Sinar mentari meninggalkanku dalam kesendirian
Bersama angin yang berhembus tak tentu arah
Mengharap sinar pelangi yang tak kunjung hadir
Hanya dingin nan gelap yang kurasa
Perlahanku coba bangkit walaupun sulit
Sambil Berusaha meninggalkan mimpi buruk ini
Mimpi yang menghalangi kau dari ingtanku
Hinggaku terlupa padamu tanpaku sengaja
Megapa selalu ada duka
Jika suka itu telah tercipta
Mengapa kegagalan sering menyapa
Andaikan keberhasilan selalu diharap rasa
Dimana kini sumpah setia mentari
Menyinari bumi dan lorong-lorong kehidupan
Beranjak pergi tanpa berpamit
Meninggalkanku di saatku tak tersadar
Ku coba berlari sekuat tenaga
Mencoba meraihmu meski gerimis menghujamku
Asaku menjulang tinggi kepadamu
Namun kecewa yang kuterima
Oh kain jemuranku..
Kini kau kembali basah karena hujan ini.
Andaikanku tak terlena oleh bunga mimpi
Tentunya kau sudahku angkat sedari tadi.
Karena kau ku butuhkan untuk esok hari.
Note:
Puisi yang berjudul “ kain jemuranku” ini terinspirasi dari pengalaman pribadi. Karena keenakkan tidur siang, ga tau dech ujan mau turun. Pas bangun ujan udah turun. Tanpa pikir panjang langsung lari ke jemuran. Alhasil, kain yang seharusnya udah kering, basah lagi dech kena ujan. Mana baju dilemari dah abis lagi. Dasar…nasib.nasib…
Kalau lagi apes kagak kemana.hehe.! BY: @yid
Tidak ada komentar:
Posting Komentar