyik bekerja keras
Sambil bergotong royong bersama rekannya
Ku duduk dan terdiam seribu bahasa
Sambil bertanya pada diriku
Apakah aku menjadi mentari pagi itu
Atau menjadi semut kecil ini
Ku pejamkan mataku sejenak sambil membuka mata bathinku
Ku selami lorong – lorong hati yang gelap dan gundah nan gelisah
Tuk mencari sepotong jawaban yang pasti
Namun sulitku dapatkan wujudnya
Ku ayunkan langkahku menuju tempat itu
Mengambil air yang dapat menyejukkan bathinku
Agarku dapat berjumpa dengan-Mu Tuhanku
Yang dapat memberikan solusi atas kebingunganku
Dengtingan jam dinding itu
Mengejutkanku dari alam mimpiku
Yang indah namun fiktif
Untuk segera bangkit dari singgasana malamku
Walau berat rasanya
Mentari pagi masih berselimutkan awan kemalasan
Seperti diriku kini
Ku arahkan pandanganku ke penjuru kamarku
Ku lihat segerombolan semut kecil lagi asyik bekerja keras
Sambil bergotong royong bersama rekannya
Ku duduk dan terdiam seribu bahasa
Sambil bertanya pada diriku
Apakah aku menjadi mentari pagi itu
Atau menjadi semut kecil ini
Ku pejamkan mataku sejenak sambil membuka mata bathinku
Ku selami lorong – lorong hati yang gelap dan gundah nan gelisah
Tuk mencari sepotong jawaban yang pasti
Namun sulitku dapatkan wujudnya
Ku ayunkan langkahku menuju tempat itu
Mengambil air yang dapat menyejukkan bathinku
Agarku dapat berjumpa dengan-Mu Tuhanku
Yang dapat memberikan solusi atas kebingunganku
pahamilah
BY : AYID
Menunggu setangkai cinta yg tak kunjung datang
membuat jiwa ku retak.
menggharap dirimu
membuat membuatku bimbang .
menyimpan rasa yg tlah tercipta
membuat penyesalan yg dalam
ingin rasanya ku berteriak
utk memanggilmu di sana ,
ingin daku menjemputmu
walau dalam mimpi.
ingin daku meramaikan hatiku dengan bayanganmu
walau aku tahu rasa itu akan kembali sepi ,
mengapa hidupku begitu sepi,
atau mungkinkah hidupku tak bermakna ,
apakah daku tak pantas di cintai
walau hanya sesaat.
Ataukah kau yang terlalu istimewa.
Atau mungkin juga aku terlalu menginginkanmu ,
sungguh cinta ini telah menelan waktuku
hanya utk pikirkan enggkau , aneh..
mungkin aku terlalu bodoh untuk hal seperti ini
namun kau tak jua memahami hal itu cinta.
Mungkinkah jalan hidupku seperti ini,
yg slalu jauh dari cinta.
Tiada seorang insan pum yang menjawab
ketika ku bertanya seperti ini.
Bulan, bintang, dan sang surya acuh tak acuh kepadaku
mereka seakan tak mendengar jeritan hati ini.
Sungguh aku hanya ingin aku ada di hatimu ,
mengertilah cinta.
Inilah perasaan yg dalam dan tlah lama terkurung
apabila kau mengerti maka pahamilah cinta ini,
dan pejamkanlah matamu,
aku akan menjemputmu walau hanya lewat mimpi.
Menunggu setangkai cinta yg tak kunjung datang
membuat jiwa ku retak.
menggharap dirimu
membuat membuatku bimbang .
menyimpan rasa yg tlah tercipta
membuat penyesalan yg dalam
ingin rasanya ku berteriak
utk memanggilmu di sana ,
ingin daku menjemputmu
walau dalam mimpi.
ingin daku meramaikan hatiku dengan bayanganmu
walau aku tahu rasa itu akan kembali sepi ,
mengapa hidupku begitu sepi,
atau mungkinkah hidupku tak bermakna ,
apakah daku tak pantas di cintai
walau hanya sesaat.
Ataukah kau yang terlalu istimewa.
Atau mungkin juga aku terlalu menginginkanmu ,
sungguh cinta ini telah menelan waktuku
hanya utk pikirkan enggkau , aneh..
mungkin aku terlalu bodoh untuk hal seperti ini
namun kau tak jua memahami hal itu cinta.
Mungkinkah jalan hidupku seperti ini,
yg slalu jauh dari cinta.
Tiada seorang insan pum yang menjawab
ketika ku bertanya seperti ini.
Bulan, bintang, dan sang surya acuh tak acuh kepadaku
mereka seakan tak mendengar jeritan hati ini.
Sungguh aku hanya ingin aku ada di hatimu ,
mengertilah cinta.
Inilah perasaan yg dalam dan tlah lama terkurung
apabila kau mengerti maka pahamilah cinta ini,
dan pejamkanlah matamu,
aku akan menjemputmu walau hanya lewat mimpi.
mawar berduri
By : AYID
Mengharap sekeping hati darimu
Membuat hatiku hancur berkeping – keping
Kehadiranku kinin sudah kau abaikan
Kata manis dan sayang kini hilang darimu
Ada apa dengan semua ini
Siapakah gerangan yang membuatmu begini
Mengapa kau berikan mawar indahmu
Tapi kau tusukkan pula duri – durinya untukku
Mengapa kau bersandiwara manis di hadapanku
Tapi kau berkhianat di belakangku
kasih..
Masih ingatkah kau
Saat kita berikrar untuk saling setia
Tapi kemana semua itu
Apakah ia tersapu oleh angin
Kasih..
Mungkin kini ku takkan pernah
Meminta kata cinta darimu lagi
Karena kini kau telah menjadi permaisuri
Di kerajaan cinta yang lain
Pergilah menjauh wahai kekasih
Janganlah pernah kau kembali
Lupakanlah semua ikrar kita
Yang pernah kita ucapkan
Selamat jalan kasih
Semoga kau bahgia bersamanya
Slamanya….
Mengharap sekeping hati darimu
Membuat hatiku hancur berkeping – keping
Kehadiranku kinin sudah kau abaikan
Kata manis dan sayang kini hilang darimu
Ada apa dengan semua ini
Siapakah gerangan yang membuatmu begini
Mengapa kau berikan mawar indahmu
Tapi kau tusukkan pula duri – durinya untukku
Mengapa kau bersandiwara manis di hadapanku
Tapi kau berkhianat di belakangku
kasih..
Masih ingatkah kau
Saat kita berikrar untuk saling setia
Tapi kemana semua itu
Apakah ia tersapu oleh angin
Kasih..
Mungkin kini ku takkan pernah
Meminta kata cinta darimu lagi
Karena kini kau telah menjadi permaisuri
Di kerajaan cinta yang lain
Pergilah menjauh wahai kekasih
Janganlah pernah kau kembali
Lupakanlah semua ikrar kita
Yang pernah kita ucapkan
Selamat jalan kasih
Semoga kau bahgia bersamanya
Slamanya….
maut
By ; @y!d
Terbujur kaku dan lemah
Wajah pucat dan tak bernyawa lagi
Harta pangkat lepas darinya
Keluarga dan sahabat hanya bias menangis
Lalu pergi meninggalkannya
Di dalam rumah yang mengerikan itu
Sobat….
Coba kau bertanya pada dirimu
Masih bergunakah harta dan kekayaanmu
Keangkuhan dan kesombonganmu kini hilang
Di mana mereka yang selalu membantumu
Ketika tubuhmu sudah tak bernyawa lagi
Coba jawab sobat..
Maut….maut…
Ialah sosok yang amat mengerikan
Pemutus hubungan kenikmatan,
Pemutus hubungan persaudaraan
Tanpa mengenal siapapun kau…
Wahai jiwa-jiwa yang terlena oleh kehidupan
Masihkah engkau tertawa terbahak – bahak
Dan berkelakuan sesukamu
Padahal maut senantiasa mengincarmu
Masihkah engkau menunggu waktu tua
Untuk beribadah kepada-Nya
Padahal maut selalu mengincarmu
Ingatlah sobat………
Terbujur kaku dan lemah
Wajah pucat dan tak bernyawa lagi
Harta pangkat lepas darinya
Keluarga dan sahabat hanya bias menangis
Lalu pergi meninggalkannya
Di dalam rumah yang mengerikan itu
Sobat….
Coba kau bertanya pada dirimu
Masih bergunakah harta dan kekayaanmu
Keangkuhan dan kesombonganmu kini hilang
Di mana mereka yang selalu membantumu
Ketika tubuhmu sudah tak bernyawa lagi
Coba jawab sobat..
Maut….maut…
Ialah sosok yang amat mengerikan
Pemutus hubungan kenikmatan,
Pemutus hubungan persaudaraan
Tanpa mengenal siapapun kau…
Wahai jiwa-jiwa yang terlena oleh kehidupan
Masihkah engkau tertawa terbahak – bahak
Dan berkelakuan sesukamu
Padahal maut senantiasa mengincarmu
Masihkah engkau menunggu waktu tua
Untuk beribadah kepada-Nya
Padahal maut selalu mengincarmu
Ingatlah sobat………
makna cinta
BY : @YID
Tuhan menciptakan 100 bahagian kasih sayang
99 bahagian di simpan disisinya
hanya 1 bahagian saja yang diturunkan ke dunia
dengan 1 bahagian kasih sayang itulah
makhluk saling berkasih sayang
Cinta adalah karunia sang Pencipta
Bila di jaga dengan sempurna
Resah menimpa gundah menjelma
Jika cinta tidak dipelihara
Mencintai dicintai fitrah manusia
setiap insan di dunia akan merasakannya
tidak terkecuali siapa pun dia
indah ceria senang gembira
sedih khawatir resah gelisah
itulah rasa cinta
Cinta dan kasih sayang
Adalah obat yang menyembuhkan
Segala penyakit kita
Satu-satunya cara agar mendapatkannya
Ialah jangan menuntut agar kita di obati
Tapi mulailah mengobati orang lain
Tanpa mengharapkan balasan darinya
Minat bukan berarti cinta
Suka juga bukan berarti cinta
Kagum juga tidak bermaksud cinta
Malah sayangpun bukan berarti cinta
Cinta adalah cinta
Hanya hati yang dapat mendefinisikannya
Tanya pada hati dan dengarkan apa katanya
Cinta letaknya dihati dan tersembunyi
Meskipun demikian namun getarannya
Mampu mempengaruhi fikiran seseorang
Dan mengendalikan prilaku kita
Sehingga kadang kala kita
Melakukan hal-hal bodoh tanpa kita sadari
Cinta tak pernah meminta
Cinta senantiasa memberi
Cinta adalah perjuangan
Cinta terkadang membawa
Penderitaan dan kenikmataan
Tapi ia tidak pernah berdendam
Tidak ada cinta yang tidak cemburu
Bukan cinta namaya jika saling curiga
Tidak dikatakan cinta jika perasaan terluka
Bukan kekasih namanya jika hatinya
tidak pernah merindu dan cemburu
Tahukah dahsyatnya cinta itu
la mampu melunakkan besi
la mampu jua menghancurkan batu
Meniupkan kehidupan pada yang mati
Menghidupkan orang hidup
Menyinari kehidupan yang gelap
Mengubah pahit menjadi manis
Membuat keruh menjadi bening
Mengalihkan derita menjadi nikmat
Menjadikan sakit menjadi sembuh
Menyihir gubuk menjadi istana
Serta menjadikan budak menjadi raja
Kaum laki-laki sering mempersoalkan kelemahan wanita
karena sering mengalirkan air mata
tetapi segagah-gagahnya dan setegar-tegarnya lelaki
yakinilah bahwa suatu hari nanti
mereka juga akan mengalirkan air mata
karena suatu perkara kecil
yaitu CINTA
Alangkah misterinya cinta itu
seorang wanita yang dianggap lemah
mampu mengalirkan air mata seorang lelaki
Aneh……….
tapi itulah hakikatnya
Jangan sekali-kali kamu mengkhianati perasaan hatimu
Karena akibatnya kamu hanya akan sengsara
Jangan karena cinta kita gugur dalam perjuangan
Dan jangan karena cinta pula prinsip kita
Larut cair dan menghilang
Jangan melarikan diri dari cinta
Apabila ia berada di hadapanmu
Karena suatu saat nanti
Kamu pasti akan teringat padanya
Dan menyesali perbuatanmu
Setiap orang pandai menilai sesuatu
Dengan mata indera yang ia miliki
Tapi tidak berlaku pada cinta
Karena cinta adalah sesuatu yang dapat di nilai
Hanya melalui mata hati
Bukan dengan mata kasarnya
Jika kita mencintai seseorang
Kita akan senantiasa mendoakannya
Walaupun dia tidak berada di sisi kita
Cinta datang kepada mereka yang masih mempunyai harapan
walaupun mereka telah di kecewakan.
Kepada mereka yang masih percaya
walaupun mereka di khianati.
Kepada mereka yang masih ingin mencintai
walaupun mereka telah disakiti sebelumnya.
Kepada mereka yang memiliki keberanian dan keyakinan
untuk membangunkan kembali kepercayaan itu.
cinta bukan mengajar kita lemah,
tetapi membangkitkan kekuatan.
cinta bukan mengajar kita menghinakan diri
tapi menghembuskan kegagahan.
cinta bukan melemahkan semangat
tetapi membangkitkan semangat.
Cinta adalah perjuangan
Salah satu perjuangan paling sukar dalam hidup
adalah mencari orang yang tahu segala
kelemahan serta kekurangan kamu
Tetapi ia mampu mencintai dan menyayangi
kamu dengan sepenuh hatinya
Cinta sebenarnya tidak buta
Cinta yang buta adalah jika menguasaimu
Tanpa pertimbangan
Cintailah seseorang itu atas dasar siapa dia sekarang
dan bukan siapa dia sebelumnya.
Kisah silam tidak perlu diungkit lagi
kiranya kamu benar – benar mencintainya setulus hatimu.
Jangan sesekali mengucapkan selamat tinggal
jika kamu masih mau mencoba.
Jangan sesekali menyerah
jika kamu masih merasa sanggup.
Jangan sesekali mengatakan kamu tidak menyintainya lagi
jika kamu masih tidak dapat melupakannya.
Jangan mencintai seseorang seperti bunga
Karena ia akan mati kala musim berganti
Cintailah seseorang itu seperti sungai
Karena sungai akan terus mengalir selamanya
Cinta sejati adalah ketika ia mencintai orang lain
la menjadi milik orang lain
Dan kamu masih mampu tersenyum
Sambil berkata padanya
Aku turut bahagia untukmu
Pilihlah orang yang lebih mencintai diri kita
Daripada kita mencintai orang itu
Karena itu lebih baik
daripada memilih
Orang yang kita cintai
Tetapi tidak mencintai kita
Sungguh menyakitkan mencintai seseorang yang tidak mencintaimu.
Tetapi lebih menyakitkan lagi
bila kamu mencintai seseorang
dan kamu tidak pernah memiliki keberanian untuk menyatakan cintamu kepadanya.
Jangan simpan kata – kata cinta pada orang yang kau cintai
sehingga ia meninggal dunia,
hingga kamu terpaksa catatkan kata – kata cinta itu
pada pusaranya.
Sebaiknya ucapkan kata – kata cinta
yang tersimpan di benakmu itu sekarang selagi hayatnya masih di kandung badan.
Tuhan menciptakan 100 bahagian kasih sayang
99 bahagian di simpan disisinya
hanya 1 bahagian saja yang diturunkan ke dunia
dengan 1 bahagian kasih sayang itulah
makhluk saling berkasih sayang
Cinta adalah karunia sang Pencipta
Bila di jaga dengan sempurna
Resah menimpa gundah menjelma
Jika cinta tidak dipelihara
Mencintai dicintai fitrah manusia
setiap insan di dunia akan merasakannya
tidak terkecuali siapa pun dia
indah ceria senang gembira
sedih khawatir resah gelisah
itulah rasa cinta
Cinta dan kasih sayang
Adalah obat yang menyembuhkan
Segala penyakit kita
Satu-satunya cara agar mendapatkannya
Ialah jangan menuntut agar kita di obati
Tapi mulailah mengobati orang lain
Tanpa mengharapkan balasan darinya
Minat bukan berarti cinta
Suka juga bukan berarti cinta
Kagum juga tidak bermaksud cinta
Malah sayangpun bukan berarti cinta
Cinta adalah cinta
Hanya hati yang dapat mendefinisikannya
Tanya pada hati dan dengarkan apa katanya
Cinta letaknya dihati dan tersembunyi
Meskipun demikian namun getarannya
Mampu mempengaruhi fikiran seseorang
Dan mengendalikan prilaku kita
Sehingga kadang kala kita
Melakukan hal-hal bodoh tanpa kita sadari
Cinta tak pernah meminta
Cinta senantiasa memberi
Cinta adalah perjuangan
Cinta terkadang membawa
Penderitaan dan kenikmataan
Tapi ia tidak pernah berdendam
Tidak ada cinta yang tidak cemburu
Bukan cinta namaya jika saling curiga
Tidak dikatakan cinta jika perasaan terluka
Bukan kekasih namanya jika hatinya
tidak pernah merindu dan cemburu
Tahukah dahsyatnya cinta itu
la mampu melunakkan besi
la mampu jua menghancurkan batu
Meniupkan kehidupan pada yang mati
Menghidupkan orang hidup
Menyinari kehidupan yang gelap
Mengubah pahit menjadi manis
Membuat keruh menjadi bening
Mengalihkan derita menjadi nikmat
Menjadikan sakit menjadi sembuh
Menyihir gubuk menjadi istana
Serta menjadikan budak menjadi raja
Kaum laki-laki sering mempersoalkan kelemahan wanita
karena sering mengalirkan air mata
tetapi segagah-gagahnya dan setegar-tegarnya lelaki
yakinilah bahwa suatu hari nanti
mereka juga akan mengalirkan air mata
karena suatu perkara kecil
yaitu CINTA
Alangkah misterinya cinta itu
seorang wanita yang dianggap lemah
mampu mengalirkan air mata seorang lelaki
Aneh……….
tapi itulah hakikatnya
Jangan sekali-kali kamu mengkhianati perasaan hatimu
Karena akibatnya kamu hanya akan sengsara
Jangan karena cinta kita gugur dalam perjuangan
Dan jangan karena cinta pula prinsip kita
Larut cair dan menghilang
Jangan melarikan diri dari cinta
Apabila ia berada di hadapanmu
Karena suatu saat nanti
Kamu pasti akan teringat padanya
Dan menyesali perbuatanmu
Setiap orang pandai menilai sesuatu
Dengan mata indera yang ia miliki
Tapi tidak berlaku pada cinta
Karena cinta adalah sesuatu yang dapat di nilai
Hanya melalui mata hati
Bukan dengan mata kasarnya
Jika kita mencintai seseorang
Kita akan senantiasa mendoakannya
Walaupun dia tidak berada di sisi kita
Cinta datang kepada mereka yang masih mempunyai harapan
walaupun mereka telah di kecewakan.
Kepada mereka yang masih percaya
walaupun mereka di khianati.
Kepada mereka yang masih ingin mencintai
walaupun mereka telah disakiti sebelumnya.
Kepada mereka yang memiliki keberanian dan keyakinan
untuk membangunkan kembali kepercayaan itu.
cinta bukan mengajar kita lemah,
tetapi membangkitkan kekuatan.
cinta bukan mengajar kita menghinakan diri
tapi menghembuskan kegagahan.
cinta bukan melemahkan semangat
tetapi membangkitkan semangat.
Cinta adalah perjuangan
Salah satu perjuangan paling sukar dalam hidup
adalah mencari orang yang tahu segala
kelemahan serta kekurangan kamu
Tetapi ia mampu mencintai dan menyayangi
kamu dengan sepenuh hatinya
Cinta sebenarnya tidak buta
Cinta yang buta adalah jika menguasaimu
Tanpa pertimbangan
Cintailah seseorang itu atas dasar siapa dia sekarang
dan bukan siapa dia sebelumnya.
Kisah silam tidak perlu diungkit lagi
kiranya kamu benar – benar mencintainya setulus hatimu.
Jangan sesekali mengucapkan selamat tinggal
jika kamu masih mau mencoba.
Jangan sesekali menyerah
jika kamu masih merasa sanggup.
Jangan sesekali mengatakan kamu tidak menyintainya lagi
jika kamu masih tidak dapat melupakannya.
Jangan mencintai seseorang seperti bunga
Karena ia akan mati kala musim berganti
Cintailah seseorang itu seperti sungai
Karena sungai akan terus mengalir selamanya
Cinta sejati adalah ketika ia mencintai orang lain
la menjadi milik orang lain
Dan kamu masih mampu tersenyum
Sambil berkata padanya
Aku turut bahagia untukmu
Pilihlah orang yang lebih mencintai diri kita
Daripada kita mencintai orang itu
Karena itu lebih baik
daripada memilih
Orang yang kita cintai
Tetapi tidak mencintai kita
Sungguh menyakitkan mencintai seseorang yang tidak mencintaimu.
Tetapi lebih menyakitkan lagi
bila kamu mencintai seseorang
dan kamu tidak pernah memiliki keberanian untuk menyatakan cintamu kepadanya.
Jangan simpan kata – kata cinta pada orang yang kau cintai
sehingga ia meninggal dunia,
hingga kamu terpaksa catatkan kata – kata cinta itu
pada pusaranya.
Sebaiknya ucapkan kata – kata cinta
yang tersimpan di benakmu itu sekarang selagi hayatnya masih di kandung badan.
tak ku mengerti
BY : AYID
Aku tak mengerti
Terhadap diriku kini
Ada apa dengan diriku
Dan dengan semua sikapku
Aneh..
Sungguh aneh rasanya bagiku
Tak mengenal siapa diriku
Mengapa ku seperti ini
Salah….
Siapakah yang sebenarnya salah
Aku atau merekakah yang salah
Ataukah tak ada yang salah
Bingung..
Aku bingung dengan semua ini
Mengapa aku menangis hanya karena ini
Kemana kini diriku yang dulu
Ku tak mengerti
Mengapa api itu bisa membesar
Padahal ia di siram oleh air embun
Tanpa ada sedikit minyak pun yang tercampur
Kemanakah diriku yang dulu
Yang mampu tersenyum dan tertawa
Walaupun badai masalah melandaku
Kemana.. kemanakah ia kini..
Di mana jawabnya kan ku temui
Mengapa ini bisa terjadi
Berilah petunjuk-Mu Tuhan
Aku tak mengerti
Terhadap diriku kini
Ada apa dengan diriku
Dan dengan semua sikapku
Aneh..
Sungguh aneh rasanya bagiku
Tak mengenal siapa diriku
Mengapa ku seperti ini
Salah….
Siapakah yang sebenarnya salah
Aku atau merekakah yang salah
Ataukah tak ada yang salah
Bingung..
Aku bingung dengan semua ini
Mengapa aku menangis hanya karena ini
Kemana kini diriku yang dulu
Ku tak mengerti
Mengapa api itu bisa membesar
Padahal ia di siram oleh air embun
Tanpa ada sedikit minyak pun yang tercampur
Kemanakah diriku yang dulu
Yang mampu tersenyum dan tertawa
Walaupun badai masalah melandaku
Kemana.. kemanakah ia kini..
Di mana jawabnya kan ku temui
Mengapa ini bisa terjadi
Berilah petunjuk-Mu Tuhan
ku kunci untukmu
BY : @Y!D
PEPOHONAN ITU MENJADI SAKSI BISU
KETIKA KAU MEMUTUSKAN HAL ITU
SEMENTARA AKU HANYA DIAM TERPAKU
MEMBIARKANMU HILANG DI TELAN WAKTU
PERMINTAANMU KALA ITU
SUNGGUH TAK MUNGKIN BAGIKU
HINGGA KAU LARI BEGITU SAJA
MENINGGALKANKU TERPURUK DI TERPA USIA
SIAPALAH AKU INI YANG MAMPU MERUBAH BUIH
MENJADI HAMPARAN PERMADANI
JUGA MUSTAHIL BAGIKU MEMETIK BINTANG DI LANGIT
UNTUK KU PERSEMBAHKAN UNTUKMU
SEPERTI MANA YANG KAU BACA DALAM NOVEL CINTA
KINI KAU HADIR KEMBALI
MENGUSIK KESENDIRIANKU YANG SUNYI
SAMBIL MENCARI CELAH DALAM LORONG HATIKU
YANG TELAH TERKUNCI UNTUKMU
TERSERAH KAU MENGANGGAPKU APA
DAN BERUSAHA MENCAIRKAN PERASAANKU YANG BEKU
WALAU NIAT HATIKU NAK KEMBALI
TAPI AKU BUKANLAH ROBOT YANG BERGERAK
YANG TAK PUNYA HARGA DIRI
BUKANNYA AKU TAK CINTA
BUKAN PULA AKU TAK SUKA
NAMUN HATIKU TAKKAN KU BUKA
UNTUK DIRIMU YANG PERNAH MENYAKITIKU
PEPOHONAN ITU MENJADI SAKSI BISU
KETIKA KAU MEMUTUSKAN HAL ITU
SEMENTARA AKU HANYA DIAM TERPAKU
MEMBIARKANMU HILANG DI TELAN WAKTU
PERMINTAANMU KALA ITU
SUNGGUH TAK MUNGKIN BAGIKU
HINGGA KAU LARI BEGITU SAJA
MENINGGALKANKU TERPURUK DI TERPA USIA
SIAPALAH AKU INI YANG MAMPU MERUBAH BUIH
MENJADI HAMPARAN PERMADANI
JUGA MUSTAHIL BAGIKU MEMETIK BINTANG DI LANGIT
UNTUK KU PERSEMBAHKAN UNTUKMU
SEPERTI MANA YANG KAU BACA DALAM NOVEL CINTA
KINI KAU HADIR KEMBALI
MENGUSIK KESENDIRIANKU YANG SUNYI
SAMBIL MENCARI CELAH DALAM LORONG HATIKU
YANG TELAH TERKUNCI UNTUKMU
TERSERAH KAU MENGANGGAPKU APA
DAN BERUSAHA MENCAIRKAN PERASAANKU YANG BEKU
WALAU NIAT HATIKU NAK KEMBALI
TAPI AKU BUKANLAH ROBOT YANG BERGERAK
YANG TAK PUNYA HARGA DIRI
BUKANNYA AKU TAK CINTA
BUKAN PULA AKU TAK SUKA
NAMUN HATIKU TAKKAN KU BUKA
UNTUK DIRIMU YANG PERNAH MENYAKITIKU
kembali lagi
BY : @YID
Senja tenggelam di telan kabut kelam
Kemana langkahku pergi
Selalu terlintas bayanganmu
Ada apa dengan ini
Apakah rasa itu telah kembali
Walau tak pernah ku pinta
Kembali mengisi relung hatiku
Yang kosong dan hampa di telan usia
Ku tak tahu akan hakikiatnya
Mengapa ini bisa terjadi
Lilitan sarafku bekerja keras
Waktu ku Tanya akan hal ini
2 X 365 hari
Ku lalui tanpa rasa itu
Setelah ku temukan mutiara yang lain
Kau hadir membasa asa yang baru
Walau kau tak sadari itu
Aku terdiam di kesendirianku
Kau dan dia kini menyesakkan lorong hatiku
Walau sulit berkata jujur
Ku inginkan seperti dulu
Senja tenggelam di telan kabut kelam
Kemana langkahku pergi
Selalu terlintas bayanganmu
Ada apa dengan ini
Apakah rasa itu telah kembali
Walau tak pernah ku pinta
Kembali mengisi relung hatiku
Yang kosong dan hampa di telan usia
Ku tak tahu akan hakikiatnya
Mengapa ini bisa terjadi
Lilitan sarafku bekerja keras
Waktu ku Tanya akan hal ini
2 X 365 hari
Ku lalui tanpa rasa itu
Setelah ku temukan mutiara yang lain
Kau hadir membasa asa yang baru
Walau kau tak sadari itu
Aku terdiam di kesendirianku
Kau dan dia kini menyesakkan lorong hatiku
Walau sulit berkata jujur
Ku inginkan seperti dulu
kerudung biru
By : @y!d
Semilir angin menyapa lembut wajahku
Memalingkan wajahku ke arah yang tak kuduga
Jantungku berhenti berdetak
Bibirku kelu tuk berucap
Menyentuh qalbuku dengan sentuhan sihirnya
Wahai kau gadis berkerudung biru
Pesonamu telah menyihirku dari alam sadarku
Menyita waktuku walau sekejap
Membawa terbang ke alam bebas
Hingga aku enggan tuk kembali tersadar
Wahai kau yang berkerudung biru
Sihir apa yang menjeratku
Hingga aku tak mampu berpaling dari dirimu
Walau kau tak memperdulikanku
Atau bahkan tak mengetahui perangaiku
Wahai kau gadis berkerudung biru
Ingin rasanya ku menghampirimu
Menyapamu walau sesaat
Namun kakiku terasa lumpuh
Hingga ku tak dapat menggapaimu
Wahai kau cahaya berkerudung biru
Janganlah kau palingkan wajahmu dariku
Hingga cahaya senyummu memudar dariku
Membuatku duniaku terasa gelap
Tanpa seberkas sinar pun darimu
Wahai kau bidadari berkerudung biru
Ingin rasanya ku dekap wajahmu dengan kedua tanganku
Berparas cantik nan ayu bermata indah
Dengan tutur kata yang tak pernah bosan tuk ku dengarkan
Namun tanganku terlalu kotor tuk menyentuhmu
Wahai kau dara berkerudung biru
Ingin rasanya ku miliki dirimu yang menyejukkan itu
Tuk menyejukkan qalbuku yang bergelora
Menghiasi taman bunga di hatiku
Namun ujung kerudungmu pun tak berani ku sentuh
Semilir angin menyapa lembut wajahku
Memalingkan wajahku ke arah yang tak kuduga
Jantungku berhenti berdetak
Bibirku kelu tuk berucap
Menyentuh qalbuku dengan sentuhan sihirnya
Wahai kau gadis berkerudung biru
Pesonamu telah menyihirku dari alam sadarku
Menyita waktuku walau sekejap
Membawa terbang ke alam bebas
Hingga aku enggan tuk kembali tersadar
Wahai kau yang berkerudung biru
Sihir apa yang menjeratku
Hingga aku tak mampu berpaling dari dirimu
Walau kau tak memperdulikanku
Atau bahkan tak mengetahui perangaiku
Wahai kau gadis berkerudung biru
Ingin rasanya ku menghampirimu
Menyapamu walau sesaat
Namun kakiku terasa lumpuh
Hingga ku tak dapat menggapaimu
Wahai kau cahaya berkerudung biru
Janganlah kau palingkan wajahmu dariku
Hingga cahaya senyummu memudar dariku
Membuatku duniaku terasa gelap
Tanpa seberkas sinar pun darimu
Wahai kau bidadari berkerudung biru
Ingin rasanya ku dekap wajahmu dengan kedua tanganku
Berparas cantik nan ayu bermata indah
Dengan tutur kata yang tak pernah bosan tuk ku dengarkan
Namun tanganku terlalu kotor tuk menyentuhmu
Wahai kau dara berkerudung biru
Ingin rasanya ku miliki dirimu yang menyejukkan itu
Tuk menyejukkan qalbuku yang bergelora
Menghiasi taman bunga di hatiku
Namun ujung kerudungmu pun tak berani ku sentuh
kecemburuanku
BY : AYID
Kini ku duduk terdiam
Tanpa untaian kata – kata
Sedih dan cemburu ku rasakan
Ketika ku dengar cerita itu
Kemesraan mereka dengan-Mu
Membuatku iri hatiku untuk itu
Begitu juga kemesraan-Mu dengan mereka
Membuat sedih qalbuku karena belum mendapatkannya
Ku tak tahu dengan apa yang ku rasakan
Apakah aku pantas untuk mencemburui mereka
Padahal mereka sudah berbagi kepadaku
Dan aku pun ingin seperti mereka
Bekerja karena-Mu di siang hari
Bagaikan singa yang sedang kelaparan
Namun mereka sanggup menghidupi setiap malam mereka
Bemesraan dengan-Mu bagai sepasang insan yang sedang kasmaran
Nuruddin mahmud zanki
Sang penakluk pasukan salib
Sholahuddin Al-Aiyubi
Panglima pembebasan Al-Aqsha
Sultan mahmud Al-Fatih
Pemimpin penaklukan konstantinopel
Merekalah yang ku cemburui namun ku contohi
Merekalah singa yang berubah menjadi malaikat di sepertiga malam-Mu
Wahai Zat yang maha Mencintai
Jadikanlah rasa cintaku kepada-Mu
Seperti cinta mereka kepada-Mu
Dan engkau pun encintai mereka
Kini ku duduk terdiam
Tanpa untaian kata – kata
Sedih dan cemburu ku rasakan
Ketika ku dengar cerita itu
Kemesraan mereka dengan-Mu
Membuatku iri hatiku untuk itu
Begitu juga kemesraan-Mu dengan mereka
Membuat sedih qalbuku karena belum mendapatkannya
Ku tak tahu dengan apa yang ku rasakan
Apakah aku pantas untuk mencemburui mereka
Padahal mereka sudah berbagi kepadaku
Dan aku pun ingin seperti mereka
Bekerja karena-Mu di siang hari
Bagaikan singa yang sedang kelaparan
Namun mereka sanggup menghidupi setiap malam mereka
Bemesraan dengan-Mu bagai sepasang insan yang sedang kasmaran
Nuruddin mahmud zanki
Sang penakluk pasukan salib
Sholahuddin Al-Aiyubi
Panglima pembebasan Al-Aqsha
Sultan mahmud Al-Fatih
Pemimpin penaklukan konstantinopel
Merekalah yang ku cemburui namun ku contohi
Merekalah singa yang berubah menjadi malaikat di sepertiga malam-Mu
Wahai Zat yang maha Mencintai
Jadikanlah rasa cintaku kepada-Mu
Seperti cinta mereka kepada-Mu
Dan engkau pun encintai mereka
Minggu, 15 Februari 2009
kebingungan
BY : Ayid
TERLAHIR SEBAGAI SEORANG MANUSIA
TIDAK KU SESALI..
MENJADI DIRIKU SENDIRI
MEMBUATKU SENANG
KU INGIN RASANYA BERTERIAK
HINGGA SEMUA MEREKA MENDENGARKU
SEUNTAI KATA MANIS YANG SUDAH TERSUSUN RAPI
TAK MAMPU KELUAR DARI BIBIRKU
WALAU HANYA SEKEJAP SAJA
DI HADAPANNYA..
WAJAHNYA
SENYUMNYA
MATANYA
JUGA KATANYA
MEMBUAT BIBIR INI KAKU
WALAU SEBENARNYA AKU INGIN MENYATAKANNYA
TAPI APA DAYAKU
APAKAH AKU SALAH
BILAKU INGIN MEWUJUDKANNYA
TAPI.. SUDAHLAH
BIAR AKU TETAP MENJADI AKU
WALAU AKU KESEPIAN
TERLAHIR SEBAGAI SEORANG MANUSIA
TIDAK KU SESALI..
MENJADI DIRIKU SENDIRI
MEMBUATKU SENANG
KU INGIN RASANYA BERTERIAK
HINGGA SEMUA MEREKA MENDENGARKU
SEUNTAI KATA MANIS YANG SUDAH TERSUSUN RAPI
TAK MAMPU KELUAR DARI BIBIRKU
WALAU HANYA SEKEJAP SAJA
DI HADAPANNYA..
WAJAHNYA
SENYUMNYA
MATANYA
JUGA KATANYA
MEMBUAT BIBIR INI KAKU
WALAU SEBENARNYA AKU INGIN MENYATAKANNYA
TAPI APA DAYAKU
APAKAH AKU SALAH
BILAKU INGIN MEWUJUDKANNYA
TAPI.. SUDAHLAH
BIAR AKU TETAP MENJADI AKU
WALAU AKU KESEPIAN
kau dan sang bunga
BY : @Y!D
SEPI..
GELAP..
SUNYI WALAU DALAM KERAMAIAN
MERASA KEKURANGAN WALAU CUKUP ADANYA
CAHAYAMU
KEMBALI MENYINARI SANG BUNGA ITU
YANG SUDAH LAMA TAK TERSINARI
KEHADIRANMU..
KEMBALI MENYEGARKAN BUNGA INI
YANG SUDAH LAYU DITERPA USIA
KAU..
MEMBERI HARAPAN DAN SEMANGAT BARU BAGINYA
KAU SANGAT BERHARGA BAGINYA
WALAU KAU TAK PERNAH MENYADARINYA
SENYUM DARI BIBIR MANISMU..
SOROTAN DI MATAMU
SERTA UNTAIAN KATA MANIS TU..
BAGAIKAN PUPUK BAGINYA
WAHAI KAU..
JANGANLAH KAU PERGI MENINGGALKANKU
KARENA KAU SANGAT BERARTI BAGIKU
WALAU KAU TAK PERNAH MENYADARI HAL ITU
ITULAH PINTA SANG BUNGA PADAMU
SEPI..
GELAP..
SUNYI WALAU DALAM KERAMAIAN
MERASA KEKURANGAN WALAU CUKUP ADANYA
CAHAYAMU
KEMBALI MENYINARI SANG BUNGA ITU
YANG SUDAH LAMA TAK TERSINARI
KEHADIRANMU..
KEMBALI MENYEGARKAN BUNGA INI
YANG SUDAH LAYU DITERPA USIA
KAU..
MEMBERI HARAPAN DAN SEMANGAT BARU BAGINYA
KAU SANGAT BERHARGA BAGINYA
WALAU KAU TAK PERNAH MENYADARINYA
SENYUM DARI BIBIR MANISMU..
SOROTAN DI MATAMU
SERTA UNTAIAN KATA MANIS TU..
BAGAIKAN PUPUK BAGINYA
WAHAI KAU..
JANGANLAH KAU PERGI MENINGGALKANKU
KARENA KAU SANGAT BERARTI BAGIKU
WALAU KAU TAK PERNAH MENYADARI HAL ITU
ITULAH PINTA SANG BUNGA PADAMU
kain jemuranku
Sinar mentari meninggalkanku dalam kesendirian
Bersama angin yang berhembus tak tentu arah
Mengharap sinar pelangi yang tak kunjung hadir
Hanya dingin nan gelap yang kurasa
Perlahanku coba bangkit walaupun sulit
Sambil Berusaha meninggalkan mimpi buruk ini
Mimpi yang menghalangi kau dari ingtanku
Hinggaku terlupa padamu tanpaku sengaja
Megapa selalu ada duka
Jika suka itu telah tercipta
Mengapa kegagalan sering menyapa
Andaikan keberhasilan selalu diharap rasa
Dimana kini sumpah setia mentari
Menyinari bumi dan lorong-lorong kehidupan
Beranjak pergi tanpa berpamit
Meninggalkanku di saatku tak tersadar
Ku coba berlari sekuat tenaga
Mencoba meraihmu meski gerimis menghujamku
Asaku menjulang tinggi kepadamu
Namun kecewa yang kuterima
Oh kain jemuranku..
Kini kau kembali basah karena hujan ini.
Andaikanku tak terlena oleh bunga mimpi
Tentunya kau sudahku angkat sedari tadi.
Karena kau ku butuhkan untuk esok hari.
Note:
Puisi yang berjudul “ kain jemuranku” ini terinspirasi dari pengalaman pribadi. Karena keenakkan tidur siang, ga tau dech ujan mau turun. Pas bangun ujan udah turun. Tanpa pikir panjang langsung lari ke jemuran. Alhasil, kain yang seharusnya udah kering, basah lagi dech kena ujan. Mana baju dilemari dah abis lagi. Dasar…nasib.nasib…
Kalau lagi apes kagak kemana.hehe.! BY: @yid
Bersama angin yang berhembus tak tentu arah
Mengharap sinar pelangi yang tak kunjung hadir
Hanya dingin nan gelap yang kurasa
Perlahanku coba bangkit walaupun sulit
Sambil Berusaha meninggalkan mimpi buruk ini
Mimpi yang menghalangi kau dari ingtanku
Hinggaku terlupa padamu tanpaku sengaja
Megapa selalu ada duka
Jika suka itu telah tercipta
Mengapa kegagalan sering menyapa
Andaikan keberhasilan selalu diharap rasa
Dimana kini sumpah setia mentari
Menyinari bumi dan lorong-lorong kehidupan
Beranjak pergi tanpa berpamit
Meninggalkanku di saatku tak tersadar
Ku coba berlari sekuat tenaga
Mencoba meraihmu meski gerimis menghujamku
Asaku menjulang tinggi kepadamu
Namun kecewa yang kuterima
Oh kain jemuranku..
Kini kau kembali basah karena hujan ini.
Andaikanku tak terlena oleh bunga mimpi
Tentunya kau sudahku angkat sedari tadi.
Karena kau ku butuhkan untuk esok hari.
Note:
Puisi yang berjudul “ kain jemuranku” ini terinspirasi dari pengalaman pribadi. Karena keenakkan tidur siang, ga tau dech ujan mau turun. Pas bangun ujan udah turun. Tanpa pikir panjang langsung lari ke jemuran. Alhasil, kain yang seharusnya udah kering, basah lagi dech kena ujan. Mana baju dilemari dah abis lagi. Dasar…nasib.nasib…
Kalau lagi apes kagak kemana.hehe.! BY: @yid
Jeritan qalbu
BY : @Y!D
Apakah salah bila diri memikirkan sesuatu
Sesuatu yang tidak pantas dipikirkan
Salahkah diri merindukan sesuatu
Sesuatu yang tak berhak dirindukan.
Berdosakah diri bila memimpikan sesuatu
Sesuatu yang tak seharusnya diimpikan
Bersalahkah kita bila diri mengharapkan sesuatu
Sesuatu yang tak mungkin diharapkan
Mengapa diri meresahkan sesuatu
Sesuatu yang tak semestinya diresahkan
Benarkah diri bila selalu menutup diri dari sesuatu
Sesuatu yang dianggap tabu oleh sebagian insan
Pantaskah diri mencintai sesuatu
Sesuatu yang belum layak dicintai
Bingung
Gelisah
Rindu
Marah
Sayang
Benci
Atau cintakah yang dirasakan
Kepada siapa daku mengadu akan hal ini
Sedangkan diri masih terjerat rantai- rantai kehampaan
Salah atau benarkah diri atas semua ini
Mengapa ini harus terjadi
Ya Rabb……..
Bimbinglah daku di jalan-Mu
Hanya Engkaulah Yang Maha Tahu
Apa yang tidak diketahui oleh hamba-Mu
Apakah salah bila diri memikirkan sesuatu
Sesuatu yang tidak pantas dipikirkan
Salahkah diri merindukan sesuatu
Sesuatu yang tak berhak dirindukan.
Berdosakah diri bila memimpikan sesuatu
Sesuatu yang tak seharusnya diimpikan
Bersalahkah kita bila diri mengharapkan sesuatu
Sesuatu yang tak mungkin diharapkan
Mengapa diri meresahkan sesuatu
Sesuatu yang tak semestinya diresahkan
Benarkah diri bila selalu menutup diri dari sesuatu
Sesuatu yang dianggap tabu oleh sebagian insan
Pantaskah diri mencintai sesuatu
Sesuatu yang belum layak dicintai
Bingung
Gelisah
Rindu
Marah
Sayang
Benci
Atau cintakah yang dirasakan
Kepada siapa daku mengadu akan hal ini
Sedangkan diri masih terjerat rantai- rantai kehampaan
Salah atau benarkah diri atas semua ini
Mengapa ini harus terjadi
Ya Rabb……..
Bimbinglah daku di jalan-Mu
Hanya Engkaulah Yang Maha Tahu
Apa yang tidak diketahui oleh hamba-Mu
ikatan Dari-Mu
By : Ayid
Ku duduk di terpa tiupan angin
Sambil terdiam menemani malam
Berusaha berbisik kepada bintang yang bertebaran
Ada apa denganku dan semua ini
Tak pernah ku membayangkan
Betapa bersalahnya aku
Atas semua perangaiku
Yang terjadi tanpa ku sadari
Oh bulan..
Ku tak pernah menyangka
Ternyata ku telah membuat bidadari itu
Sedih dan meneteskan air matanya
Hanya karena sikap dan ulahku
Langit..
Mungkin ku takkan pernah tahu
Betapa pentingnya mereka bagiku
Hingga aku merasa kehilangan mereka
Di dalam setiap kerlipan hatiku
Ya Allah..
Jika hati ini telah terikat
Oleh ikatan suci dari-Mu
Maka jangan biarkan ia lepas
Karena apapun dan kapan pun.
Ku duduk di terpa tiupan angin
Sambil terdiam menemani malam
Berusaha berbisik kepada bintang yang bertebaran
Ada apa denganku dan semua ini
Tak pernah ku membayangkan
Betapa bersalahnya aku
Atas semua perangaiku
Yang terjadi tanpa ku sadari
Oh bulan..
Ku tak pernah menyangka
Ternyata ku telah membuat bidadari itu
Sedih dan meneteskan air matanya
Hanya karena sikap dan ulahku
Langit..
Mungkin ku takkan pernah tahu
Betapa pentingnya mereka bagiku
Hingga aku merasa kehilangan mereka
Di dalam setiap kerlipan hatiku
Ya Allah..
Jika hati ini telah terikat
Oleh ikatan suci dari-Mu
Maka jangan biarkan ia lepas
Karena apapun dan kapan pun.
Ibu
by : Ayid
Ibu…
Kau adalah wanita yang sangat menyangiku
Tak pernah ku merasakan kasih dan sayang
Dari seorang wanita mana pun
Yang melebihi kasih sayangmu padaku
Ibu..
Engkaulah orang yang paling mengerti akanku
Walaupun terkadang ku tak mengerti akan perhatianmu
Engkaulah orang yang menyinariku
Melebihi sinar matahari atas bumi
Ibu…
Engkaulah orang yang mengajariku berbagai hal
Engkau jualah yang mengenaliku kepada Tuhanku
Mengenaliku tentang agama ini
Engkaulah yang menanamkan benih iman di dalam hatiku
Hingga ku mengenal akan hakikat diriku
ibu…
engkaulah sahabat terbaik yang pernah ada
ketikaku senang dan bahagia
sunggah kesakitan yang pernah kualami selama ini
tiada lain obat penawarnya melainkan dirimu
ibu….
Terima kasih atas segala kasih dan sayangmu padaku
Juga atas senyummu, nasehat, dan doamu serta ridhamu untukku
Sungguh ku takkan mampu membayar semua ini
Walau lautan emas sebagai bayarannya
Ibu….
Tak ada yang dapat mengganti posisimu di hatiku
Walau bidadari surga sekalipun di tawarkan
Ibu..Maafkanlah semua salahku padamu..dan ridhailah aku
Ya Rabbi..
Ampunilah dosa – dosaku dan dosa ibuku
Kasihanilah dan Ridhailah dirinya
Janganlah kau masukkanku ke dalam surga-Mu
Sebelum kau memasukkannya ke dalam surga-Mu
Kabulkanlah permohonanku wahai zat yang maha mengabulkan pinta hamba-Mu
Ibu…
Kau adalah wanita yang sangat menyangiku
Tak pernah ku merasakan kasih dan sayang
Dari seorang wanita mana pun
Yang melebihi kasih sayangmu padaku
Ibu..
Engkaulah orang yang paling mengerti akanku
Walaupun terkadang ku tak mengerti akan perhatianmu
Engkaulah orang yang menyinariku
Melebihi sinar matahari atas bumi
Ibu…
Engkaulah orang yang mengajariku berbagai hal
Engkau jualah yang mengenaliku kepada Tuhanku
Mengenaliku tentang agama ini
Engkaulah yang menanamkan benih iman di dalam hatiku
Hingga ku mengenal akan hakikat diriku
ibu…
engkaulah sahabat terbaik yang pernah ada
ketikaku senang dan bahagia
sunggah kesakitan yang pernah kualami selama ini
tiada lain obat penawarnya melainkan dirimu
ibu….
Terima kasih atas segala kasih dan sayangmu padaku
Juga atas senyummu, nasehat, dan doamu serta ridhamu untukku
Sungguh ku takkan mampu membayar semua ini
Walau lautan emas sebagai bayarannya
Ibu….
Tak ada yang dapat mengganti posisimu di hatiku
Walau bidadari surga sekalipun di tawarkan
Ibu..Maafkanlah semua salahku padamu..dan ridhailah aku
Ya Rabbi..
Ampunilah dosa – dosaku dan dosa ibuku
Kasihanilah dan Ridhailah dirinya
Janganlah kau masukkanku ke dalam surga-Mu
Sebelum kau memasukkannya ke dalam surga-Mu
Kabulkanlah permohonanku wahai zat yang maha mengabulkan pinta hamba-Mu
GUru egois
BY : @yid
Duduk dengan sorotan mata tajam
Memegang sebuah pena dan secarik kertas
Mengamati setiap gerak – gerik kami
Di sudut ruangan itu
Tak ada dari gerombolan ini
Yang kau katakan sempurna
Walau hanya sepotong saja
Mengapa begitu sulit bagimu
Menyatakan cukup bagus untuk mereka
Dari bibirmu
Walau sedetik saja
Mengapa kau mencari –cari celah kesalahan mereka
Padahal mereka sudah begitu yakin pada dirinya
Tapi mengapa tak pernah kau hargai
Apakah kau begitu yakin pada dirimu
Cobalah kau menjadi mereka
Mengekspresikan karyamu di hadapan ratusan mata
Lalu.. kau di cela dengan gampangnya
Rasakanlah..
Rasakanlah derita mereka
Dengarlah jeritan suara hati mereka
Jeritan penerus estafet bangsa
Duduk dengan sorotan mata tajam
Memegang sebuah pena dan secarik kertas
Mengamati setiap gerak – gerik kami
Di sudut ruangan itu
Tak ada dari gerombolan ini
Yang kau katakan sempurna
Walau hanya sepotong saja
Mengapa begitu sulit bagimu
Menyatakan cukup bagus untuk mereka
Dari bibirmu
Walau sedetik saja
Mengapa kau mencari –cari celah kesalahan mereka
Padahal mereka sudah begitu yakin pada dirinya
Tapi mengapa tak pernah kau hargai
Apakah kau begitu yakin pada dirimu
Cobalah kau menjadi mereka
Mengekspresikan karyamu di hadapan ratusan mata
Lalu.. kau di cela dengan gampangnya
Rasakanlah..
Rasakanlah derita mereka
Dengarlah jeritan suara hati mereka
Jeritan penerus estafet bangsa
GOODBYE
By: @ayid
I’am stay here and see
Sunray is going run to other place
I remember when you ask me
How long we will be beloved
As long as angels are there up high
Until the ocean run dry
I can only silent
Yes, silent
That is the word I can say to you
I close my eyes
Try to forget all thing about you
Although its to difficult
I’ve hands but I can’t always help you
I’ve ears but I can’t always listen you
I’ve mouth but I can’t always talking to you
I’ve eyes but I can’t always see to you
I feel to hurt
When I’ve to say goodbye to you
Its to sweet to be with you
But I’ve to say goodbye to you
I believe you know
Why I did choose this way
Cause Allah. Only cause Allah
Because we aren’t muhrim, girl.
So goodbye.
I’am stay here and see
Sunray is going run to other place
I remember when you ask me
How long we will be beloved
As long as angels are there up high
Until the ocean run dry
I can only silent
Yes, silent
That is the word I can say to you
I close my eyes
Try to forget all thing about you
Although its to difficult
I’ve hands but I can’t always help you
I’ve ears but I can’t always listen you
I’ve mouth but I can’t always talking to you
I’ve eyes but I can’t always see to you
I feel to hurt
When I’ve to say goodbye to you
Its to sweet to be with you
But I’ve to say goodbye to you
I believe you know
Why I did choose this way
Cause Allah. Only cause Allah
Because we aren’t muhrim, girl.
So goodbye.
Oh Tuanku
(balasan puisi jerawat)
By : Ayid
Oh tuanku
Mengapa kau sesalkan kehadiranku
Mengapa kau tidak menghargai kesetianku
Tidak kaun menyadarinya
Oh tuanku
Maafkanlah daku
Yang tidak bisa menjadi
Seperti yang kau minta
Tuanku
Walaupun kehadiranku tak kaun harapkan
Namun ku tak sanggup berpisah denganmu
Maafkanlah daku
Tuanku
Daku rela kau melakukan apa saja terhadapku
Namun aku tak mau berpisah denganmu
Mengertilah..mengertilah
By : Ayid
Oh tuanku
Mengapa kau sesalkan kehadiranku
Mengapa kau tidak menghargai kesetianku
Tidak kaun menyadarinya
Oh tuanku
Maafkanlah daku
Yang tidak bisa menjadi
Seperti yang kau minta
Tuanku
Walaupun kehadiranku tak kaun harapkan
Namun ku tak sanggup berpisah denganmu
Maafkanlah daku
Tuanku
Daku rela kau melakukan apa saja terhadapku
Namun aku tak mau berpisah denganmu
Mengertilah..mengertilah
jerawat
By : ayid
Jerawat
Mengapa dikau begitu setia
Padahal dikau sudahku caci dan maki
Kusiksa dan ku picit¬-picit
Namun kau tetap setia
Oh jerawat
Kehidupan dan kedatanganmu
Tak pernahku harapkan
Apalagi ku impikan
Jerawat
Dengarkanlah permintanku
Enyahlah kau dari kehidupanku
Oh Jerawat
Mengertilah..mengertilah
Jerawat
Mengapa dikau begitu setia
Padahal dikau sudahku caci dan maki
Kusiksa dan ku picit¬-picit
Namun kau tetap setia
Oh jerawat
Kehidupan dan kedatanganmu
Tak pernahku harapkan
Apalagi ku impikan
Jerawat
Dengarkanlah permintanku
Enyahlah kau dari kehidupanku
Oh Jerawat
Mengertilah..mengertilah
Desaku
By : ayid
Desaku
Eengkau sangatlah indah
Dikelilingi pepohonan nan hijau
Udaramu yang segar lagi bersih
Sangat baik bagi kesehatan kami.
Di pagi harimu yang segar
Terdengar kokokam ayam dan nyanyian burung
Membangunkanku dari tidur nyenyakku
Sambil menikmati merdunya kicauan burung
Disana . .
Didesa itu aku dilahirkan dan dibesarkan
Dari ayunan sampai remaja
Susah dan senang kurasakan disana
Duhai desaku
Kini aku sudah dewasa dan merantau ke negeri seberang
Mencari ilmu dan pengalaman
Kuharap kau tidak bersedih karena kitakan berpisah.
Oh desaku . .
Walau kini aku dinegeri jiran
Tapi hatiku tetap mengingatmu
Walau aku jauh darimu
Aku berjanji padamu hai desaku
Kelak ketika aku telah sukses
Aku akan pulan kepadamu
Kita bersatu kembali seperti dulu
Membangun desa menjadi maju
Desaku
Eengkau sangatlah indah
Dikelilingi pepohonan nan hijau
Udaramu yang segar lagi bersih
Sangat baik bagi kesehatan kami.
Di pagi harimu yang segar
Terdengar kokokam ayam dan nyanyian burung
Membangunkanku dari tidur nyenyakku
Sambil menikmati merdunya kicauan burung
Disana . .
Didesa itu aku dilahirkan dan dibesarkan
Dari ayunan sampai remaja
Susah dan senang kurasakan disana
Duhai desaku
Kini aku sudah dewasa dan merantau ke negeri seberang
Mencari ilmu dan pengalaman
Kuharap kau tidak bersedih karena kitakan berpisah.
Oh desaku . .
Walau kini aku dinegeri jiran
Tapi hatiku tetap mengingatmu
Walau aku jauh darimu
Aku berjanji padamu hai desaku
Kelak ketika aku telah sukses
Aku akan pulan kepadamu
Kita bersatu kembali seperti dulu
Membangun desa menjadi maju
Hanya lewat mmimpi
By : Ayid
Menunggu setangkai cinta yang tak kunjung datang
Membuat jiwaku retak
Mengharap dirimu hadir
Membuatku bimbang
Menyimpan rasa yang tlah tercipta
Membuat penyesalan yang dalam
Ingin rasanya ku berteriak
Tuk memanggilmu di sana
Ingin daku menjemputmu
Walau hanya dalam mimpi
Ingin daku meramaikan hatiku dengan bayangmu
Walau ku tahu rasa iu akan kembali sepi
Mengapa hidupku begitu sepi
Apakah daku tak pantas di cintai
Walau hanya sesaat
Atau mungkin kau yang terlalau istimewa
Untuk di miliki
Sungguh cinta ini telah menyita waktuku
Hanya untuk pikirkan engkau
Aneh…
Mungkin aku terlalu bodoh untuk hal seperti ini
Namun mengapa kau tak menyadari hal ini
Mungkinkah hidupku seperti ini
Yang selalu jauh dari cinta
Tak ada seorang insan pun menjawab
Ketika ku bertanya hal ini padanya
Mereka hanya tersenyum manis
Menghiburku atau malah menyindirku
Ku tak tahu faktanya
Yang pastinya mereka tak dapat membantuku
Menunggu setangkai cinta yang tak kunjung datang
Membuat jiwaku retak
Mengharap dirimu hadir
Membuatku bimbang
Menyimpan rasa yang tlah tercipta
Membuat penyesalan yang dalam
Ingin rasanya ku berteriak
Tuk memanggilmu di sana
Ingin daku menjemputmu
Walau hanya dalam mimpi
Ingin daku meramaikan hatiku dengan bayangmu
Walau ku tahu rasa iu akan kembali sepi
Mengapa hidupku begitu sepi
Apakah daku tak pantas di cintai
Walau hanya sesaat
Atau mungkin kau yang terlalau istimewa
Untuk di miliki
Sungguh cinta ini telah menyita waktuku
Hanya untuk pikirkan engkau
Aneh…
Mungkin aku terlalu bodoh untuk hal seperti ini
Namun mengapa kau tak menyadari hal ini
Mungkinkah hidupku seperti ini
Yang selalu jauh dari cinta
Tak ada seorang insan pun menjawab
Ketika ku bertanya hal ini padanya
Mereka hanya tersenyum manis
Menghiburku atau malah menyindirku
Ku tak tahu faktanya
Yang pastinya mereka tak dapat membantuku
Di kesunyianku
By : ayid
Ku duduk di temani bintang – bintang yang bertaburan
Juga dinginnya angin malam yang menyapa lembut
Sambil menanyakan makna dari semua ini
Mengapa ia begitu misterius
Binatang malam masih saja asyik dengan nyanyiannya
Sementara aku masih terdiam di kelarutan malam
sambil berusaha mencari jawaban atas semua ini
Apakah ini yang mereka sebut kembalinya rasa itu
Rembulan itu kembali bersinar
Setelah hilang beberapa lama dari malam – malamku
Kembali menyinari lorong – lorong hati ini
yang telah lama gelap ditutupi kabut hitam
sobat…
aku mungkin bukan pujangga yang pintar merangkai kata
untuk selaluku ucapkan dihadapanmu
juga mustahil bagiku untuk menggapai bintang di langit
untuk ku persembahkan untukmu
sungguh diriku hanyalah insan biasa
dentingan jam itu menyadarkan ku dari lamunanku
walau bayanganmu kini selalu menemaniku
tapi ah.. sudahlah..
Mungkin kini saatnya aku ingin beristirahat
Walau bayanganmu terus menemaniku
Oh sang rembulanku
Cory y. dah ngantuk x ne, dah jam 2. kalau ga connect2 x. maklum aja y?
But it’s just for you.
Ku duduk di temani bintang – bintang yang bertaburan
Juga dinginnya angin malam yang menyapa lembut
Sambil menanyakan makna dari semua ini
Mengapa ia begitu misterius
Binatang malam masih saja asyik dengan nyanyiannya
Sementara aku masih terdiam di kelarutan malam
sambil berusaha mencari jawaban atas semua ini
Apakah ini yang mereka sebut kembalinya rasa itu
Rembulan itu kembali bersinar
Setelah hilang beberapa lama dari malam – malamku
Kembali menyinari lorong – lorong hati ini
yang telah lama gelap ditutupi kabut hitam
sobat…
aku mungkin bukan pujangga yang pintar merangkai kata
untuk selaluku ucapkan dihadapanmu
juga mustahil bagiku untuk menggapai bintang di langit
untuk ku persembahkan untukmu
sungguh diriku hanyalah insan biasa
dentingan jam itu menyadarkan ku dari lamunanku
walau bayanganmu kini selalu menemaniku
tapi ah.. sudahlah..
Mungkin kini saatnya aku ingin beristirahat
Walau bayanganmu terus menemaniku
Oh sang rembulanku
Cory y. dah ngantuk x ne, dah jam 2. kalau ga connect2 x. maklum aja y?
But it’s just for you.
cinta Hampa
By : Ayid
Selalu begini , , … setiap hati ini bicara , aku slalu diam , dan terus diam tanpa mengucapkan selembar katapun tentang apa yg sedang teralami , … mungkinkah aku slalu seperti ini ,… yg terus diam …
Hari – hari yg tlah terlalui membuat aku semakin jatuh terpuruk di segi 2 kehidupan ,, ingin sekali hati ini hadirkan kata yg indah ke hadapanmu ,,… yg kan membawa aku terbang keawan menggapai cinta disana,,
Tapi aku sadari aku tak kan mungkin mampu utk melakukannya
, … diriku hanya mungkin bisa berkhayal utk miliki dirimu dan hanya bisa beranggan ,,,,,,,,,,…………
Kalau saja waktu itu ku katakan yg apa yg teralami di hatiku ,.. mungkin kau dapat pahami cinta hampa ku
Selalu begini , , … setiap hati ini bicara , aku slalu diam , dan terus diam tanpa mengucapkan selembar katapun tentang apa yg sedang teralami , … mungkinkah aku slalu seperti ini ,… yg terus diam …
Hari – hari yg tlah terlalui membuat aku semakin jatuh terpuruk di segi 2 kehidupan ,, ingin sekali hati ini hadirkan kata yg indah ke hadapanmu ,,… yg kan membawa aku terbang keawan menggapai cinta disana,,
Tapi aku sadari aku tak kan mungkin mampu utk melakukannya
, … diriku hanya mungkin bisa berkhayal utk miliki dirimu dan hanya bisa beranggan ,,,,,,,,,,…………
Kalau saja waktu itu ku katakan yg apa yg teralami di hatiku ,.. mungkin kau dapat pahami cinta hampa ku
Bayangannya
By : Ayid
Dia..
Terus mengukir senyum di benakku
Kata kata manis darinya tadi
Masih bersemayam di memori ini
Siapakah ia di hatiku
Mengapa ia begitu akrab denganku
Padahal semua temanku diacuhkan olehnya
Mengapa bisa demikian
Ada apa dengan semua ini
Aku heran pada dirinya
Aku bukan siapa – siapa baginya..
Tapi..
Mengapa ia enggan lari dari pikiranku
Ku duduk di temani bintang – bintang
Bayangannya.. selalu menemaniku
Apakah ini yang di namakan…
Ah.. sudahlah..
Aku ingin beristirahat
Walau bayangan itu terus mengusikku
Dia..
Terus mengukir senyum di benakku
Kata kata manis darinya tadi
Masih bersemayam di memori ini
Siapakah ia di hatiku
Mengapa ia begitu akrab denganku
Padahal semua temanku diacuhkan olehnya
Mengapa bisa demikian
Ada apa dengan semua ini
Aku heran pada dirinya
Aku bukan siapa – siapa baginya..
Tapi..
Mengapa ia enggan lari dari pikiranku
Ku duduk di temani bintang – bintang
Bayangannya.. selalu menemaniku
Apakah ini yang di namakan…
Ah.. sudahlah..
Aku ingin beristirahat
Walau bayangan itu terus mengusikku
baru ku mengerti
By : @YID
Kini baruku mengerti
Mengapa Tuhan menciptakan perbedaan
Yang terkadang sulit ku terima
Namun kutahu ada hikmah dari semua itu
Aku baru mengerti mengapa ada malam
Agar aku dapat menikmati siang
Aku baru mengerti mengapa ada sakit
Agar ku tahu betapa mahalnya kesehatan
Aku baru mengerti mengapa ada suka
Agar aku tak larut dalam duka
Aku baru mengerti mengapa ada perpisahan
Agar aku bisa menghargai setiap pertemuan
Aku baru mengerti mengapa ada rindu
Agar aku dapat mengingat setiap kenangan
Aku baru mengerti mengapa ada benci
Agar aku dapat menjaga cinta yang kumiliki
Tuhan..
Ajarkanlah setiap rahasia – Mu padaku
Agarku tak salah dalam setiap langkahku
Bimbinglah aku dalam setiap arah yang ku tuju
Menuju jalan yang lurus
Jalan yang Kau ridhai
Kini baruku mengerti
Mengapa Tuhan menciptakan perbedaan
Yang terkadang sulit ku terima
Namun kutahu ada hikmah dari semua itu
Aku baru mengerti mengapa ada malam
Agar aku dapat menikmati siang
Aku baru mengerti mengapa ada sakit
Agar ku tahu betapa mahalnya kesehatan
Aku baru mengerti mengapa ada suka
Agar aku tak larut dalam duka
Aku baru mengerti mengapa ada perpisahan
Agar aku bisa menghargai setiap pertemuan
Aku baru mengerti mengapa ada rindu
Agar aku dapat mengingat setiap kenangan
Aku baru mengerti mengapa ada benci
Agar aku dapat menjaga cinta yang kumiliki
Tuhan..
Ajarkanlah setiap rahasia – Mu padaku
Agarku tak salah dalam setiap langkahku
Bimbinglah aku dalam setiap arah yang ku tuju
Menuju jalan yang lurus
Jalan yang Kau ridhai
bahasa jiwa
BY : @y!d
Aku heran padanya..
Mengapa ia bisa begitu dingin
Di tengah kemarau yang melanda
Aku jua heran pada kenyataan
Mengapa ia bisa begitu tenang
Di saat hati sedang berkecamuk
Benih – benih yang tertanam oleh sang waktu
Serta tetesan hujan asmara terus mengalir dengan derasnya
Tumbuhan itu kini tumbuh subur di taman hati
Tanpa pernah ku sadari
Sejuta puisi sarta untaian kata indah telah ku tuliskan
Namun tak tahu bagaimana caranya untuk meyakinkannya
Kata – kata yang ingin ku ucapkan
Sirna seketika di hadapannya
Oh angin..
Ajarkanlah aku bahasa jiwa dan perasaan
Agar ku mampu mengucapkan kalimat yang terindah untuknya
Kalimat yang terkaya dari tabungan hatiku
Yaitu Aku cinta padamu
Aku heran padanya..
Mengapa ia bisa begitu dingin
Di tengah kemarau yang melanda
Aku jua heran pada kenyataan
Mengapa ia bisa begitu tenang
Di saat hati sedang berkecamuk
Benih – benih yang tertanam oleh sang waktu
Serta tetesan hujan asmara terus mengalir dengan derasnya
Tumbuhan itu kini tumbuh subur di taman hati
Tanpa pernah ku sadari
Sejuta puisi sarta untaian kata indah telah ku tuliskan
Namun tak tahu bagaimana caranya untuk meyakinkannya
Kata – kata yang ingin ku ucapkan
Sirna seketika di hadapannya
Oh angin..
Ajarkanlah aku bahasa jiwa dan perasaan
Agar ku mampu mengucapkan kalimat yang terindah untuknya
Kalimat yang terkaya dari tabungan hatiku
Yaitu Aku cinta padamu
ramuan penghapus dosa
Ambil akar pohan KEFAKIRAN dan cabang kerendahan hati (TAWADHU’).Taruh keduanya dalam keranjang TAUBAT tumbuk dengan lesung KERIDAAN ILAHI dan haluskan melalui serut kepuasan nurani
(qanaah) serbuk yang ada beri campuran air haya’ (rasa malu ). Masukanlah ke dalam kendi TAQWA lalu dididihkan dengan api MAHABBAH dan RASA cinta segera dinginkan dengan uadara raja’ atau hawa pengharapan begitu ramuan siap di minum dengan sendok hamdalah yang di produksi oleh mesin bernama rasa syukur.
(qanaah) serbuk yang ada beri campuran air haya’ (rasa malu ). Masukanlah ke dalam kendi TAQWA lalu dididihkan dengan api MAHABBAH dan RASA cinta segera dinginkan dengan uadara raja’ atau hawa pengharapan begitu ramuan siap di minum dengan sendok hamdalah yang di produksi oleh mesin bernama rasa syukur.
mutiara hikmah
Mutiara hikmah
Belajar dari alam
Suatu ketika tampak seorang musafir bersama anaknya berjalan dan terus berjalan dengan seekor kuda peliharaan milik mereka. Karena keletihan, si anak pun meminta kepada musafir tersebut untuk beristirahat sebentar. Hingga berhentilah mereka di depan sebuah pohon Asam yang lebat daun dan buahnya untuk berteduh di bawahnya. Sejenak kemudian, si anak pun melihat ke seberang jalan, sebuah kebun yang terdapat banyak tanaman labu dan tanaman semangka beserta buahnya yang lebat dan besar – besar ukurannya. Sementara si musafir sedang mengikat kudanya pada pohon yang berada di sampin pohon beringin lalu mengeluarkan bekal yang mereka persiapkan dari rumah tadi.
Dalam diamnya sambil melihat kearah kebun tadi, si anak pun berfikir. “ Sepertinya Allah tidak adil dalam menciptakan makhluknya di alam ini. Bagaimana tidak, pohon Asam yang tinggi lagi besar ini, tapi berbuah kecil. Sementara tanaman labu dan semangka di kebun seberang sana, pohonnya kecil, tapi buahnya besar – besar.”
Karena penasaran si anak pun bertanya pada ayahnya. “ Wahai Ayahku, Aku heran. mengapa pohon Asam tempat kita berteduh ini buahnya kecil, sedangkan pohonnya besar. Sementara di seberang sana, pohonnya kecil lagi rendah, tapi buahnya besar – besar. Sepertinya Allah tidak adil ya menciptakan makhluknya ” kata si anak sambil menunjuk kebun di seberang sana yang terdapat tanaman labu dan semangka di dalamnya.
Mendengar pertanyaan dari si anak, si musafir tersebut pun tersenyum. Ketika hendak menjawab pertanyaan tadi. Tiba – tiba buah dari pohon Asam tadi pun jatuh dan mengenai kepala si anak. Dengan spontan si anak berkata:
“ Aduh.“ kata si anak karena terkejut.
Kemudian si musafir pun berkata.
“ Anakku dengarkan. Coba kamu bayangkan bagaimana jika seandainya pohon semangka itu tinggi dan besar seperti pohon Asam ini. Tentunya setiap musafir seperti kita ini akan berteduh di bawahnya ketika lelah. Nah. Bagaimana jika seandainya buahnya jatuh dan mengenai kepala kita seperti buah pohon asam ini yang mengenai kepalamu tadi?”
Lalu si anak pun terdiam seribu bahasa. Kemudian musafir tersebutu pun melanjutkannya:
“ Subhanallah. Sungguh Allah SWT yang Maha Sempurna. Tentunya sudah memperhitungkannya sebelum menciptakan sesuatu. Jadi, jangan pernah kamu berfikir bahwa Allah itu memiliki kesalahan atau kekurangan. Karena segala sesuatu yang diciptakan-Nya memiliki hikmah”
Lalu musafir tersebut pun melanjutkan perjalanan mereka kembali.
Semoga bermafaat. Alfaqir
Ayid (23-1-2009)
Belajar dari alam
Suatu ketika tampak seorang musafir bersama anaknya berjalan dan terus berjalan dengan seekor kuda peliharaan milik mereka. Karena keletihan, si anak pun meminta kepada musafir tersebut untuk beristirahat sebentar. Hingga berhentilah mereka di depan sebuah pohon Asam yang lebat daun dan buahnya untuk berteduh di bawahnya. Sejenak kemudian, si anak pun melihat ke seberang jalan, sebuah kebun yang terdapat banyak tanaman labu dan tanaman semangka beserta buahnya yang lebat dan besar – besar ukurannya. Sementara si musafir sedang mengikat kudanya pada pohon yang berada di sampin pohon beringin lalu mengeluarkan bekal yang mereka persiapkan dari rumah tadi.
Dalam diamnya sambil melihat kearah kebun tadi, si anak pun berfikir. “ Sepertinya Allah tidak adil dalam menciptakan makhluknya di alam ini. Bagaimana tidak, pohon Asam yang tinggi lagi besar ini, tapi berbuah kecil. Sementara tanaman labu dan semangka di kebun seberang sana, pohonnya kecil, tapi buahnya besar – besar.”
Karena penasaran si anak pun bertanya pada ayahnya. “ Wahai Ayahku, Aku heran. mengapa pohon Asam tempat kita berteduh ini buahnya kecil, sedangkan pohonnya besar. Sementara di seberang sana, pohonnya kecil lagi rendah, tapi buahnya besar – besar. Sepertinya Allah tidak adil ya menciptakan makhluknya ” kata si anak sambil menunjuk kebun di seberang sana yang terdapat tanaman labu dan semangka di dalamnya.
Mendengar pertanyaan dari si anak, si musafir tersebut pun tersenyum. Ketika hendak menjawab pertanyaan tadi. Tiba – tiba buah dari pohon Asam tadi pun jatuh dan mengenai kepala si anak. Dengan spontan si anak berkata:
“ Aduh.“ kata si anak karena terkejut.
Kemudian si musafir pun berkata.
“ Anakku dengarkan. Coba kamu bayangkan bagaimana jika seandainya pohon semangka itu tinggi dan besar seperti pohon Asam ini. Tentunya setiap musafir seperti kita ini akan berteduh di bawahnya ketika lelah. Nah. Bagaimana jika seandainya buahnya jatuh dan mengenai kepala kita seperti buah pohon asam ini yang mengenai kepalamu tadi?”
Lalu si anak pun terdiam seribu bahasa. Kemudian musafir tersebutu pun melanjutkannya:
“ Subhanallah. Sungguh Allah SWT yang Maha Sempurna. Tentunya sudah memperhitungkannya sebelum menciptakan sesuatu. Jadi, jangan pernah kamu berfikir bahwa Allah itu memiliki kesalahan atau kekurangan. Karena segala sesuatu yang diciptakan-Nya memiliki hikmah”
Lalu musafir tersebut pun melanjutkan perjalanan mereka kembali.
Semoga bermafaat. Alfaqir
Ayid (23-1-2009)
cerpen- sesalku
BY : @Y!D
Kerlipan bintang mulai memudar begitu juga sang rembulan mulai tampak menecil dan hendak pergi meninggalkan malam. Makhluk – makhluk malam kembali ke sarangnya, walaupun sang mentari belum terlihat. Sementara si jago terus berteriak membangunkan dunia dan penghuninya tanpa pamrih. Walaupun sebagian besar penghuninya tidak memperdulikan mereka bahkan kembali menarik selimut – selimut mereka untuk menutupi tubuh yang kedinginan.
Kriing…kring..kring… jam bekerku berbunyi, menyadarkanku dari alam indahku. Kuarahkan mataku kepada benda yang mengganggu mimpiku yang indah. Mimpi ? Ya.. Itulah mimpi yang selalu aku alami belakangan ini. Mimpiku menjadi seorang mahasiswi, walau sebenarnya itu belum terwujud namun aku senang dengan mimpiku itu.
Sayup – sayup terdengar suara azan dari mushalla yang tak jauh dari rumahku. Aku pun beranjak dari ranjangku menuju kamar mandi untuk berwudhu, lalu shalat subuh.
Selesai shalat aku membersihkan kamarku, ya maklumlah habis tadi tidak sempat dirapikan. Setelah itu aku pun mencari sebuah benda ajaib milikku, yaitu ha-pe. 1 new message. Oh ternyata ada sms dari sahabatku Natul, aku pun membukanya :
” Assalamu’alaikum sohib.. afwan ana ganggu ukhti. Ana cuma mau ngingatin hari ini pengumuman hasil UAN di sekolah (dayah) kita pukul 4 sore. Jangan lupa tu ya.. Syukran. ( oh iya, kalau ga keberatan ana numpang ya. bolehkan? )
Ohya.? Astaghfirullah. Mengapa aku lupa ya..apa karena aku terlalu berharap untuk jadi mahasiswi. Aku pun membalasnya :
” Wa’alaikum dear.. hu.. dasar bilang aja mau minta tumpangan. Em.. ok dech nanti kita pergi bareng ke dayah. Eh. Syukran banget ya, kalau ga kamu ingatin mungkin aku lupa hari ini pengumuman. Ya udah sampai jumpa ntar sore ya. Ingat ga’ pake lama and nunggu ya. ? awas ! telat, tinggal. ( ohya Na. Jangan lupa bawa ember ya. Siapa tau ntar ada nangis bareng. He..He..).
“ Aduh... kita telat neh. Tuh liat di papan pengumuman dah penuh. Ayo buruan..!” ajakku sambil berusaha menerobos kerumunan santriwati lainnya yang juga meihat pengumuman seperti diri kami.
” Rini..! ana lulus…Alhamdulillah..ni nomornya. Anti gimana ?” tanya Natul.
” Ohya.. syukur dech. Mana nomornya ? eh. Aku juga lulus tuh. Tu nomornya di atas nomor kamu. Alhamdulillah...” jawabku dengan senangnya sambil melompat riang ke atasnya. Tak terasa butiran bening membasahi ujung mata kami berdua.
Hari demi hari terus berjalan, hingga waktu pengumuman SPMB pun tiba. Seperti layaknya calon mahasiswi yang lainnya. Gelisah, was-was, cemas, terus menghantuiku dan aku yakin juga melanda teman – teman seperjuangan denganku di seluruh nusantara. Namun bedanya kali ini aku yang mengingatkan Natul. Ku ambil hand phoneku, lalu
” Assalam.. Natul.! Jangan lupa ya. Nanti malam temanin aku ya di rumah. Kita liat hasil SPMB bareng, ga enak liat ndiri. Ga seru. key !bls GPL ”
Tidak lama kemudian, handphoneku berbunyi.lalu 1 new message.
” Wassalam..oke dech ukhti. Tapi ingat apapun hasilnya kita wajib tawakkal ya sohib. Betewe, ntar kalau kita lulus anti pilih mana. UIN atau dua2nya ? ”
Dasar ni anak, obsesinya menjadi ustadzah ga pernah surut dari hatinya.
” Baik ustadzah...em.pilih mana ya..? bingung juga ne.jalani aja dua2nya.gimana setuju ga?kasih saran dunk...! pintaku
” Pilih dua – duanya. Yakin? Kamu sich enak anak OK, nah ana. Cuma anak PNS biasa. Tapi kalau emang anti pengen jalani dua – duanya ana dukung banget. Kan keren tu punya kawan dah baek, shalehah, pintar, kuliah di dua tempat lagi. Kalau ana sih pikir – pikir & tanya Abi dulu.” Balasnya.
” Yakin dong. Apa sih susahnya. Rini gitu loh. Apa sich yang ga bisa. Ya udah Na tanya aja dulu, mudah – mudahan di kasih. So jangan lupa. Kita tetap saingan.key ! dah dulu ya, aku mau beres – beres dulu.bye.. Assalam..” lalu ku letakkan ha-peku di atas kasur algaku.
Dengan perasaan yang tidak kalah serunya dengan yang aku alami ketika menanti hasil UAN kemarin, jantungku berlomba berdetak bersama urat nadiku. Walaupun aku sudah dinyatakan lulus dan sudah menjadi mahasiswi sebuah Universitas Islam terkenal di daerahku namun aku tetap berharap supaya lulus di universitas impianku dan menjadi seorang mahasiswi kedokteran.
” Duh..mana ya. Kok ga ada ? Ya ni anak, malah santai aja. Hei Na ! gimana kamu ada ga?liatin punyaku donk..!” tanyaku pada Natul.
Sementara Natul yang sedang asyik mencari nomor kami di internet dengan komputerku yang lain, tampak biasa saja. Tidak tampak sedikit pun kegelisahan darinya.
” Habis.. mau gimana lagi. Lulus syukur. Ga lulus juga ga apa – apa. Tenang aja napa sich. Eh liat nih. Buruan ! kayaknya ana kenal dech dengan nomor ni. Eh ni nomor ana. Beneran! Alhamdulillah. Ana lulus.” Jawabnya lalu ia pun sujud syukur di sampingku.
Dengan spontannya aku langsung melompat ke arahnya.
” Na. tu nomor aku. Yes.. hore aku lulus.. Alhamdulillah..” aku pun melompat kegirangan sehingga membuat seisi rumahku menjadi gempar. Aku jadi mahasiswi kedokteran. Lalu aku melompat ke arah Natul dan menarik tangannya lalu ku putar – putar.( seperti di film India gitu. he.he. ).Hingga kami pun terjatuh karena pusing., walaupun sakit namun kami tetap tertawa.
Kini aku sudah resmi menjadi seorang mahasiswi. Bahkan dari dua universitas kenamaan di daerahku. Senang dan bahagia tentu saja aku rasakan, aku juga merasa menjadi manusia teruntung di dunia ini. Sejak kecil aku tidak pernah merasa kekurangan. Hidup di keluarga kaya, uang saku yang tidak pernah putus, otak yang cemerlang, di sayang orang tua, saudara, guru, dan semua masyarakat di daerahku. Tidak pernah ada ada masalah yang ku hadapi selama ini, aku layaknya seorang putri yang hidup di istana kerajaan. Walaupun terkadang aku merasa kesepian karena tidak memiliki saudara kandung, maklumlah aku anak satu – satunya di keluargaku. Sejak hari ini, aku selalu membayangkan untuk hidup jauh dari Ortu, dan juga dayah yang penuh dengan segala peraturannya.
Aku kini tinggal dengan para pembantuku, dari yang mengurusi makan, baju, rumah, dan juga kebun serta seorang supir yang selalu setia mengantarku kemana pun aku pergi. Awalnya aku merasa nyaman seperti itu, siapa sih yang mau hidup susah. Tapi lama – kelamaan aku merasa terasing juga, aku bagaikan burung di sangkar emas. Apapun yang aku lakukan sudah di atur oleh pembantu – pembantuku dan pastinya semua yang mereka lakukan atas perintah mamiku.
Sempat suatu saat aku protes kepada mami ketika beliau menjengukku di sini.
” Mami, Rini udah gede mi. masa sih semuanya harus diatur. Dari makan, baju, dan juga jadwalku semuanya terjadwal. Rinikan bosan mi. Tolong dong ngertiin Rini. Plizz ” protesku.
” Lho..kamu kok protes ? seharusnya kamu bersyukur ada yang bantuin da fasilitas semuanya lengkap. Tidak seperti waktu mami kuliah dulu, semuanya serba sendiri. Tugas kamu hanya belajar, belajar, belajar. Awas jangan sampai mengecewakan mami dan papi ya? Ingat pesan Mami ! ” jawab Mami.
” So pasti dong Mi..rini ingat pesan Mami. Mi.. Rini boleh kost ga? Rini kepingin hidup seperti Natul, Nisa, Nanda, dan juga teman – teman yang lainnya. Gimana mi?” tanyaku.
” Apa ? terus rumah ini mau di apain? Kamu ini gimana sih. Papi sudah beli rumah bagus lengkap dengan fasilitasnya, lah kamunya malah minta tinggal di kost segala. Ga ah. TIDAK BOLEH !” jawab Mami sambil melototiku.
” Tapi Rini bosan sendiri disini, sementara teman – teman rini semua jauh – jauh do kostnya di sana. Atau kalau boleh Natul, Nisa, dan Nanda tinggal disini ya mi. Kan kamar di rumah ini banyak dan besar – besar lagi. Dan Rini bisa lebih mudah untuk belajar kelompok dengan mereka. Mamikan sudah mengenal mereka semua gimana wataknya, mereka itu yang sering Rini ajak ke rumah ketika liburan dayah dulu Mi. Gimana Mi boleh ya..? Ayolah Mi. plizz” pintaku dengan penuh harap.
” Kamu yakin ga bakalan napa – napa entar ? kalau kamu setuju, Mami sich oke – oke aja. Tapi ingat walaupun sudah rame teman nantinya, tugas kamu tetap.. ” belum habis mami bicara aku sudah memotongnya.
” Belajar dan ibadah yakan Mi. Makasih ya. Mami memang super hero di dunia ini.” Pujiku sambil memeluk mami karena senangnya.
Kini kesepianku sudah terobati. Rumah yang selama ini sunyi kini penuh dengan canda tawa dan juga lantunan ayat suci ketika selesai shalat magrib.
” Eh. Sohib – sohib sekalian. Masih ingat ga’ dengan abang – abang yang sering kita liat di mesjid dan juga pustaka kampus kita itu. Ingat ga’ ? Tanya Nisa.
” Abang yang mana ? terus di kampus yang mana nih. UIN atau..? kan rame tuh mahasiswanya. Gimana sich ne anak. ” jawabku sambil terus membuat catatan yang tertinggal.
” Udah – udah. Itu aja rebut. Emang abang yang mana ? Ana dan Rini kuliah di dua tempat ni. coba jelasin yang lengkap dong? ” sambung Natul.
” Hu..dasar. makanya kuliah lagi di dua tempat. Masa kalian ga ingat sich abang yang jadi asisten dosen Bahasa Inggris. Yang ganteng, alim, baik, pokoknya yang sering kita puji – puji itu. Ah masa kalian lupa sich. Coba ingat – ingat dulu. ” jawabnya.
Nanda dan Natul hanya menggeleng – geleng kepala tanda tidak ingat.
” Oh iya. Aku ingat. Abang yang sering negur kita waktu di Mesjidkan. Kamu ingat Na ? Yang berebutan buku dengan kamu waktu di pustaka, terus akhirnya dia bantu kita cariin bahan.!” Sahutku.
” Oo.. abang itu. Yang akhirnya bikin Natul ga bisa tidur malam ya. He.he.” jawab Nanda.
” Ah.. kamu Nda bisa aja. Emang napa dengan abang tu. ?” tanya Natul.
” Dengerin ya.. kemarin waktu aku pulang kuliah aku naik bis mahasiswa. Nah aku duduk disamping abang itu. Kami pun mengobrol lumayan lama. Dia memperkenalkan diri. Namanya Fariz, mahasiswa lulusan S-2 jurusan Bahasa Inggris di Universitas Islam Internasional, Malaysia. Dulunya dia mantan Ketua BEM yang berasal dari LDK. Sekarang dia menjadi dosen dan Pembina LDK kampus kita. Terus dia ngajak kita-kita masuk LDK. Gimana mau ga’? kan asyik tu. Kita bisa kenal banyak dari abang tu. Kali aja entar bisa jadi...” ia pun berhenti.
” Huss..kamu ni gimana sich. Masa masuk LDK karena abang itu. Kita tu masuk LDK harus karena kemauan sendiri.” Bantah Natul.
” Tapi aku setuju Sa ma saran lu. Kali aja entar dia bisa jadi pacar atau jodoh dari kita. Siapa tau. Ya ga’?” sahutku. Akhirna kami pun masuk LDK dengan berbagai alasan masing – masing.
Semester satu, dua, tiga sampai empat kami lewati dengan semangat dan hasil yang memuaskan. Hingga pada suatu hari aku berkenalan dengan seorang mahasiswa jurusan Ekonomi di kampusku,Rio namanya. Hari demi hari aku semakin akrab dengannya sampai akhirnya aku jadian dengannya. Ya..aku pacaran dengannya walaupun teman – temanku tidak mengetahuinya. Namun sepintar apapun membungkus bangkai, baunya tersebar juga. Walaupun akhirnya ketahuan juga tapi teman – temanku hanya diam saja, kecuali Natul. Ia tidak bosan – bosannya menceramahiku.
” Na.. dengerin ya. Kita ini sudah besar. Wajarkan kalau aku kepingin pacaran,, toh apa sih ruginya kamu kalau aku pacaran? Ga adakan ?” protesku.
” Ana Cuma ngingatin aja. Kalau ga mau dengar ya sudah.“ jawabnya pasrah sambil berlalu menuju kamarnya.
” Alah kamu irikan sama aku bilang aja. Walaupun kamu cantiknya tidak kalah denganku. Tapi tidak ada cowok yang naksir kamu, yakan? Ayolah Na…Revolusi diri dong. Jangan menutup diri gitu. Kita ini bukan santri dan siswi lagi, kita ini mahasiswi. Kita ini bebas berekpresi apa aja. ” Jawabku.
Revolusi diri dong. Jangan menutup diri gitu. Ya. Itulah kata yang sering di ucapkan Rio pacarku ketika ia mengajakku untuk bermesraan dengannya. Awalnya aku agak canggung ketika pertama kali Rio mengajakku nge-date, apalagi saat ia pertama kali memegang tanganku. Sampai – sampai aku keluar keringat dingin. Tapi lama – kelamaan, aku menjadi terbiasa ( bahkan untuk hal – hal yang lainnya seperti pelukan dan ” maaf “ ciuman ). Dari sinilah kehidupanku mulai tidak terkontrol, bahkan dapatku katakan mulai hancur.
Aku sudah mulai jarang bahkan hampir tidak pernah lagi untuk belajar dan tadarus bareng teman – temanku di rumah. Bahkan untuk memegang Alquran pun aku malas. Apalagi yang namanya shalat berjamaah, qiyamullail bareng, atau puasa senin – kamis. Rasanya tidak ada waktu untuk itu semua. Untung saja aku masih mau shalat, atau aku lagi datang bulan. Itulah alasan setiap saat ketika mengajakku.
Sikapku terhadap pembantuku pun semakin menjadi – jadi. Caci maki dan sumpah serapah teramat sering ku lontarkan untuk mereka. Sehingga satu persatu dari mereka memilih berhenti bekerja di rumahku, sementara aku tidak pernah memikirkan nasib mereka setelah itu. Bi’ Inah yang selama ini selalu memasak, menyiapkan makanan dan minumanku lebih memilih pulang ke kampung halamannya. Aku tentu saja tidak peduli, akukan bisa beli apa saja makanan yang aku inginkan. Pak Din yang selama ini merawat taman dan juga menjadi supir pribadiku juga memilih untuk meninggalkan rumah.
Alasannya, Ali anaknya sudah kembali ke kampungnya dan membuka usaha di sana. Lagi – lagi aku tidak peduli, kalau mau pergi aku bisa bersama Rio. Masalah tamanku itu mah gampang, aku bisa memanggil tukang taman. Untung saja Atun masih setia di rumahku. Sehingga pakaianku tetap ada yang mencuci dan menggosok. Apalagi ia juga doyan makan, jadi tugasnya sebagai mesin perontok tetap terpakai.Pokoknya, aku tidak peduli sama mereka Toh, mereka yang minta sendiri kok sehingga punya alasan ketika ditanya Mami nanti kalau Mami sudah pulang dari Paris.
Setiap harinya aku hanya asyik dengan pacarku. Kalau tidak bersama Rio, aku ya bersama Ha-peku. Apalagi yang dapat aku kerjakan selain SMS-an. Buku – buku pelajaran hampir tidak pernahku sentuh lagi, paling – paling ya hanya catatan Natul yang setiap hari aku pinjam untuk menyamakan catatan. Begitulah hari – hari yang aku lalui setiap saat, sementara maksiat yang ku lakukan atas nama cinta sudah tak terhitung lagi. Ya begitulah nafsu, ia akan selalu merasa lapar dan tidak pernah kenyang dan tidak pernah tenang, itulah yang selalu ku alami. Ratusan bahkan ribuan ciuman dan pelukanku lewatkan tanpa merasa berdosa sedikit pun.
Aku bagaikan seorang yang sedang asyik mabuk – mabukan, “ Sungguh ketika aku meminum gelas pertama aku merasa menjadi manusia yang baru sehingga aku harus meminum gelas selanjutnya. Bahkan sampai gelas – gelas itu tidak terhitung lagi jumlahnya. Namun semakin banyak aku meneguk minuman itu, rasanya aku semakin membutuhkan untuk yang selanjutnya. Hingga tanpa ku sadari mulutku pun telah berbuih.”. itulah perumpaan yang tepat untuk menggambarkan tentang syahwatku.
Aku pun kini mulai berani mengizinkan Rio untuk masuk ke rumahku tanpa memperdulikan kondisi teman – temanku yang lain. Aku juga sering mengajak Rio untuk masuk ke kamar tidurku. Walaupun tidak berhubungan badan, namun kami sering melakukan hal – hal lain layaknya suami istri ( hanya saja tidak berhubungan badan ).
Ternyata tanpa sepengetahuanku, teman – temanku merasa amat terganggu. Bahkan Nanda dan Nisa pun telah memutuskan diri untuk pindah ke tempat kost yang baru mereka temukan tanpa sepengetahuanku kapan mereka mencarinya. Sementara aku hanya bisa melepaskan mereka begitu saja, walaupun sejujurnya aku sedikit merasa senang. Aku merasa lebih bebas lagi di bandingkan ketika ada teman – temanku di rumah ini.
Hanya Natul yang masih setia menemaniku, walaupun terkadang aku merasa alangkah baiknya jika ia pun pergi dari rumah ini. Jadi tidak ada laagi yang menasehatiku dengan ocehan – ocehannya itu. Tapi aku juga tidak berani mengusirnya, karena dulu aku yang memintanya untuk tinggal di rumah ini. Hingga suatu ketika terjadi pertengkaran hebat antara aku dan dia di sebabkan oleh tingkah laku Rio yang tidak aku ketahui.
Ketika itu Natul sedang mandi di kamar mandi yang berada di kamarnya, tepatnya lagi di samping kamar mandi kamarku. Rio yang menyadari bahwa Natul sedang mandi, meminta izin kepadaku untuk menggunakan kamar mandiku. ” sayang.. aku ke kamar mandi duluya. Aku buang air dulu ga lama kok tenang ja.” katanya. Ternyata apa yang dilakukan Rio di kamar mandiku sama sekali tidak ku duga. Ia mengintip Natul mandi dan parahnya lagi ia pun memotret natul dalam kondisi tanpa pakaian.
Entah syetan apa yang merasuki Rio, pacarku. Ia pun sering melakukan hal ini berkali – kali. Sampai suatu ketika aku tidak dirumah, namun Rio kekasihku ia berada di kamarku. Tadinya sih aku mau membangunkannya, tapi lantaran aku melihatnya tidur pulas aku pun enggan membangunkannya. Rupanya itu hanya taktik Rio agar bisa berduaan dengan Natul. Tanpa pernah terlintas sedikit pun di benakku, Rio pun mencoba untuk memperkosa Natul ketika ia selesai mandi.
Untungnya Natul masih dilindungi oleh Sang Maha Pelindung. Rio pun tertangkap basah olehku di depan mataku ketika ia hendak melakukan perbuatan bejatnya itu, hingga pemerkosaan itu pun tidak sempat terjadi. Walaupun sudah tertangkap basah seperti itu, Rio pun masih berani bersilat lidah untuk memperdayaiku. Bagaikan terkena sihir darinya, aku pun mempercayainya begitu saja bahwa Natullah yang mengajaknya. Ketika itu juga aku mengusir Natul dari rumahku, walaupun ia menangis – menangis mengatakan bahwa itu bukan karena dirinya. Riolah yang ingin memperkosanya. Namun aku tidak memperdulikannya bahkan kebencian pun tumbuh di hatiku dan semakin membara.
Kini tinggal aku dan Atun saja yang menjadi penghuni tetap rumah ini. Sementara teman – temanku sudah tidak berada disini lagi dan aku pun tidak pernah berkomunikasi lagi bersama mereka walaupun mereka sering menghubungiku, namun tidak pernah mendapat balasan dariku. Apalagi yang berasal dari Natul, bagiku ia tidak lebih dari seorang wanita murahan dan munafik yang licik.
Sementara kuliah semakin hancur – hancuran. Aku sudah tidak pernah lagi masuk kelas di UIN, hingga aku pun di keluarkan dari Universitas tersebut. Aku lebih memilih mempertahankan statusku sebagai mahasiswi kedokteran ketimbang mahasiswi tarbiyah, tepatnya lagi tarbiyah bahasa Inggris.
Bahkan statusku sebagai mahasiswi kedokteran pun terancam. Surat demi surat peringatan dari kampus terus ku terima. Namun diriku tidak pernah mempedulikannya. Aku hanya sibuk dengan buaian – buaian indah dan pujian mesra dari Rio. Sementara Rio terus menikmati dan memanfaatkanku tanpa ku sadari. Selain diriku, ia pun terus mengerok uangku. ” Masa sih sama aku kamu pelit. Ayolah.. akukan kekasihmu. ” itulah rayuan yang selalu dilontarkan Rio kepadaku. Bagaikan mantra yang ajaib, aku pun kembali terlena dengan dirinya. Kemaksiatan yang ku lakukan pun semakin menjadi – jadi. Sementara ibadahku sekarang hanya tinggal sejarah, aku lebih senang nonton, minum – minuman keras dan bersenang – senang dengan Rio di diskotik malam.
Sampai suatu malam yang teramat kelam bagiku yang merupakan malam puncak petaka yang menimpa diriku. Ketika itu aku terlalu banyak minum hingga kesadaranku hilang seratus persen. Aku bagaikan mayat namun masih bernafas. Rio yang mengetahui diriku mabuk berat, ia pun memanfaatkanku. Keinginannya yang selama ini tidak pernah ku berikan akhirnya terwujud juga. Ia pun mulai menikmati tubuhku seratus persen tanpa ada yang tersisa untuk di jamahinya. Sementara aku hanya diam dan tertidur pulas tanpa menyadari apapun yang terjadi padaku malam itu.
Akhirnya setalah lewat tengah hari aku pun terbangun setelah tertidur pulas semalaman. Betapa terkejutnya diriku setelah melihat kondisi tubuhku tanpa sehelai benang pun yang menutupi diriku. Tetesan – tetesan darah pun ku dapati di tempat tidurku. Apa yang kau lakukan padaku Rio, akhirnya berhasil juga kau menikmatiku. Betapa kacaunya pikiranku ketika itu. Takut, cemas, gelisah, dan perasaan bersalah pun menghantuiku.
” Bagaimana jika orang tuaku tahu? Bagaimana jika aku hamil ? bagaimana dengan nasibku selanjutnya. Bagaimana jika Rio meninggalkanku ?” itulah perasaan yang terus menhantuiku. Hingga aku pun memutuskan untuk menghubungi Rio. Namun apa yang ku dapati.
“ Tulalit...tulalit..tulalit “ begitulah jawaban yang ku terima. Aku terus saja mencoba hingga berkali – kali namun hasilnya tetap nihil. Sampai aku terima sebuah sms dari nomor yang tidak kukenal. Lalu kubuka isinya.
“ Dear Rini..dah bangunkan? Gimana rasanya semalam. asyikkan ? makasih ya. Aku sangat senang dan puas banget.tapi Rin aku mau bilang sesuatu ne. kayaknya hubungan kita ga bisa di lanjutin lagi dech. Karena aku harus pergi dari kota ini menuju tempat yang jauh benget di seberang sana dan harus meninggalkan semuanya termasuk kamu sayang. Maaf ya..oh iya aku terpaksa mengambil ATM kamu ya tanpa minta izin terlebih dahulu. Alnya tadi kamu tidurnya pulas banget jadi aku ga tega bangunin kamu. Mudah – mudahan suatu saat nanti kita bertemu lagi ya. Da..da.. honey. Muach. Bye..
(Rio.Kekasihmu)”. Oh tidak. Aku pun mencoba menelpon ke nomor yang di gunakannya. Namun nomor tersebut sudah tidak aktif lagi. Bagaikan di sambar halilintar di tengah siang hari. Aku pun menangis sejadi – jadinya hingga aku terjatuh pingsan tidak sadarkan diri.
Ketika sore harinya, aku tersadar dari pingsanku akibat dibangunkan oleh Atun yang mengatakan aku pingsan sejak pagi tadi. Atun pun menyerahkan handphone milik Rio yang katanya ditemukan di bawah ranjangku. Aku pun memeriksa ha-penya yang selama ini tidak pernah sekali pun di pinjamkan kepadaku walau hanya sesaat. Ku buka satu persatu folder yang ada dari handphonenya itu. Ternyata selain diriku, Rio juga memiliki kekasih yang lain di kampung halamannya yang tidak ku ketahui secara pasti dimana. Sementara aku hanya dijadikan pelarian saja olehnya disini.
Tanpa terasa air mataku mengalir tanpa ku bendung lagi. Betapa sakit dan perihnya hatiku ketika ku membaca semua folder Messagenya. Lalu aku pun beralih ke folder – folder lainnya. Betapa terkejutnya diriku saat ku melihat gambar – gambar di dalamnya, sosok – sosok yang tidak asing lagi bagiku bahkan sangat ku kenal setiap jengkalnya. Siapa lagi kalau bukan diriku dan juga temanku Natul serta beberapa orang yang tidak ku kenal dalam kondisi yang sangat tidak pantas di pandang oleh lawan jenis apalagi ia bukan muhrim kita. Aku pun tidak dapat menahan debaran jantungku yang terus berpacu hingga aku pun sesak. Lalu aku kembali jatuh pingsan untuk kedua kalinya.
Sayup – sayup terdengar olehku lantunan kalam Ilahi yang sudah tidak asing lagi bagiku, aku merasa Natul berada di dekatku hingga aku pun berusaha untuk membuka mataku. Dugaanku ternyata benar, Natul, Nisa dan Nanda berada di dekitarku, namun anehnya aku merasa tidak mengetahui sama sekali dimana aku sekarang. Dengan bibir bergetar aku pun berkata
” Di..dimana.. dimana aku sekarang ?” tanyaku dengan terbata – bata.
Mengetahui aku sudah sadar, mereka pun menghentikan bacaan Alqurannya dan sama – sama berucap.
” Alhamdulillah.. anti sudah sadar Rin.! ” Tanya Nanda memastikan kondisiku
” Kamu di rumah sakit Rin. Tapi kamu tenang aja, kami bersama kamu disini.” Jawab Natul.
Aduh.. betapa perihnya bathinku ketika ku dengar Natul mengatakan demikian. Ia yang pernah menyakitiku, masih saja setia menemaniku dan bahkan kesetiaannya laksana cahaya surga yang suci. Pantasnya jika ia bernama Nur Jannatul Fitri, sebagaimana namanya begitulah orangnya. Tanpa ku sadari, butiran – butiran bening mengalir dari kedua sudut mataku. Seperti menyadari bahwa aku sedang menangis, Natul pun panik dan bertaya padaku
” Kamu kenapa Rin ? ada yang bisa ana bantu? Katakan Rin. Apapun yang kamu perlukan katakan saja. Insya Allah kami bantu ” kata Natul sambil mengenakan jas putih bagaikan seragam dokter yang tadi di letakkan di kursinya.
Aku yang menyadari kesalahanku yang teramat besar terhadap mereka terutama Natul yang pernah ku anggap sebagai seorang wanita murahan dan munafik bahkan ku tuduh ingin merebut Rio dariku. Oh.. betapa angkuh dan berdosanya aku.
” Maafkan aku Na..maafkan aku.. maafkan kesalahanku pada kalian semuanya..” aku tak mampu melanjutkan perkataanku hanya itulah pintaku pada mereka yang dapat ku ucapkan.
” kamu ini apa – apaan sich. Jangan pikir yang macam dulu, kamu harus banyak beristirahat ” jawab Nisa.
” iya.. kami sudah memaafkan kamu kok. Tenang aja, sekarang kamu istirahat aja dulu. Besok kita sambung lagi pembicaraan kita. Walau bagaimana pun kamu tetap teman kami dari dulu sampai sekarang bahkan untuk ke depan, Insya Allah.” Sambung Natul.
Begituku mendengarkan jawabab dari teman – temanku, bathinku terasa sedikit tenang. Aku pun berusaha memejamkan mataku pelan – pelan. Nanda pun berkata :
” Berhubung kamu sudah sadar kami pamit dulu ya, terutama Natul. Sudah dari tadi di tungguin suaminya. Akhi Fariz tuh di depan pintu. Oh iya Atun ! nanti jika ada apa – apa hubungi saja saya atau ke dokter Natul ya. Insya Allah kami datang. Oke ! Baiklah kami pamit ya. Assalamualaikum..” lalu mereka meninggalkanku.
Apa ? apakah aku tidak salah dengar. Akhi Fariz suaminya Natul. Maksudku Dr.Natul ? Seakan aku tidak percaya aku akan semuanya. Tapi sudahlah besok saja aku tanyakan kepada mereka, aku pun waktu untuk beristirahat.
Hari – hariku di rumah sakit ku lewati tanpa terasakan olehku. Karena aku selalu ditemani dan dihibur oleh bidadari yang shalehah siapa lagi kalau bukan Natul, Nisa dan Nanda. Mereka pun silih berganti menceritakan kisah mereka yang selalu penuh makna dan hikmah. Dari wisuda bersama – sama dalam jangka waktu kurang dari empat tahun dan berhasil meraih pedikat sebagai mahasiswi muda terbaik dari jurusan masing - masing dan IP di atas 3,5. Apalagi Natul yang berhasil menamatkan kuliah dari fakultas kedokteraan setahun kemudian setelah ia tamat dari UIN. Sebulan kemudian ia pun dilamar oleh seorang pemuda yang pernah ku kenal, yaitu akhi Fariz.
Semakin banyak mereka menceritakan keberhasilan mereka, maka hatiku pun terasa remuk dan hancur serta aku merasa iri dan menyesal yang teramat sangat. Iriku bukan karena salah mereka, tapi karena aku gagal mengikuti jejak mereka. Tak ada satu kalimat pun yang dapat ku ucapkan selain
” Ohya..? Selamat ya.” Hanya itu yang mampu ku ucapkan sambil sekali – kali tersenyum kepada mereka walaupuin teramat berat ku lakukan, karena hatiku menangis. Hanya untuk Natul mampu ku ucapkan
” Selamat ya.. akhirnya kamulah pemenang diantara persaingan kita selama ini semenjak di MIN dulu.”. Ia pun hanya menjawab dengan sebuah senyuman di bibirnya. Setelah seminggu di rumah sakit aku pun di izinkan untuk pulang ke rumah, sambil menunggu hasil pemeriksaan terhadapku.
Setelah tiga hari di rumah, kondisiku pun semakin parah. Ku arahkan diriku di hadapan cermin yang ada di kamarku. Aku pun seakan tidak percaya dengan diriku saat ini jika dibandingkan dengan diriku lima tahun yang lalu. Badanku semakin kurus, dengan wajah yang pucat pasi, dan banyak melamun serta berdiam diri. Bagaikan mayat hidup, itulah diriku yang sekarang. Sementara diriku yang dulu sehat, berparas cantik, dengan kulit putih, rambut lurus, dan energik sampai – sampai menjadi idola tidak hanya di masyarakat bahkan juga di dayahku menuntut ilmu. Namun kini, semuanya berubah 180 derajat.
‘ Tok.. tok..’ Atun mengetok pintu kamarku, lalu ia pun masuk. Lalu ia menyerahkan dua amplop surat yang ia temukan. Satu dari rumah sakit dan satu lagi ia tidak tahu darimana yang katanya di temukan dibawah kasur kamarku ketika ia membersihkan kamarku saat aku di rumah sakit. Perlahan kubuka satu – persatu surat yang di antarkan oleh Atun tadi.
Surat yang aku yakini sudah lama dikirimkan, terlihat dari sampul depannya yang sudah usang Betapa terkejutnya aku, ternyata surat ini berasal dari Universitas dimana aku tercatat sebagai salah seorang mahasiswi kedokteran yang menerima hukuman DO (Drop Out) alias di keluarkan dari kampus tersebut. Aku pun menangis menyesal sejadi – jadinya, sepintas terlintas di ingatanku bagaimana dulu mami berpesan :
” Tugas kamu hanya belajar, belajar, belajar. Awas jangan sampai mengecewakan mami dan papi ya? Ingat pesan Mami ! ”begitulah pesan mami waktu itu.
Aku pun terus menangis dan menangis. Lalu aku pun membuka surat kedua yang ku ketahui dari Rumah Sakit. Ku buka perlahan – lahan. Kubaca dengan seksama dan betapa hancurnya hatiku ketika aku mendapatkan isi surat yang menyatakan bahwa
” Dari hasil pemeriksaan laboratorium menyatakan bahwa pasien bernama Sri Rini Putri ‘ POSITIF ‘ hamil dan terserang virus HIV AIDS.”
Aku pun tidak mampu lagi membendung gejolak tekanan jiwa dan aku menjerit sekuat – kuatnya hingga aku merasa dunia seakan gelap gulita, dadaku pun terasa sesak. Aduh.. apa ini.. apa yang terjadi padaku? Mengapa ia begitu sakit. Aku merasa seluruh tubuhku terpisah – pisah dan aku merasakan kehausan yang teramat sangat. Hingga aku pun terpisah dari jasadku dan aku pun dapat melihat tubuhku terhempas di lantai kamarku dalam keadaan terbujur kaku. Oh tidak.. aku ternyata jiwaku sudah terpisah dari jasadku dalam keadaan su’ul khatimah.
Sayup – sayup terdengar suara tangis dari Mami, Papi dan teman – temanku. Tangisan yang menurutku taidak pantas untuk ditangisi. Ingin rasanya aku berteriak memberitahukan mereka bahwa kepergiaanku tidak layak ditangisi malah seharusnya di syukuri, namun aku tidak berdaya untuk itu. Aku juga melihat sebagian warga sekitar rumahku yang membaca Yasinan di samping jasadku dan sebagian lagi sibuk mengurusi pemakamanku. Akhirnya aku pun meninggalkan dunia yang fana ini.
Seminggu kemudian saat orang tuaku membereskan rumah yang ku tempati tempo dulu bersama teman – temanku yang sengaja di undang oleh mami juga dibantu oleh Atun karena hendak di jual. Saat membereskan kamarku, Atun pun menemukan sepucuk surat dari lemariku lalu menyerahkan kepada Mami dan membacanya di hadapan semua yang ada di rumah itu.
Sebuah surat yang ku tuliskan saat hari – hari terakhirku setelah pulang dari rumah sakit yang isinya :
Ku tuliskan sebuah surat yang mewakili hati serta diriku yang hina dan berlumur dosa.
Teruntuk Mami dan Papi yang ku cintai. Sudilah kiranya memaafkan diriku yang tidak dapat menjaga amanat dan memupuskan harapan keluarga. Yang selalu berpura – pura baik ketika ditanya akan perihal diri dan kuliahku. Padahal aku sama sekali tidak memikirkan akan hal itu. Maafkan aku yang tidak berhasil menjadi anak yang berbakti kepada kedua orang tua. Karena aku disini selalu berbuat maksiat walaupun tanpa mami dan papi ketahui.
Juga kepada teman – temanku terutama Natul sahabatku. Maafkanlah kesalahanku. Maafkan aku yang tidak pernah mendengar nasihatmu selama ini malah aku menuduhmu dan membencimu. Padahal kau tidak pantas di benci dan disalahi karena laksana bidadari dalam kehidupan ini. Benarlah tentang janji Allah yang selalu kau sebutkan kala itu bahwa :
Perempuan – perempuan yang keji untuk laki – laki yang keji, dan laki – laki yang keji untuk perempuan yang keji pula, sedangkan perempuan – perempuan yang baik untuk laki – laki yang baik, dan laki – laki yang baik untuk perempuan – perempuan yang baik pula......( Annur : 26 ).
Aku pun kini percaya dengan ucapanmu itu. Seperti diriku yang mendapatkan Rio, juga seperti dirimu yang mendapatkan akhi Fariz. Namun sayang, semuanya sudah terlanjur dan telat. Sungguh rasanya tiada berguna lagi kata – kata seandainya, jika, karena semuanya sudah berakhir dan tamat sudah bagiku.
Teruntuk juga sahabat – sahabatku yang membaca dan mengetahui kisahku.
Wahai sahabat..( walaupu ku yakini engkau pun enggan menjadi sahabatku setelah mengetahui kisahku ).
Sungguh kau telah mengetahui kisahku, maka ambillah pelajaran darinya sebelum terlambat. Sebelum tawamu menjadi tangis yang tersedu - sedu. Sebelum kebahagiaanmu menjadi duka yang tiada pernah berujung. Selagi kau masih memiliki waktu untuk merubah diri menjadi lebih baik. Juga selagi kau masih memiliki hati dan pikiran yang sehat untuk berintropeksi diri. Tiadalah guna kau berusaha merubah kembali menjadi nasi jika ia telah menjadi bubur. Ingatlah pesanku. Jagalah dirimu. Ingatlah Allah dan Orang – orang yang kau sayangi dimanapun kau berada. Jangan pernah mengecewakan mereka.
Hanya ini pesan terakhir dari diriku yang berlumur noda dan dosa ini.
Tertanda
Sri Rini Putri
Lalu mami pun melipat suratku sambil mengusap tetesan air di matanya. Mentari pun kembali tersenyum dan menyinari lorong – lorong hati yang gelap.
---((( sekian )))---
Banda Aceh, 4 November 2007
Farid Rizki FR –(( @y!d ))--
Mohon maaf jika terdapat kesamaan nama, karakter, dan pengalaman hidup.
Karena cerita ini hanyalah fiktif belaka dan hanya hasil imajinasi penulis semata.
Terima kasih
Kerlipan bintang mulai memudar begitu juga sang rembulan mulai tampak menecil dan hendak pergi meninggalkan malam. Makhluk – makhluk malam kembali ke sarangnya, walaupun sang mentari belum terlihat. Sementara si jago terus berteriak membangunkan dunia dan penghuninya tanpa pamrih. Walaupun sebagian besar penghuninya tidak memperdulikan mereka bahkan kembali menarik selimut – selimut mereka untuk menutupi tubuh yang kedinginan.
Kriing…kring..kring… jam bekerku berbunyi, menyadarkanku dari alam indahku. Kuarahkan mataku kepada benda yang mengganggu mimpiku yang indah. Mimpi ? Ya.. Itulah mimpi yang selalu aku alami belakangan ini. Mimpiku menjadi seorang mahasiswi, walau sebenarnya itu belum terwujud namun aku senang dengan mimpiku itu.
Sayup – sayup terdengar suara azan dari mushalla yang tak jauh dari rumahku. Aku pun beranjak dari ranjangku menuju kamar mandi untuk berwudhu, lalu shalat subuh.
Selesai shalat aku membersihkan kamarku, ya maklumlah habis tadi tidak sempat dirapikan. Setelah itu aku pun mencari sebuah benda ajaib milikku, yaitu ha-pe. 1 new message. Oh ternyata ada sms dari sahabatku Natul, aku pun membukanya :
” Assalamu’alaikum sohib.. afwan ana ganggu ukhti. Ana cuma mau ngingatin hari ini pengumuman hasil UAN di sekolah (dayah) kita pukul 4 sore. Jangan lupa tu ya.. Syukran. ( oh iya, kalau ga keberatan ana numpang ya. bolehkan? )
Ohya.? Astaghfirullah. Mengapa aku lupa ya..apa karena aku terlalu berharap untuk jadi mahasiswi. Aku pun membalasnya :
” Wa’alaikum dear.. hu.. dasar bilang aja mau minta tumpangan. Em.. ok dech nanti kita pergi bareng ke dayah. Eh. Syukran banget ya, kalau ga kamu ingatin mungkin aku lupa hari ini pengumuman. Ya udah sampai jumpa ntar sore ya. Ingat ga’ pake lama and nunggu ya. ? awas ! telat, tinggal. ( ohya Na. Jangan lupa bawa ember ya. Siapa tau ntar ada nangis bareng. He..He..).
“ Aduh... kita telat neh. Tuh liat di papan pengumuman dah penuh. Ayo buruan..!” ajakku sambil berusaha menerobos kerumunan santriwati lainnya yang juga meihat pengumuman seperti diri kami.
” Rini..! ana lulus…Alhamdulillah..ni nomornya. Anti gimana ?” tanya Natul.
” Ohya.. syukur dech. Mana nomornya ? eh. Aku juga lulus tuh. Tu nomornya di atas nomor kamu. Alhamdulillah...” jawabku dengan senangnya sambil melompat riang ke atasnya. Tak terasa butiran bening membasahi ujung mata kami berdua.
Hari demi hari terus berjalan, hingga waktu pengumuman SPMB pun tiba. Seperti layaknya calon mahasiswi yang lainnya. Gelisah, was-was, cemas, terus menghantuiku dan aku yakin juga melanda teman – teman seperjuangan denganku di seluruh nusantara. Namun bedanya kali ini aku yang mengingatkan Natul. Ku ambil hand phoneku, lalu
” Assalam.. Natul.! Jangan lupa ya. Nanti malam temanin aku ya di rumah. Kita liat hasil SPMB bareng, ga enak liat ndiri. Ga seru. key !bls GPL ”
Tidak lama kemudian, handphoneku berbunyi.lalu 1 new message.
” Wassalam..oke dech ukhti. Tapi ingat apapun hasilnya kita wajib tawakkal ya sohib. Betewe, ntar kalau kita lulus anti pilih mana. UIN atau dua2nya ? ”
Dasar ni anak, obsesinya menjadi ustadzah ga pernah surut dari hatinya.
” Baik ustadzah...em.pilih mana ya..? bingung juga ne.jalani aja dua2nya.gimana setuju ga?kasih saran dunk...! pintaku
” Pilih dua – duanya. Yakin? Kamu sich enak anak OK, nah ana. Cuma anak PNS biasa. Tapi kalau emang anti pengen jalani dua – duanya ana dukung banget. Kan keren tu punya kawan dah baek, shalehah, pintar, kuliah di dua tempat lagi. Kalau ana sih pikir – pikir & tanya Abi dulu.” Balasnya.
” Yakin dong. Apa sih susahnya. Rini gitu loh. Apa sich yang ga bisa. Ya udah Na tanya aja dulu, mudah – mudahan di kasih. So jangan lupa. Kita tetap saingan.key ! dah dulu ya, aku mau beres – beres dulu.bye.. Assalam..” lalu ku letakkan ha-peku di atas kasur algaku.
Dengan perasaan yang tidak kalah serunya dengan yang aku alami ketika menanti hasil UAN kemarin, jantungku berlomba berdetak bersama urat nadiku. Walaupun aku sudah dinyatakan lulus dan sudah menjadi mahasiswi sebuah Universitas Islam terkenal di daerahku namun aku tetap berharap supaya lulus di universitas impianku dan menjadi seorang mahasiswi kedokteran.
” Duh..mana ya. Kok ga ada ? Ya ni anak, malah santai aja. Hei Na ! gimana kamu ada ga?liatin punyaku donk..!” tanyaku pada Natul.
Sementara Natul yang sedang asyik mencari nomor kami di internet dengan komputerku yang lain, tampak biasa saja. Tidak tampak sedikit pun kegelisahan darinya.
” Habis.. mau gimana lagi. Lulus syukur. Ga lulus juga ga apa – apa. Tenang aja napa sich. Eh liat nih. Buruan ! kayaknya ana kenal dech dengan nomor ni. Eh ni nomor ana. Beneran! Alhamdulillah. Ana lulus.” Jawabnya lalu ia pun sujud syukur di sampingku.
Dengan spontannya aku langsung melompat ke arahnya.
” Na. tu nomor aku. Yes.. hore aku lulus.. Alhamdulillah..” aku pun melompat kegirangan sehingga membuat seisi rumahku menjadi gempar. Aku jadi mahasiswi kedokteran. Lalu aku melompat ke arah Natul dan menarik tangannya lalu ku putar – putar.( seperti di film India gitu. he.he. ).Hingga kami pun terjatuh karena pusing., walaupun sakit namun kami tetap tertawa.
Kini aku sudah resmi menjadi seorang mahasiswi. Bahkan dari dua universitas kenamaan di daerahku. Senang dan bahagia tentu saja aku rasakan, aku juga merasa menjadi manusia teruntung di dunia ini. Sejak kecil aku tidak pernah merasa kekurangan. Hidup di keluarga kaya, uang saku yang tidak pernah putus, otak yang cemerlang, di sayang orang tua, saudara, guru, dan semua masyarakat di daerahku. Tidak pernah ada ada masalah yang ku hadapi selama ini, aku layaknya seorang putri yang hidup di istana kerajaan. Walaupun terkadang aku merasa kesepian karena tidak memiliki saudara kandung, maklumlah aku anak satu – satunya di keluargaku. Sejak hari ini, aku selalu membayangkan untuk hidup jauh dari Ortu, dan juga dayah yang penuh dengan segala peraturannya.
Aku kini tinggal dengan para pembantuku, dari yang mengurusi makan, baju, rumah, dan juga kebun serta seorang supir yang selalu setia mengantarku kemana pun aku pergi. Awalnya aku merasa nyaman seperti itu, siapa sih yang mau hidup susah. Tapi lama – kelamaan aku merasa terasing juga, aku bagaikan burung di sangkar emas. Apapun yang aku lakukan sudah di atur oleh pembantu – pembantuku dan pastinya semua yang mereka lakukan atas perintah mamiku.
Sempat suatu saat aku protes kepada mami ketika beliau menjengukku di sini.
” Mami, Rini udah gede mi. masa sih semuanya harus diatur. Dari makan, baju, dan juga jadwalku semuanya terjadwal. Rinikan bosan mi. Tolong dong ngertiin Rini. Plizz ” protesku.
” Lho..kamu kok protes ? seharusnya kamu bersyukur ada yang bantuin da fasilitas semuanya lengkap. Tidak seperti waktu mami kuliah dulu, semuanya serba sendiri. Tugas kamu hanya belajar, belajar, belajar. Awas jangan sampai mengecewakan mami dan papi ya? Ingat pesan Mami ! ” jawab Mami.
” So pasti dong Mi..rini ingat pesan Mami. Mi.. Rini boleh kost ga? Rini kepingin hidup seperti Natul, Nisa, Nanda, dan juga teman – teman yang lainnya. Gimana mi?” tanyaku.
” Apa ? terus rumah ini mau di apain? Kamu ini gimana sih. Papi sudah beli rumah bagus lengkap dengan fasilitasnya, lah kamunya malah minta tinggal di kost segala. Ga ah. TIDAK BOLEH !” jawab Mami sambil melototiku.
” Tapi Rini bosan sendiri disini, sementara teman – teman rini semua jauh – jauh do kostnya di sana. Atau kalau boleh Natul, Nisa, dan Nanda tinggal disini ya mi. Kan kamar di rumah ini banyak dan besar – besar lagi. Dan Rini bisa lebih mudah untuk belajar kelompok dengan mereka. Mamikan sudah mengenal mereka semua gimana wataknya, mereka itu yang sering Rini ajak ke rumah ketika liburan dayah dulu Mi. Gimana Mi boleh ya..? Ayolah Mi. plizz” pintaku dengan penuh harap.
” Kamu yakin ga bakalan napa – napa entar ? kalau kamu setuju, Mami sich oke – oke aja. Tapi ingat walaupun sudah rame teman nantinya, tugas kamu tetap.. ” belum habis mami bicara aku sudah memotongnya.
” Belajar dan ibadah yakan Mi. Makasih ya. Mami memang super hero di dunia ini.” Pujiku sambil memeluk mami karena senangnya.
Kini kesepianku sudah terobati. Rumah yang selama ini sunyi kini penuh dengan canda tawa dan juga lantunan ayat suci ketika selesai shalat magrib.
” Eh. Sohib – sohib sekalian. Masih ingat ga’ dengan abang – abang yang sering kita liat di mesjid dan juga pustaka kampus kita itu. Ingat ga’ ? Tanya Nisa.
” Abang yang mana ? terus di kampus yang mana nih. UIN atau..? kan rame tuh mahasiswanya. Gimana sich ne anak. ” jawabku sambil terus membuat catatan yang tertinggal.
” Udah – udah. Itu aja rebut. Emang abang yang mana ? Ana dan Rini kuliah di dua tempat ni. coba jelasin yang lengkap dong? ” sambung Natul.
” Hu..dasar. makanya kuliah lagi di dua tempat. Masa kalian ga ingat sich abang yang jadi asisten dosen Bahasa Inggris. Yang ganteng, alim, baik, pokoknya yang sering kita puji – puji itu. Ah masa kalian lupa sich. Coba ingat – ingat dulu. ” jawabnya.
Nanda dan Natul hanya menggeleng – geleng kepala tanda tidak ingat.
” Oh iya. Aku ingat. Abang yang sering negur kita waktu di Mesjidkan. Kamu ingat Na ? Yang berebutan buku dengan kamu waktu di pustaka, terus akhirnya dia bantu kita cariin bahan.!” Sahutku.
” Oo.. abang itu. Yang akhirnya bikin Natul ga bisa tidur malam ya. He.he.” jawab Nanda.
” Ah.. kamu Nda bisa aja. Emang napa dengan abang tu. ?” tanya Natul.
” Dengerin ya.. kemarin waktu aku pulang kuliah aku naik bis mahasiswa. Nah aku duduk disamping abang itu. Kami pun mengobrol lumayan lama. Dia memperkenalkan diri. Namanya Fariz, mahasiswa lulusan S-2 jurusan Bahasa Inggris di Universitas Islam Internasional, Malaysia. Dulunya dia mantan Ketua BEM yang berasal dari LDK. Sekarang dia menjadi dosen dan Pembina LDK kampus kita. Terus dia ngajak kita-kita masuk LDK. Gimana mau ga’? kan asyik tu. Kita bisa kenal banyak dari abang tu. Kali aja entar bisa jadi...” ia pun berhenti.
” Huss..kamu ni gimana sich. Masa masuk LDK karena abang itu. Kita tu masuk LDK harus karena kemauan sendiri.” Bantah Natul.
” Tapi aku setuju Sa ma saran lu. Kali aja entar dia bisa jadi pacar atau jodoh dari kita. Siapa tau. Ya ga’?” sahutku. Akhirna kami pun masuk LDK dengan berbagai alasan masing – masing.
Semester satu, dua, tiga sampai empat kami lewati dengan semangat dan hasil yang memuaskan. Hingga pada suatu hari aku berkenalan dengan seorang mahasiswa jurusan Ekonomi di kampusku,Rio namanya. Hari demi hari aku semakin akrab dengannya sampai akhirnya aku jadian dengannya. Ya..aku pacaran dengannya walaupun teman – temanku tidak mengetahuinya. Namun sepintar apapun membungkus bangkai, baunya tersebar juga. Walaupun akhirnya ketahuan juga tapi teman – temanku hanya diam saja, kecuali Natul. Ia tidak bosan – bosannya menceramahiku.
” Na.. dengerin ya. Kita ini sudah besar. Wajarkan kalau aku kepingin pacaran,, toh apa sih ruginya kamu kalau aku pacaran? Ga adakan ?” protesku.
” Ana Cuma ngingatin aja. Kalau ga mau dengar ya sudah.“ jawabnya pasrah sambil berlalu menuju kamarnya.
” Alah kamu irikan sama aku bilang aja. Walaupun kamu cantiknya tidak kalah denganku. Tapi tidak ada cowok yang naksir kamu, yakan? Ayolah Na…Revolusi diri dong. Jangan menutup diri gitu. Kita ini bukan santri dan siswi lagi, kita ini mahasiswi. Kita ini bebas berekpresi apa aja. ” Jawabku.
Revolusi diri dong. Jangan menutup diri gitu. Ya. Itulah kata yang sering di ucapkan Rio pacarku ketika ia mengajakku untuk bermesraan dengannya. Awalnya aku agak canggung ketika pertama kali Rio mengajakku nge-date, apalagi saat ia pertama kali memegang tanganku. Sampai – sampai aku keluar keringat dingin. Tapi lama – kelamaan, aku menjadi terbiasa ( bahkan untuk hal – hal yang lainnya seperti pelukan dan ” maaf “ ciuman ). Dari sinilah kehidupanku mulai tidak terkontrol, bahkan dapatku katakan mulai hancur.
Aku sudah mulai jarang bahkan hampir tidak pernah lagi untuk belajar dan tadarus bareng teman – temanku di rumah. Bahkan untuk memegang Alquran pun aku malas. Apalagi yang namanya shalat berjamaah, qiyamullail bareng, atau puasa senin – kamis. Rasanya tidak ada waktu untuk itu semua. Untung saja aku masih mau shalat, atau aku lagi datang bulan. Itulah alasan setiap saat ketika mengajakku.
Sikapku terhadap pembantuku pun semakin menjadi – jadi. Caci maki dan sumpah serapah teramat sering ku lontarkan untuk mereka. Sehingga satu persatu dari mereka memilih berhenti bekerja di rumahku, sementara aku tidak pernah memikirkan nasib mereka setelah itu. Bi’ Inah yang selama ini selalu memasak, menyiapkan makanan dan minumanku lebih memilih pulang ke kampung halamannya. Aku tentu saja tidak peduli, akukan bisa beli apa saja makanan yang aku inginkan. Pak Din yang selama ini merawat taman dan juga menjadi supir pribadiku juga memilih untuk meninggalkan rumah.
Alasannya, Ali anaknya sudah kembali ke kampungnya dan membuka usaha di sana. Lagi – lagi aku tidak peduli, kalau mau pergi aku bisa bersama Rio. Masalah tamanku itu mah gampang, aku bisa memanggil tukang taman. Untung saja Atun masih setia di rumahku. Sehingga pakaianku tetap ada yang mencuci dan menggosok. Apalagi ia juga doyan makan, jadi tugasnya sebagai mesin perontok tetap terpakai.Pokoknya, aku tidak peduli sama mereka Toh, mereka yang minta sendiri kok sehingga punya alasan ketika ditanya Mami nanti kalau Mami sudah pulang dari Paris.
Setiap harinya aku hanya asyik dengan pacarku. Kalau tidak bersama Rio, aku ya bersama Ha-peku. Apalagi yang dapat aku kerjakan selain SMS-an. Buku – buku pelajaran hampir tidak pernahku sentuh lagi, paling – paling ya hanya catatan Natul yang setiap hari aku pinjam untuk menyamakan catatan. Begitulah hari – hari yang aku lalui setiap saat, sementara maksiat yang ku lakukan atas nama cinta sudah tak terhitung lagi. Ya begitulah nafsu, ia akan selalu merasa lapar dan tidak pernah kenyang dan tidak pernah tenang, itulah yang selalu ku alami. Ratusan bahkan ribuan ciuman dan pelukanku lewatkan tanpa merasa berdosa sedikit pun.
Aku bagaikan seorang yang sedang asyik mabuk – mabukan, “ Sungguh ketika aku meminum gelas pertama aku merasa menjadi manusia yang baru sehingga aku harus meminum gelas selanjutnya. Bahkan sampai gelas – gelas itu tidak terhitung lagi jumlahnya. Namun semakin banyak aku meneguk minuman itu, rasanya aku semakin membutuhkan untuk yang selanjutnya. Hingga tanpa ku sadari mulutku pun telah berbuih.”. itulah perumpaan yang tepat untuk menggambarkan tentang syahwatku.
Aku pun kini mulai berani mengizinkan Rio untuk masuk ke rumahku tanpa memperdulikan kondisi teman – temanku yang lain. Aku juga sering mengajak Rio untuk masuk ke kamar tidurku. Walaupun tidak berhubungan badan, namun kami sering melakukan hal – hal lain layaknya suami istri ( hanya saja tidak berhubungan badan ).
Ternyata tanpa sepengetahuanku, teman – temanku merasa amat terganggu. Bahkan Nanda dan Nisa pun telah memutuskan diri untuk pindah ke tempat kost yang baru mereka temukan tanpa sepengetahuanku kapan mereka mencarinya. Sementara aku hanya bisa melepaskan mereka begitu saja, walaupun sejujurnya aku sedikit merasa senang. Aku merasa lebih bebas lagi di bandingkan ketika ada teman – temanku di rumah ini.
Hanya Natul yang masih setia menemaniku, walaupun terkadang aku merasa alangkah baiknya jika ia pun pergi dari rumah ini. Jadi tidak ada laagi yang menasehatiku dengan ocehan – ocehannya itu. Tapi aku juga tidak berani mengusirnya, karena dulu aku yang memintanya untuk tinggal di rumah ini. Hingga suatu ketika terjadi pertengkaran hebat antara aku dan dia di sebabkan oleh tingkah laku Rio yang tidak aku ketahui.
Ketika itu Natul sedang mandi di kamar mandi yang berada di kamarnya, tepatnya lagi di samping kamar mandi kamarku. Rio yang menyadari bahwa Natul sedang mandi, meminta izin kepadaku untuk menggunakan kamar mandiku. ” sayang.. aku ke kamar mandi duluya. Aku buang air dulu ga lama kok tenang ja.” katanya. Ternyata apa yang dilakukan Rio di kamar mandiku sama sekali tidak ku duga. Ia mengintip Natul mandi dan parahnya lagi ia pun memotret natul dalam kondisi tanpa pakaian.
Entah syetan apa yang merasuki Rio, pacarku. Ia pun sering melakukan hal ini berkali – kali. Sampai suatu ketika aku tidak dirumah, namun Rio kekasihku ia berada di kamarku. Tadinya sih aku mau membangunkannya, tapi lantaran aku melihatnya tidur pulas aku pun enggan membangunkannya. Rupanya itu hanya taktik Rio agar bisa berduaan dengan Natul. Tanpa pernah terlintas sedikit pun di benakku, Rio pun mencoba untuk memperkosa Natul ketika ia selesai mandi.
Untungnya Natul masih dilindungi oleh Sang Maha Pelindung. Rio pun tertangkap basah olehku di depan mataku ketika ia hendak melakukan perbuatan bejatnya itu, hingga pemerkosaan itu pun tidak sempat terjadi. Walaupun sudah tertangkap basah seperti itu, Rio pun masih berani bersilat lidah untuk memperdayaiku. Bagaikan terkena sihir darinya, aku pun mempercayainya begitu saja bahwa Natullah yang mengajaknya. Ketika itu juga aku mengusir Natul dari rumahku, walaupun ia menangis – menangis mengatakan bahwa itu bukan karena dirinya. Riolah yang ingin memperkosanya. Namun aku tidak memperdulikannya bahkan kebencian pun tumbuh di hatiku dan semakin membara.
Kini tinggal aku dan Atun saja yang menjadi penghuni tetap rumah ini. Sementara teman – temanku sudah tidak berada disini lagi dan aku pun tidak pernah berkomunikasi lagi bersama mereka walaupun mereka sering menghubungiku, namun tidak pernah mendapat balasan dariku. Apalagi yang berasal dari Natul, bagiku ia tidak lebih dari seorang wanita murahan dan munafik yang licik.
Sementara kuliah semakin hancur – hancuran. Aku sudah tidak pernah lagi masuk kelas di UIN, hingga aku pun di keluarkan dari Universitas tersebut. Aku lebih memilih mempertahankan statusku sebagai mahasiswi kedokteran ketimbang mahasiswi tarbiyah, tepatnya lagi tarbiyah bahasa Inggris.
Bahkan statusku sebagai mahasiswi kedokteran pun terancam. Surat demi surat peringatan dari kampus terus ku terima. Namun diriku tidak pernah mempedulikannya. Aku hanya sibuk dengan buaian – buaian indah dan pujian mesra dari Rio. Sementara Rio terus menikmati dan memanfaatkanku tanpa ku sadari. Selain diriku, ia pun terus mengerok uangku. ” Masa sih sama aku kamu pelit. Ayolah.. akukan kekasihmu. ” itulah rayuan yang selalu dilontarkan Rio kepadaku. Bagaikan mantra yang ajaib, aku pun kembali terlena dengan dirinya. Kemaksiatan yang ku lakukan pun semakin menjadi – jadi. Sementara ibadahku sekarang hanya tinggal sejarah, aku lebih senang nonton, minum – minuman keras dan bersenang – senang dengan Rio di diskotik malam.
Sampai suatu malam yang teramat kelam bagiku yang merupakan malam puncak petaka yang menimpa diriku. Ketika itu aku terlalu banyak minum hingga kesadaranku hilang seratus persen. Aku bagaikan mayat namun masih bernafas. Rio yang mengetahui diriku mabuk berat, ia pun memanfaatkanku. Keinginannya yang selama ini tidak pernah ku berikan akhirnya terwujud juga. Ia pun mulai menikmati tubuhku seratus persen tanpa ada yang tersisa untuk di jamahinya. Sementara aku hanya diam dan tertidur pulas tanpa menyadari apapun yang terjadi padaku malam itu.
Akhirnya setalah lewat tengah hari aku pun terbangun setelah tertidur pulas semalaman. Betapa terkejutnya diriku setelah melihat kondisi tubuhku tanpa sehelai benang pun yang menutupi diriku. Tetesan – tetesan darah pun ku dapati di tempat tidurku. Apa yang kau lakukan padaku Rio, akhirnya berhasil juga kau menikmatiku. Betapa kacaunya pikiranku ketika itu. Takut, cemas, gelisah, dan perasaan bersalah pun menghantuiku.
” Bagaimana jika orang tuaku tahu? Bagaimana jika aku hamil ? bagaimana dengan nasibku selanjutnya. Bagaimana jika Rio meninggalkanku ?” itulah perasaan yang terus menhantuiku. Hingga aku pun memutuskan untuk menghubungi Rio. Namun apa yang ku dapati.
“ Tulalit...tulalit..tulalit “ begitulah jawaban yang ku terima. Aku terus saja mencoba hingga berkali – kali namun hasilnya tetap nihil. Sampai aku terima sebuah sms dari nomor yang tidak kukenal. Lalu kubuka isinya.
“ Dear Rini..dah bangunkan? Gimana rasanya semalam. asyikkan ? makasih ya. Aku sangat senang dan puas banget.tapi Rin aku mau bilang sesuatu ne. kayaknya hubungan kita ga bisa di lanjutin lagi dech. Karena aku harus pergi dari kota ini menuju tempat yang jauh benget di seberang sana dan harus meninggalkan semuanya termasuk kamu sayang. Maaf ya..oh iya aku terpaksa mengambil ATM kamu ya tanpa minta izin terlebih dahulu. Alnya tadi kamu tidurnya pulas banget jadi aku ga tega bangunin kamu. Mudah – mudahan suatu saat nanti kita bertemu lagi ya. Da..da.. honey. Muach. Bye..
(Rio.Kekasihmu)”. Oh tidak. Aku pun mencoba menelpon ke nomor yang di gunakannya. Namun nomor tersebut sudah tidak aktif lagi. Bagaikan di sambar halilintar di tengah siang hari. Aku pun menangis sejadi – jadinya hingga aku terjatuh pingsan tidak sadarkan diri.
Ketika sore harinya, aku tersadar dari pingsanku akibat dibangunkan oleh Atun yang mengatakan aku pingsan sejak pagi tadi. Atun pun menyerahkan handphone milik Rio yang katanya ditemukan di bawah ranjangku. Aku pun memeriksa ha-penya yang selama ini tidak pernah sekali pun di pinjamkan kepadaku walau hanya sesaat. Ku buka satu persatu folder yang ada dari handphonenya itu. Ternyata selain diriku, Rio juga memiliki kekasih yang lain di kampung halamannya yang tidak ku ketahui secara pasti dimana. Sementara aku hanya dijadikan pelarian saja olehnya disini.
Tanpa terasa air mataku mengalir tanpa ku bendung lagi. Betapa sakit dan perihnya hatiku ketika ku membaca semua folder Messagenya. Lalu aku pun beralih ke folder – folder lainnya. Betapa terkejutnya diriku saat ku melihat gambar – gambar di dalamnya, sosok – sosok yang tidak asing lagi bagiku bahkan sangat ku kenal setiap jengkalnya. Siapa lagi kalau bukan diriku dan juga temanku Natul serta beberapa orang yang tidak ku kenal dalam kondisi yang sangat tidak pantas di pandang oleh lawan jenis apalagi ia bukan muhrim kita. Aku pun tidak dapat menahan debaran jantungku yang terus berpacu hingga aku pun sesak. Lalu aku kembali jatuh pingsan untuk kedua kalinya.
Sayup – sayup terdengar olehku lantunan kalam Ilahi yang sudah tidak asing lagi bagiku, aku merasa Natul berada di dekatku hingga aku pun berusaha untuk membuka mataku. Dugaanku ternyata benar, Natul, Nisa dan Nanda berada di dekitarku, namun anehnya aku merasa tidak mengetahui sama sekali dimana aku sekarang. Dengan bibir bergetar aku pun berkata
” Di..dimana.. dimana aku sekarang ?” tanyaku dengan terbata – bata.
Mengetahui aku sudah sadar, mereka pun menghentikan bacaan Alqurannya dan sama – sama berucap.
” Alhamdulillah.. anti sudah sadar Rin.! ” Tanya Nanda memastikan kondisiku
” Kamu di rumah sakit Rin. Tapi kamu tenang aja, kami bersama kamu disini.” Jawab Natul.
Aduh.. betapa perihnya bathinku ketika ku dengar Natul mengatakan demikian. Ia yang pernah menyakitiku, masih saja setia menemaniku dan bahkan kesetiaannya laksana cahaya surga yang suci. Pantasnya jika ia bernama Nur Jannatul Fitri, sebagaimana namanya begitulah orangnya. Tanpa ku sadari, butiran – butiran bening mengalir dari kedua sudut mataku. Seperti menyadari bahwa aku sedang menangis, Natul pun panik dan bertaya padaku
” Kamu kenapa Rin ? ada yang bisa ana bantu? Katakan Rin. Apapun yang kamu perlukan katakan saja. Insya Allah kami bantu ” kata Natul sambil mengenakan jas putih bagaikan seragam dokter yang tadi di letakkan di kursinya.
Aku yang menyadari kesalahanku yang teramat besar terhadap mereka terutama Natul yang pernah ku anggap sebagai seorang wanita murahan dan munafik bahkan ku tuduh ingin merebut Rio dariku. Oh.. betapa angkuh dan berdosanya aku.
” Maafkan aku Na..maafkan aku.. maafkan kesalahanku pada kalian semuanya..” aku tak mampu melanjutkan perkataanku hanya itulah pintaku pada mereka yang dapat ku ucapkan.
” kamu ini apa – apaan sich. Jangan pikir yang macam dulu, kamu harus banyak beristirahat ” jawab Nisa.
” iya.. kami sudah memaafkan kamu kok. Tenang aja, sekarang kamu istirahat aja dulu. Besok kita sambung lagi pembicaraan kita. Walau bagaimana pun kamu tetap teman kami dari dulu sampai sekarang bahkan untuk ke depan, Insya Allah.” Sambung Natul.
Begituku mendengarkan jawabab dari teman – temanku, bathinku terasa sedikit tenang. Aku pun berusaha memejamkan mataku pelan – pelan. Nanda pun berkata :
” Berhubung kamu sudah sadar kami pamit dulu ya, terutama Natul. Sudah dari tadi di tungguin suaminya. Akhi Fariz tuh di depan pintu. Oh iya Atun ! nanti jika ada apa – apa hubungi saja saya atau ke dokter Natul ya. Insya Allah kami datang. Oke ! Baiklah kami pamit ya. Assalamualaikum..” lalu mereka meninggalkanku.
Apa ? apakah aku tidak salah dengar. Akhi Fariz suaminya Natul. Maksudku Dr.Natul ? Seakan aku tidak percaya aku akan semuanya. Tapi sudahlah besok saja aku tanyakan kepada mereka, aku pun waktu untuk beristirahat.
Hari – hariku di rumah sakit ku lewati tanpa terasakan olehku. Karena aku selalu ditemani dan dihibur oleh bidadari yang shalehah siapa lagi kalau bukan Natul, Nisa dan Nanda. Mereka pun silih berganti menceritakan kisah mereka yang selalu penuh makna dan hikmah. Dari wisuda bersama – sama dalam jangka waktu kurang dari empat tahun dan berhasil meraih pedikat sebagai mahasiswi muda terbaik dari jurusan masing - masing dan IP di atas 3,5. Apalagi Natul yang berhasil menamatkan kuliah dari fakultas kedokteraan setahun kemudian setelah ia tamat dari UIN. Sebulan kemudian ia pun dilamar oleh seorang pemuda yang pernah ku kenal, yaitu akhi Fariz.
Semakin banyak mereka menceritakan keberhasilan mereka, maka hatiku pun terasa remuk dan hancur serta aku merasa iri dan menyesal yang teramat sangat. Iriku bukan karena salah mereka, tapi karena aku gagal mengikuti jejak mereka. Tak ada satu kalimat pun yang dapat ku ucapkan selain
” Ohya..? Selamat ya.” Hanya itu yang mampu ku ucapkan sambil sekali – kali tersenyum kepada mereka walaupuin teramat berat ku lakukan, karena hatiku menangis. Hanya untuk Natul mampu ku ucapkan
” Selamat ya.. akhirnya kamulah pemenang diantara persaingan kita selama ini semenjak di MIN dulu.”. Ia pun hanya menjawab dengan sebuah senyuman di bibirnya. Setelah seminggu di rumah sakit aku pun di izinkan untuk pulang ke rumah, sambil menunggu hasil pemeriksaan terhadapku.
Setelah tiga hari di rumah, kondisiku pun semakin parah. Ku arahkan diriku di hadapan cermin yang ada di kamarku. Aku pun seakan tidak percaya dengan diriku saat ini jika dibandingkan dengan diriku lima tahun yang lalu. Badanku semakin kurus, dengan wajah yang pucat pasi, dan banyak melamun serta berdiam diri. Bagaikan mayat hidup, itulah diriku yang sekarang. Sementara diriku yang dulu sehat, berparas cantik, dengan kulit putih, rambut lurus, dan energik sampai – sampai menjadi idola tidak hanya di masyarakat bahkan juga di dayahku menuntut ilmu. Namun kini, semuanya berubah 180 derajat.
‘ Tok.. tok..’ Atun mengetok pintu kamarku, lalu ia pun masuk. Lalu ia menyerahkan dua amplop surat yang ia temukan. Satu dari rumah sakit dan satu lagi ia tidak tahu darimana yang katanya di temukan dibawah kasur kamarku ketika ia membersihkan kamarku saat aku di rumah sakit. Perlahan kubuka satu – persatu surat yang di antarkan oleh Atun tadi.
Surat yang aku yakini sudah lama dikirimkan, terlihat dari sampul depannya yang sudah usang Betapa terkejutnya aku, ternyata surat ini berasal dari Universitas dimana aku tercatat sebagai salah seorang mahasiswi kedokteran yang menerima hukuman DO (Drop Out) alias di keluarkan dari kampus tersebut. Aku pun menangis menyesal sejadi – jadinya, sepintas terlintas di ingatanku bagaimana dulu mami berpesan :
” Tugas kamu hanya belajar, belajar, belajar. Awas jangan sampai mengecewakan mami dan papi ya? Ingat pesan Mami ! ”begitulah pesan mami waktu itu.
Aku pun terus menangis dan menangis. Lalu aku pun membuka surat kedua yang ku ketahui dari Rumah Sakit. Ku buka perlahan – lahan. Kubaca dengan seksama dan betapa hancurnya hatiku ketika aku mendapatkan isi surat yang menyatakan bahwa
” Dari hasil pemeriksaan laboratorium menyatakan bahwa pasien bernama Sri Rini Putri ‘ POSITIF ‘ hamil dan terserang virus HIV AIDS.”
Aku pun tidak mampu lagi membendung gejolak tekanan jiwa dan aku menjerit sekuat – kuatnya hingga aku merasa dunia seakan gelap gulita, dadaku pun terasa sesak. Aduh.. apa ini.. apa yang terjadi padaku? Mengapa ia begitu sakit. Aku merasa seluruh tubuhku terpisah – pisah dan aku merasakan kehausan yang teramat sangat. Hingga aku pun terpisah dari jasadku dan aku pun dapat melihat tubuhku terhempas di lantai kamarku dalam keadaan terbujur kaku. Oh tidak.. aku ternyata jiwaku sudah terpisah dari jasadku dalam keadaan su’ul khatimah.
Sayup – sayup terdengar suara tangis dari Mami, Papi dan teman – temanku. Tangisan yang menurutku taidak pantas untuk ditangisi. Ingin rasanya aku berteriak memberitahukan mereka bahwa kepergiaanku tidak layak ditangisi malah seharusnya di syukuri, namun aku tidak berdaya untuk itu. Aku juga melihat sebagian warga sekitar rumahku yang membaca Yasinan di samping jasadku dan sebagian lagi sibuk mengurusi pemakamanku. Akhirnya aku pun meninggalkan dunia yang fana ini.
Seminggu kemudian saat orang tuaku membereskan rumah yang ku tempati tempo dulu bersama teman – temanku yang sengaja di undang oleh mami juga dibantu oleh Atun karena hendak di jual. Saat membereskan kamarku, Atun pun menemukan sepucuk surat dari lemariku lalu menyerahkan kepada Mami dan membacanya di hadapan semua yang ada di rumah itu.
Sebuah surat yang ku tuliskan saat hari – hari terakhirku setelah pulang dari rumah sakit yang isinya :
Ku tuliskan sebuah surat yang mewakili hati serta diriku yang hina dan berlumur dosa.
Teruntuk Mami dan Papi yang ku cintai. Sudilah kiranya memaafkan diriku yang tidak dapat menjaga amanat dan memupuskan harapan keluarga. Yang selalu berpura – pura baik ketika ditanya akan perihal diri dan kuliahku. Padahal aku sama sekali tidak memikirkan akan hal itu. Maafkan aku yang tidak berhasil menjadi anak yang berbakti kepada kedua orang tua. Karena aku disini selalu berbuat maksiat walaupun tanpa mami dan papi ketahui.
Juga kepada teman – temanku terutama Natul sahabatku. Maafkanlah kesalahanku. Maafkan aku yang tidak pernah mendengar nasihatmu selama ini malah aku menuduhmu dan membencimu. Padahal kau tidak pantas di benci dan disalahi karena laksana bidadari dalam kehidupan ini. Benarlah tentang janji Allah yang selalu kau sebutkan kala itu bahwa :
Perempuan – perempuan yang keji untuk laki – laki yang keji, dan laki – laki yang keji untuk perempuan yang keji pula, sedangkan perempuan – perempuan yang baik untuk laki – laki yang baik, dan laki – laki yang baik untuk perempuan – perempuan yang baik pula......( Annur : 26 ).
Aku pun kini percaya dengan ucapanmu itu. Seperti diriku yang mendapatkan Rio, juga seperti dirimu yang mendapatkan akhi Fariz. Namun sayang, semuanya sudah terlanjur dan telat. Sungguh rasanya tiada berguna lagi kata – kata seandainya, jika, karena semuanya sudah berakhir dan tamat sudah bagiku.
Teruntuk juga sahabat – sahabatku yang membaca dan mengetahui kisahku.
Wahai sahabat..( walaupu ku yakini engkau pun enggan menjadi sahabatku setelah mengetahui kisahku ).
Sungguh kau telah mengetahui kisahku, maka ambillah pelajaran darinya sebelum terlambat. Sebelum tawamu menjadi tangis yang tersedu - sedu. Sebelum kebahagiaanmu menjadi duka yang tiada pernah berujung. Selagi kau masih memiliki waktu untuk merubah diri menjadi lebih baik. Juga selagi kau masih memiliki hati dan pikiran yang sehat untuk berintropeksi diri. Tiadalah guna kau berusaha merubah kembali menjadi nasi jika ia telah menjadi bubur. Ingatlah pesanku. Jagalah dirimu. Ingatlah Allah dan Orang – orang yang kau sayangi dimanapun kau berada. Jangan pernah mengecewakan mereka.
Hanya ini pesan terakhir dari diriku yang berlumur noda dan dosa ini.
Tertanda
Sri Rini Putri
Lalu mami pun melipat suratku sambil mengusap tetesan air di matanya. Mentari pun kembali tersenyum dan menyinari lorong – lorong hati yang gelap.
---((( sekian )))---
Banda Aceh, 4 November 2007
Farid Rizki FR –(( @y!d ))--
Mohon maaf jika terdapat kesamaan nama, karakter, dan pengalaman hidup.
Karena cerita ini hanyalah fiktif belaka dan hanya hasil imajinasi penulis semata.
Terima kasih
Langganan:
Postingan (Atom)